Hati-hati, Penyakit Hati Ini Sering Tak Sadar Dilakukan!

Minggu, 13 September 2020 - 17:36 WIB
Gengsi ternyata penyakit hati, yakni menjauhi suatu aturan agama dengan tidak mau melakukannya karena mengkhawatirkan harga diri atau martabatnya jatuh. Foto ilustrasi/ist
Muslimah, seringkali saat kita bergaul dan berinteraksi dengan banyak orang, tanpa disadari ternyata banyak mengalir dosa , mulai dari menggunjingkan tetangga, membanggakan dan memamerkan diri (riya), berbohong, dan perbuatan tidak terpuji lainnya.

Terkadang semudah itu, tanpa sadar kita melakukannya. Sekali, dua kali, sampai tak ingat lagi sudah beratus atau beribu kali kita melakukan kesalahan yang sama. Awalnya, hati memberontak dan nurani menolak. Namun, lambat laun tak ada lagi gedoran itu, semua berjalan seolah sudah biasa dan dilakukan tanpa beban .

(Baca juga : Seperti Apa Makanan dan Minuman di Surga? Inilah Gambarannya Menurut Al-Qur'an )

Padahal sebagai seorang muslim, hal tersebut merupakan sesuatu yang harus kita waspadai supaya keimanan dan ketakwaan yang kita lakukan kepada Allah tidak mudah rusak. Karenanya mempelajari dan memahami jenis penyakit hati menurut Islam sangatlah penting. Bahkan Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Quran :

وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَىٰ رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا وَهُمْ كَافِرُونَ



"Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir. (Qs. At Taubah: 125)

(Baca juga : Inilah Cara Melihat Aib Diri Sendiri )

Di antara penyakit hati tersebut, ada beberapa yang tanpa disadari kita lakukan dengan tanpa perasaan dosa sama sekali. Malah dianggap hal lumrah dan biasa saja. Padahal, perbuatan tersebut adalah dosa. Dikutip dari buku '60 Penyakit Hati' yang ditulis Uwes Al-Qarni, berikut beberapa perbuatan yang tanpa sadar kita lakukan, padahal berdosa. Di antaranya :

1. Membatalkan janji tanpa sebab

Seringkali kita menemui orang yang sudah melakukan janji namun tiba-tiba membatalkan secara sepihak tanpa persetujuan. Tentu dengan alasan yang tidak jelas, bukan karena sakit atau penyebab lain yang bisa dipahami keduanya.

Sikap tersebut tentu sangat tidak diperbolehkan untuk dimiliki seorang muslimah karena beberapa sebab, yakn pertama, secara materi sikap itu akan merugikan orang lain, terutama jika ia membawahi orang lain. Akan banyak orang yang dirugikan. Kedua, secara moral, sikap seperti itu akan menghilangkan kepercayaan orang lain. Ketiga, pelakunya akan dikenal sebagai tukang membatalkan janji (ghadir), baik di dunia maupun di akhirat.

(Baca juga : Jangan Mudah Membuka Aib Orang Lain )

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

"Setiap orang yang suka membatalkan janjinya pada hari kiamat akan memikul bendera di bagian belakangnya (sebagai tanda atas perbuatannya di dunia) yang akan ditinggikan sesuai dengan kadar pembatalannya." (HR. Muslim).

2. Mencintai pujian orang lain

Tentu sebagai manusia biasa, kita pasti senang tatkala ada seseorang yang memberikan pujian. Namun, rasa senang dan mencintai pujian dari orang lain nyatanya akan berbahaya jika sudah berlebihan. Biasanya kita akan lupa dengan kelemahan diri yang menjadikan pribadi sombong.

Rasa ini timbul perlahan disebabkan oleh beberapa hal. Seperti rasa bangga dengan kesempurnaan yang ada dalam diri, dan menginginkan orang lain mengetahuinya, memiliki ambisi untuk menguasai hati pemujanya dan kecintaan terhadap dunia. Maka pada poin yang terakhirlah semuanya bermuara.

(Baca juga : Perkantoran di Jakarta Boleh Beroperasi saat PSBB Total )

3. Gengsi (Waqahah)
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
وَتَرَى الۡجِبَالَ تَحۡسَبُهَا جَامِدَةً وَّهِىَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِ‌ؕ صُنۡعَ اللّٰهِ الَّذِىۡۤ اَتۡقَنَ كُلَّ شَىۡءٍ‌ؕ اِنَّهٗ خَبِيۡرٌۢ بِمَا تَفۡعَلُوۡنَ‏
Dan engkau akan melihat gunung-gunung, yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan seperti awan berjalan. Itulah ciptaan Allah yang mencipta dengan sempurna segala sesuatu. Sungguh, Dia Mahateliti apa yang kamu kerjakan.

(QS. An-Naml Ayat 88)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More