Jangan Mudah Membuka Aib Orang Lain

Minggu, 13 September 2020 - 06:01 WIB
loading...
Jangan Mudah Membuka...
Setiap orang memiliki aibnya masing-masing, untuk itulah AllahTaala memerintahkan untuk menutupi aib diri sendiri dan sesama muslim. Foto ilustrasi/istimewa
A A A
Waktu yang paling dinanti kaum perempuan biasanya ketika berkumpul dengan teman atau sahabatnya, entah itu saat arisan, hang out atau sekadar kongkow-kongkow di kafe sambil makan siang bersama. Dan, salah satu topik yang sering diperbincangkan mereka adalah soal ' aib '.

Bila sudah membicarakan topik itu (aib-red), suasana kumpul makin seru dan menggebu-gebu obrolannya. Dan, pada saat itu pula, setan sedang bertepuk tangan dan bergembira karena telah berhasil membujuk manusia untuk memakan bangkai saudaranya sendiri.Seperti yang Allah Ta'ala firmankan dalam Al Qur'an :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ

"Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, karena sesungguhnya sebagian dari prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mengintip atau mencari-cari kesalahan dan aib orang lain; dan janganlah kamu mengumpat sebagian yang lain. Apakah seseorang dari kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati? Maka sudah tentu kamu jijik kepadanya. (Oleh karena itu, jauhilah larangan-larangan yang tersebut) dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang." (QS Al-Hujurat : 12)

(Baca juga : Hidayah Allah Itu Bisa Datang Kepada Siapa Saja )

Kenapa 'aib' begitu antusias dibicarakan orang? Secara istilah, aib merupakan sesuatu yang ada pada diri seseorang yang sifatnya buruk atau tidak menyenangkan. Karena itu, aib adalah suatu hal yang harus ditutup rapat-rapat dan tak boleh disebarkan. Meski bukan sejenis hoaks, namun aib sesuatu yang buruk sehingga tak boleh diketahui orang lain. Sebab hal itu sangat memalukan.

Setiap orang memiliki aibnya masing-masing, untuk itulah Allah memerintahkan untuk menutupi aib diri sendiri dan sesama muslim, seperti tertera pada Surah Al Hujurat tersebut.

Allah telah menciptakan manusia dengan sempurna , dimana setiap alur kehidupannya Allah sudah tentukan dengan jalannya masing-masing. Terkadang manusia melakukan hal-hal yang tak sepantasnya dilakukan, seperti membuka aibnya sendiri yang sebelumnya telah ditutupi oleh Allah yang Maha baik.

(Baca juga : Inilah Buah dan Keutamaan Sikap Tawakkal )

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

"Setiap umatku dimaafkan kecuali orang yang terang-terangan (melakukan maksiat). Dan termasuk terang-terangan adalah seseorang yang melakukan perbuatan maksiat di malam hari, kemudian di paginya ia berkata: wahai fulan, kemarin aku telah melakukan ini dan itu – padahal Allah telah menutupnya- dan di pagi harinya ia membuka tutupan Allah atas dirinya." (HR Bukhari Muslim)

Ibnu Abdil Barr ketika menjelaskan hadis ini dan sejenisnya, menjelaskan : “Dalam hadis ini terdapat dalil yang menunjukkan bahwa ketika seorang muslim melakukan perbuatan yang keji wajib baginya menutupinya, dan begitu juga ia wajib menutupi aib orang lain.”

(Baca juga : Mau Tak Mau Pemerintah Harus Berhutang, Menerbitkan Global Bond Disebut Wajar )

Jadi, seorang muslim dan muslimah wajib menutup aibnya sendiri dan aib orang lain. Dia tak boleh menyebarkan aib tersebut kepada siapapun, termasuk kepada suami atau keluarganya sendiri. Sebuah hadis menceritakan, kisah seorang perempuan yang menemui Aisyah radhiyallahu'anha dan menceritakan sebuah aib yang ia alaminya.

Dari Maryam binti Thariq meriwayatkan bahwa seorang perempuan menemui Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha. “Wahai Aisyah,” kata perempuan itu, “ketika aku sedang pergi haji menuju Baitullah, laki-laki yang menyewakan kendaraan untuk jamaah haji itu sengaja menyentuh betisku…”

(Baca juga : Ketua Satgas: Flat Isolasi Mandiri di Wisma Atlet Sudah Bisa Digunakan )

Belum selesai kalimat itu, Aisyah langsung menghentikannya, “Sudah, cukup”. Aisyah kemudian berpaling dan menyuruh perempuan tersebut keluar. Setelah itu, Ummul Mukminin juga keluar dan mengumpulkan para perempuan mukminah lantas menasehati mereka semua:

“Wahai wanita-wanita mukminah, jika kalian berbuat salah, janganlah sekali-kali menceritakannya kepada orang lain. Mintalah ampunan kepada Allah dan bertaubatlah. Manusia seringkali menginginkan membuka aibnya dan tidak menutupinya. Sedangkan Allah bermaksud menutupinya dan tidak membukanya.”

(Baca juga : Bertambah 1.440, Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Jadi 53.761 )

Wallahu A'lam
(wid)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2228 seconds (0.1#10.140)