Perbedaan Ulama Tentang Tanggal Pasti Nuzulul Qur'an
Selasa, 05 Mei 2020 - 04:08 WIB
“Bulan Ramandhan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan Al-Qur’an.” (QS Al-Baqarah : 185).
Dan ini terjadi pada hari Senin, sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Abu Qotadah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi SAW pernah ditanya tetang puasa hari Senin, kemudian beliau menjawab: “itu adalah hari di mana aku dilahirkan dan diturunkan kepadaku wahyu.”
Soal tanggal pastinya, Sheikh Shofiyur-Rohman Al-Mubarokfuri mengatakan dalam kitab Siroh Nabawi karangannya al-Rahiqul-Makhtum: “Setelah melakukan penelitian yang cukup dalam, mungkin dapat disimpulkan bahwa hari itu ialah hari Senin tanggal 21 bulan Ramadhan malam. Yang bertepatan tanggal 10 Agustus 660 M, dan ketika itu umur Rasul SAW tepat 40 Tahun 6 bulan 12 hari hitungan bulan, tepat 39 tahun 3 bulan 12 hari hitungan matahari."
Hari Senin pada bulan Ramadhan tahun itu ialah antara 7, 14, 21, 24, 28, dan dari beberapa riwayat yang sahih bahwa malam Lailatul Qadar itu tidak terjadi kecuali di malam-malam ganjil dari sepuluh akhir bulan Ramadhan.
Menurut Ahmad Zarkasih, jika kita bandingkan firman Allah surat Al-Qodr ayat pertama dengan hadis Abu Qotadah yang menjelaskan bahwa wahyu diturunkan hari Senin, dan dengan hitungan tanggalan ilmiah tentang hari Senin pada bulan Ramadhan tahun tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa wahyu pertama turun kepada Rasulullah SAW itu tanggal 21 Ramadhan malam”.
Dan yang menjadi dasar kebanyakan kaum muslim dalam memperingati nuzulul qur’an pada malam tanggal 17 Ramadhan, mungkin apa yang disebutkan oleh Imam Ibnu Katsir (W. 774 H) dalam kitabnya Al-Bidayah wan-Nihayah. Wallahu'alam.
Dan ini terjadi pada hari Senin, sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Abu Qotadah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi SAW pernah ditanya tetang puasa hari Senin, kemudian beliau menjawab: “itu adalah hari di mana aku dilahirkan dan diturunkan kepadaku wahyu.”
Soal tanggal pastinya, Sheikh Shofiyur-Rohman Al-Mubarokfuri mengatakan dalam kitab Siroh Nabawi karangannya al-Rahiqul-Makhtum: “Setelah melakukan penelitian yang cukup dalam, mungkin dapat disimpulkan bahwa hari itu ialah hari Senin tanggal 21 bulan Ramadhan malam. Yang bertepatan tanggal 10 Agustus 660 M, dan ketika itu umur Rasul SAW tepat 40 Tahun 6 bulan 12 hari hitungan bulan, tepat 39 tahun 3 bulan 12 hari hitungan matahari."
Hari Senin pada bulan Ramadhan tahun itu ialah antara 7, 14, 21, 24, 28, dan dari beberapa riwayat yang sahih bahwa malam Lailatul Qadar itu tidak terjadi kecuali di malam-malam ganjil dari sepuluh akhir bulan Ramadhan.
Menurut Ahmad Zarkasih, jika kita bandingkan firman Allah surat Al-Qodr ayat pertama dengan hadis Abu Qotadah yang menjelaskan bahwa wahyu diturunkan hari Senin, dan dengan hitungan tanggalan ilmiah tentang hari Senin pada bulan Ramadhan tahun tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa wahyu pertama turun kepada Rasulullah SAW itu tanggal 21 Ramadhan malam”.
Dan yang menjadi dasar kebanyakan kaum muslim dalam memperingati nuzulul qur’an pada malam tanggal 17 Ramadhan, mungkin apa yang disebutkan oleh Imam Ibnu Katsir (W. 774 H) dalam kitabnya Al-Bidayah wan-Nihayah. Wallahu'alam.
(mhy)