Amalan yang Mempermudah Datangnya Jodoh

Selasa, 22 September 2020 - 21:22 WIB
Membaca Shalawat pun bisa menjadikan kita semakin dekat dengan Nabi SAW dan juga titipkan setiap hajat didalamnya. Semoga apa yang kita baca menjadi sebab Allah pilihkan pasangan yang baik. Foto ilustrasi/ist
Setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan yang ingin beruntung dunia akhirat , tentu menginginkan atau mengidam-idamkan jodoh yang sesuai dengan syariat . Dalam Islam ada beberapa kriteria ketika akan memilih jodoh yang kita idamkan tersebut.

Kriteria utama tentu saja harus taat kepada Allah Ta'ala dan Rasul-nya. Maka dalam memilih calon pasangan hidup, minimal harus terdapat satu syarat ini. Karena Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian adalah yang paling bertaqwa.” (QS. Al Hujurat: 13)

Sedangkan takwa adalah menjaga diri dari azab Allah Ta'ala dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Maka hendaknya seorang muslim berjuang untuk mendapatkan calon pasangan yang paling mulia di sisi Allah, yaitu seorang yang taat kepada aturan agama.



(Baca juga : Ternyata, Perempuan Saleha 70 Kali Lebih Cantik dari Bidadari Surga )

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam pun menganjurkan memilih istri yang baik agamanya,

تنكح المرأة لأربع: لمالها ولحسبها وجمالها ولدينها، فاظفر بذات الدين تربت يداك

“Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya (keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (HR. Bukhari-Muslim)

Pun demikian untuk seorang perempuan agar memilih laki-laki yang agama dan akhlaknya baik. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إذا جاءكم من ترضون دينه وخلقه فزوجوه إلا تفعلوه تكن فتنة في الأرض وفساد كبير

“Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (HR. Tirmidzi. Al Albani)

(Baca juga : Hidup Sangat Singkat, Isilah dengan Bekal untuk Perjalanan Panjang )

Nah muslimah, agar segera mendapatkan jodoh idaman ini, adakah amalan yang harus dilakukan agar dimudahkan urusan jodoh tersebut? Ummi Fairuz Ar-Rabani, ustadzah yang juga istri Buya Yahya dari Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon, menguraikannya sebagai berikut:

Hakikatnya jodoh itu sudah menjadi ketentuan Allah Subhanahu wa ta'ala. Ada empat perkara yang Allah tetapkan bagi seorang hambaNya yaitu: Ajalnya, amalan baik-buruk akhir kehidupannya, rezekinya dan jodohnya.

Keempat perkara tersebut sudah termasuk ketentuan dari Allah SWT. Artinya dalam urusan jodoh, perbanyaklah berpasrah kepada Allah. Karena terkadang jika memang sudah jodohnya, tidak dikejar pun akan datang dengan sendirinya dan jika memang belum waktunya, biar pun keliling dunia maka tidak akan bertemu dengan sendirinya.

(Baca juga : Umur, Sebuah Nikmat yang Akan Ditanya Tentangnya )

Lalu, amalan-amalan untuk mendapatkan jodoh pun di antaranya:

1. Perbanyak Shalawat

2. Perbanyak Istighfar

3. Perbaiki Akhlak dengan harapan agar Allah memilihkan pasangan yang baik

4. Perbanyak berkumpul di tempat-tempat saleh

5. Meminta petunjuk dengan orang-orang saleh dan mulia.

Sedangkan amalan yang mudah-mudah saja, perbanyak Shalawat. Sebagaimana Allah Ta'ala berfirman:

هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ

Maknanya adalah “Shalawat itu akan mendatangkan Shalawat Allah kepadamu dan akan mengeluarkanmu dari kegelapan menuju kepada cahaya.” yang dimaksud dari hadist tersebut adalah jika seseorang mendapatkan kesusahan apapun jenisnya semoga dengan Shalawat yang dibacakan menjadi sebab kesusahannya diangkat, yang sakit menjadi sakitnya diangkat dan untuk yang belum memiliki jodoh menjadi sebab dipertemukannya jodoh. Membaca Shalawat pun bisa menjadikan kita semakin dekat dengan Nabi SAW dan juga titipkan setiap hajat didalamnya. Semoga apa yang kita baca menjadi sebab Allah pilihkan pasangan yang baik

(Baca juga : Banjir dan Longsor Terjang Puluhan Desa di Kabupaten Bogor )

Lantas, bolehkah kita menyebutkan nama Ikhwan di setiap doa seperti yang dilakukan oleh Sayyidah Fatimah?

Ummi Fairuz Ar-Rabani menjelaskan, dalam hal seperti ini sebaiknya tidak untuk mengatas namakan Sayyidah Fatimah. Terkadang memang ada beberapa buku yang dibuat seperti Novel sehingga dibuat sepertii percakapan menjadi kisah dan bukan sejarah, dikatakan Sayyidah Fatimah dari awal saat masih kecil memang sudah suka dengan Sayyidina Ali. Dan hal ini yang memang harus diluruskan.

Sayyidah Fatimah adalah seorang wanita mulia yang terlahir dari Ibunda mulia Sayyidah Khadijah maka pantaskah kita menyandingkan wanita mulia dengan pernyataan seperti itu? Ketika ditanya “siapa wanita yang paling mulia?” dan Sayyidah Fatimah menjawab “wanita yang tidak melihat dan dilihat oleh lelaki.” Dari sinilah kita seharusnya paham bahwa Sayyidah Fatimah adalah wanita yang paling mulia. Janganlah mudah percaya dengan riwayat seperti ini dan hati-hatilah untuk mencari buku-buku sejarah yang tidak diketahui dengan jelas riwayatnya, karena sejarah Nabi dan keluarganya bukanlah sebuah novel yang bisa dikarang-karang dengan dibuat dramatis,romantis dan sejenisnya. Adapun riwayat sayyidah tentang masalah doa.

(Baca juga : Kata Sandiaga Uno: UMKM Bisa Tetap Jadi Pahlawan Ekonomi )

Diceritakan bahwa Sayyidina Hasan pernah bertanya kepada Sayyidah Fatimah “yaa Ummah, kenapa ketika engkau berdoa, aku tidak pernah mendengar engkau menyebut namamu tetapi yang selalu kau sebut adalah orang selainmu.” Sayyidah Fatimah pun menjawab “karena mendoakan orang lain itu membuat malaikan pun ikut mendoakan kita.” Jawaban beliau pun memang sesuai dengan hadis Nabi:

إِلَّا وَقَالَ الْمَلَكُ: وَلَكَ بِمِثْلٍ

Artinya “melainkan Malaikat akan berdoa: kamu mendapatkan hal yang sama.”

Jadi kalau riwayat tentang doa memang ada hadist nya, tetapi jika riwayat menyebut nama ikhwan dalam doa itu tidak ada riwayatnya. Maka berhati-hatilah dalam memabaca hadist ataupun riwayat yang palsu. Jangan sampai kita menyimpulkan dan membaca riwayat palsu tentang Baginda Rasulullah SAW dan juga keluarga beliau.

(Baca juga : Satgas: Kami Tak Tolerir Aktivitas Politik Timbulkan Kerumunan )

Sayyidah Fatimah adalah putri Nabi Muhammad SAW yang sangat dijaga kesuciannya. Bahkan Subhanallah, beliau adalah satu-satunya wanita yang oleh Allah berikan tidak pernah haid dan juga nifas. Karena apa? Karena kemuliaannya beliau dan ini adalah Karomah yang Allah berikan kepada Sayyidah Fatimah. Maka dari itu jangan sampai kita sebagai muslimah mempercayai riwayat-riwayat palsu yang mengotori keluarganya Nabi Muhammad SAW sehingga menjadikan kita kurang hormat kepada beliau. Na’udzu billah..

Wallahu A'lam
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(wid)
Hadits of The Day
Dari Abu Qatadah dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: Tidak ada sikap lalai ketika tidur, akan tetapi kelalaian itu hanya ada ketika terjaga, yaitu mengakhirkan shalat hingga datang waktu shalat yang lain.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 373)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More