Al-Qasim: Derita Panjang Cucu Abu Bakar Ash-Shiddiq Semasa Kecil

Rabu, 23 September 2020 - 13:35 WIB

Rumah bibinya betul-betul berkesan di hatinya. Ligkungan yang sejuk itu menghidupkan sanubari selama hayatnya. Simaklah kesan-kesan yang melekat di hatinya.

“Suatu hari aku berkata kepada bibiku Aisyah, “Wahai ibu, tunjukkan kepadaku kubur Nabi Muhammad saw. dan kedua sahabatnya, aku ingin sekali melihatnya.”

Tiga kubur itu berada di dalam rumahnya, ditutup dengan sesuatu untuk menghalangi pandangan. Beliau memperlihatkan untuk kami tiga buah makam yang tidak digundukkan dan tidak pula dicekungkan. Ketiganya ditaburi krikil merah seperti yang ditaburkan di halaman masjid.

Saya bertanya, “yang mana makam Rasulullah?” Beliau menunjuk salah satu darinya, “Ini.” Bersamaan dengan itu, dua butir air mata bergulir di pipinya, tetapi segera di sekanya agar aku tak melihatnya. Makam Nabi saw. itu agak lebih maju dari makan kedua sahabatnya.



Saya bertanya lagi, “Lalu yang mana makam kakekku, Abu Bakar?” Sambil menunjuk satu kubur beliau berkata, “Yang ini.” Kulihat makam kakekku sejajar dengan letak bahu Rasulullah saw. aku berkata, “Yang ini makam Umar?” beliau menjawab, “Benar.”

Aku melihat kepala Umar sejajar dengan jari-jari kakekku, dengan dengan arah kaki Nabi saw.”

Imam Mujtahid

Menginjak remaja, cucu Abu Bakar ini telah hafal Kitabullah dan menimba hadis-hadis dari bibinya, Aisyah sebanyak yang dikehendaki Allah. Dia tekun mendatangi Al-Haram Nabawi dan duduk dalam halaqah-halaqah ilmu yang terhampar di setiap sudut-sudut masjid laksana bintang-bintang gemerlap yang bertaburan di langit yang terang.



Beliau menghadiri majlisnya Abu Hurairah, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Zubair, Abdullah bin Ja’far, Abdullah bin Khabbah, Rafi’ bin Khudaij, Aslam pembantu Umar bin Khattab dan sebagainya.

Hingga pada gilirannya beliau menjadi imam mujtahid dan menjelma menjadi manusia yang paling pandai dalam hal sunnah pada zamannya, di mana ketika itu seseorang belumlah dianggap sebagai tokoh sebelum dia mendalami sunnah-sunnah Rasulullah saw.



Setelah sempurna perlengkapan ilmu pemuda yang merupakan cucu Abu Bakar ini, orang-orang banyak belajar kepadanya dengan penuh perhatian. Sementara beliau memberikan ilmunya tanpa pamrih atau jual mahal.

Beliau tak pernah absen untuk pergi ke masjid Nabawi setiap hari lalu salat dua rakaat tahiyatul majid kemudian duduk di bekas tempat Umar r.a di Raudhah, yakni tempat antara kubur Nabi saw. dengan mimbarnya. Selanjutnya berkumpullah murid-muridnya dari segala pejuru untuk menimba ilmu dari sumber yang segar dan bersih, melegakan jiwa yang haus akan ilmu.



Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya Al-Qasim bin Muhammad dan putra bibinya, selain Salim bin Abdullah bin Umar, menjadi dua imam Madinah yang terpercaya. Keduanya menjadi tokoh yang ditaati dan didengar tutur katanya kendati keduanya tidak memiliki wilayah kekuasaan dan jabatan.

Masyarakat mengangkat keduanya karena sifat taqwa dan wara’nya. Juga karena pusaka yang ada di dalam dadanya berupa ilmu dan pemahamannya, ditambah lagi karena sifat zuhudnya terhadap apa yang dimiliki oleh manusia serta berharap banyak terhadap apa-apa yang ada di sisi Allah.

Martabat keduanya mencapai puncaknya hingga khalifah-khalifah Bani Umayah dan para bawahannya hormat kepadanya. Penguasa-penguasa tersebut bahkan tidak pernah memutuskan suatu masalah yang pelik kecuali setelah mendengarkan pendapat kedua ulama tersebut.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
cover top ayah
فَقَضٰٮهُنَّ سَبۡعَ سَمٰوَاتٍ فِىۡ يَوۡمَيۡنِ وَاَوۡحٰى فِىۡ كُلِّ سَمَآءٍ اَمۡرَهَا‌ ؕ وَزَ يَّـنَّـا السَّمَآءَ الدُّنۡيَا بِمَصَابِيۡحَ ‌ۖ وَحِفۡظًا ‌ؕ ذٰ لِكَ تَقۡدِيۡرُ الۡعَزِيۡزِ الۡعَلِيۡمِ
Lalu diciptakan-Nya tujuh langit dalam dua masa dan pada setiap langit Dia mewahyukan urusan masing-masing. Kemudian langit yang dekat (dengan bumi), Kami hiasi dengan bintang-bintang, dan (Kami ciptakan itu) untuk memelihara. Demikianlah ketentuan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.

(QS. Fussilat Ayat 12)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More