Hati-hati, Ternyata Panca Indera pun Bisa Melakukan Zina

Kamis, 01 Oktober 2020 - 13:43 WIB
- Zina mata (ain), ketika seseorang memandang lawan jenisnya dengan perasaan senang.

- Zina hati (qalbi), ketika memikirkan atau mengkhayalkan lawan jenis dengan perasaan senang dan bahagia.

- Zina ucapan (lisan), ketika membicarakan lawan jenis yang diikuti dengan perasaan senang.

- Zina tangan (yadin), ketika dengan sengaja memegang bagian tubuh lawan jenis diikuti dengan perasaan senang dan bahagia terhadapnya.

(Baca juga : Hore! Utang Motor Sekarang Nggak Perlu Bayar Uang Muka )

2. Zina Luar

Adalah sebenarnya zina yang diperbuat antar lawan jenis yang bukan muhrim dengan melibatkan alat kelamin.

-Zina muhsan, yakni zina yang dilakukan orang yang telah menikah (memiliki suami atau istri).

-Zina gairu muhsan, merupakan zina yang dilakukan oleh mereka yang belum pernah menikah.

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam telah memberitahukan kepada kita semua bahwasanya perbuatan zina itu, akan mendapat balasan dari Allah Ta'ala baik selagi masih di dunia maupun nanti di akhirat. Rasulullah SAW bersabda yang artinya;

“Dua kejahatan akan dibalas oleh Allah ketika di dunia; zina dan durhaka kepada ibu bapak.” (H. R. Thabrani).

(Baca juga : Posyandu Vakum Selama Pandemi, Banyak Ibu Hamil Tak Dapat Pelayanan Memadai )

Mengenai hukuman atau balasan atas perbuatan zina tersebut, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa dalam zina, ada beberapa bahaya yang mengikutinya baik di dunia maupun akhirat.

1. Di dunia, yakni cahaya akan hilang dari wajah orang yang berbuat zina, umurnya akan semakin pendek, serta kekal dalam kemiskinan.

2. Di akhirat, murka Allah menanti, hisabnya buruk, serta mendapat siksaan di neraka.

(Baca juga : Kasus COVID-19 Masih Tinggi, Operasi Yustisi Akhir Pekan di Puncak Berlanjut )

Wallahu A'lam
(wid)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Aisyah Ummul Mukminin, bahwa ia berkata:  Sudah biasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa beberapa hari, hingga kami mengira bahwa beliau akan berpuasa terus. Namun beliau juga biasa berbuka (tidak puasa) beberapa hari hingga kami mengira bahwa beliau akan tidak puasa terus. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyempurnakan puasanya sebulan penuh, kecuali Ramadhan.  Dan aku juga tidak pernah melihat beliau puasa sunnah dalam sebulan yang lebih banyak daripada puasanya ketika bulan Sya'ban.

(HR. Muslim No. 1956)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Terpopuler
Artikel Terkini More