Habib Geys Assegaf: Depresi karena Kurang Iman, Ini Obatnya

Senin, 12 Oktober 2020 - 20:38 WIB
Dai lulusan Universitas Al-Azhar Mesir, Al-Habib Geys Bin Abdurrahman Assegaf. Foto/dok iNews tv
Dai lulusan Universitas Al-Azhar Mesir, Al-Habib Geys Bin Abdurrahman Assegaf menyampaikan nasihat indah dalam satu kajian spesial di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng, Jakarta Pusat, belum lama ini.

"Hati kita mungkin terlalu tebal dengan kedengkian, mari sama-sama kita bersihkan di tempat mulia ini. Menuntut ilmu dengan niat yang benar di majelis-majelis ilmu mudah-mudahan mendapatkan barokah dari Allah Ta'ala," kata Habib Geys membuka ceramahnya di Masjid Sunda Kelapa. ( )

Kali ini Habib Geys membahas tema tentang 'depresi karena kurang iman'. Beliau menukil nasihat Imam Ibnu Atha'illah as-Sakandari yang menjelaskan tentang hati yang mati dan hati yang hidup. Bagaimana tanda dan cara mengatasi hati yang mati?

Dari sahabat An-Nu'man bin Basyir radhiyallahu 'anhuma, Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda:

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

"Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung)." (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Tanda hati mati adalah kita tidak sedih saat melakukan suatu dosa dan tidak menyesal saat lalai melakukan suatu ketaatan. Lihat, apakah kita menyesal saat melakukan dosa?

Matinya hati karena kita acuh tidak acuh dengan hati , tidak beristighfar saat melakukan dosa. Merasa biasa saja saat melewatkan kesempatan berinfaq. Jika ini dibiarkan, maka radar kebaikan hati kita menjadi tidak aktif.

"Orang yang hatinya masih hidup, jika dia berbuat dosa seolah-olah dia berada di bawah gunung yang besar. Orang yang hatinya mati, dia berbuat maksiat seperti apapun dia menganggap maksiat tersebut seperti lalat di hidupnya," jelas Habib Geys . ( )

Ada 4 Penyebab Batin Kacau Balau. Apa Saja?

1. Tergila-gila urusan dunia.

Orang ini begitu menggilai dunia, termasuk jabatan dan wanita juga bagian dari dunia.

2. Panjang angan lupa mati.

Kalimat dari para ulama: "orang yang suka menunda-nunda itu orang yang lemah."

3. Banyak mendengar musik yang tidak syar'i.

Walau musik menjadi khilaf di kalangan para ulama, hadis yang mengharamkan musik ada di hadits riwayat Al-Bukhari, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda :

لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِى أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ

"Sungguh akan ada sekelompok ummatku yang menghalalkan zina, sutra, khamr, dan alat-alat musik." (HR Al-Bukhari). Musik ini dijelaskan sebagai alat-alat yang bisa membuat kita lalai dari Allah.

4. Bersahabat dengan orang yang hatinya mati.

Orang ini dia ketika berbuat dosa biasa saja, dinasehati batinnya tidak bergeming, cinta dengan dunia, orang yang lupa mati dan panjang angan. Jika tidak mau depresi, maka tinggalkan sahabat yang seperti ini.

Jika cinta dunia membuat sakit hati, maka kita harus cinta akhirat dengan cara:

1. Mengingat nikmat-nikmat surga.

2. Jangan memperpanjang angan-angan, perbanyak ingat mati. Misalnya melakukan ziarah kubur.

3. Banyak mendengarkan bacaan Al-Qur'an dapat menghidupkan orang yang hatinya mati.

4. Bersahabat dengan orang yang hatinya hidup.

Dalam riwayat Imam Ahmad dijelaskan bahwa orang yang sudah menyeberang Sirath akan menanyakan sahabatnya yang tidak masuk surga, lalu Allah Ta'ala menyuruh dia melihat sahabatnya di neraka, dan orang ini diperintahkan memberikan syafa'at untuk sahabatnya.

Bagaimana Cara Melindungi Hati?

1. Jangan pernah melihat makhluk dengan takjub.

Jika kita tahu sumber ketakjubannya, maka kita tidak akan heran lagi. Jika kita sudah mengetahui kenapa wanita itu cantik, maka biasa saja, terlebih lagi kita tahu dia cantik karena Allah Ta'ala.

2. Jangan melihat lebih dari sekali.

Ini pesan dari Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم kepada Sayyidina Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhah: "Jika melihat makhluk cukup sekali saja."

Di akhir tausiyahnya, Habib Geys berpesan agar kita jangan sampai takjub melihat manusia. Bisa jadi penyebab kita depresi adalah karena kurangnya iman. Maka yang harus kita benahi pertama adalah persoalan hati , jangan sampai hati kita menjadi mati.

( )

Wallahu A'lam
(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Aisyah radliallahu 'anha berkata, Janganlah kamu meninggalkan shalat malam (qiyamul lail), karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah meninggalkannya, bahkan apabila beliau sedang sakit atau kepayahan, beliau shalat dengan duduk.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 1112)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More