Begini Doa Malaikat kepada Orang yang Kikir dan Bakhil
Selasa, 13 Oktober 2020 - 13:20 WIB
BAKHIL menurut bahasa adalah Al-bakhil yang artinya menahan sesuatu. Sedangkan menurut istilah, bakhil adalah perbuatan seseorang menahan atau tidak memberikan sesuatu yang semestinya wajib diberikan kepada seseorang yang pantas menerima. (
)
Hampir semua manusia mencintai harta benda dan berbagai perhiasan dunia. Namun sayangnya, berbagai perhiasan dunia tersebut sering membuat manusia menjadi sangat bakhil, pelit alias kikir dan hilang arah.
Bakhil atau kikir adalah di antara bentuk kemaksiatan hati yang besar dan dianggap merusak kehidupan manusia. ( )
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam (SAW) memperingatkan: “Ada tiga hal yang dianggap dapat membinasakan kehidupan manusia, yaitu kekikiran (kebakhilan) yang dipatuhi, hawa nafsu yang diikuti, dan ketakjuban orang terhadap dirinya sendiri.” ( )
Hadis tersebut diriwayatkan oleh Thabrani dalam al-Awsath dari Anas dan Ibn Umar, yang menganggapnya sebagai hadis hasan dalam Shahih al-Jami' as-Shaghir, 3030 dan 3045.
Pantas saja jika malaikat benci kepada orang yang kikir dan bakhil. Bahkan di antara orang yang dido‘akan dengan kejelekan oleh para Malaikat adalah orang-orang yang pelit untuk berinfak di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Imam al-Bukhari dan Imam Muslim telah meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيْهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُوْلُ أَحَدُهُمَا: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُوْلُ اْلآخَرُ: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا.
‘Tidak satu hari pun dimana seorang hamba berada padanya kecuali dua Malaikat turun kepadanya. Salah satu di antara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak.’ Sedangkan yang lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang kikir.'”
Al-Malla ‘Ali al-Qari berkata di dalam syarah hadis ini, “Yang dimaksud dengan ‘kikir’ di sini adalah pelit memberikan kebaikan atau harta bagi yang lainnya.”
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, “Pengganti itu lebih baik disamarkan agar mencakup pengganti dalam bentuk harta dan pahala, karena berapa banyak orang yang berinfak , mati sebelum dia mendapatkan balasan berupa harta di dunia, maka penggantinya adalah berupa pahala di akhirat , atau dia dihalangi dari kejelekan.” (Fat-hul Baari III/305)
“Adapun do’a dengan dihancurkan mempunyai makna bahwa harta itu sendiri yang hancur atau pemilik harta tersebut, maksudnya adalah hilangnya kebaikan karena sibuk dengan yang lainnya.”
Selanjutnya Dr Fadhl Ilahi dalam kitab “Man Tushalli ‘alaihimul Malaaikah wa Man Tal‘anuhum” atau Orang-Orang yang Dilaknat Malaikat menulis para Imam, yaitu Imam Ahmad, Ibnu Hibban, dan al-Hakim meriwayatkan dari Abud Darda’ Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
مَا طَلَعَتْ شَمْسٌ قَطُّ إِلاَّ بُعِثَ بِجَنْبَتَيْهَا مَلَكَانِ يُنَادِيَانِ يُسْمِعَانِ أَهْلَ اْلأَرْضِ إِلاَّ الثَّقَلَيْنِ، يَا أَيُّهَا النَّاسُ هَلُمُّوْا إِلَى رَبِّكُمْ فَإِنَّ مَا قَلَّ وَكَفَى خَيْرٌ مِمَّا كَثُرَ وَأَلْهَى وَلاَ آبَتْ شَمْسٌ قَطٌّ إِلاَّ بُعِثَ بِجَنْبَتَيْهَا مَلَكَانِ يُنَادِيَانِ يُسْمِعَانِ أَهْلَ اْلأَرْضِ إِلاَّ الثَّقَلَيْنِ، اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَأَعْطِ مُمْسِكًا مَالاً تَلَفًا.
“Tidaklah matahari terbit kecuali diutus di dua sisinya dua Malaikat yang berseru. Semua penduduk bumi mendengarkannya kecuali jin dan manusia, mereka berdua berkata, ‘Wahai manusia menghadaplah kalian kepada Rabb kalian, karena yang sedikit dan cukup itu tentu lebih baik daripada yang banyak tetapi dipakai untuk foya-foya, dan tidaklah matahari terbenam kecuali diutus di antara dua sisinya dua Malaikat yang berseru, semua penduduk bumi mendengarkannya kecuali jin dan manusia, mereka berdua berkata: ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak dan hancurkanlah harta orang yang pelit.’ HR. Ahmad (V/197), Ibnu Hibban (no. 686, 3329) dan al-Hakim (II/443)
Dua Imam, yaitu Ahmad dan Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abi Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam, beliau bersabda:
إِنَّ مَلَكًا بِبَابٍ مِنْ أَبْوَابِ السَّمَاءِ يَقُوْلُ: مَنْ يُقْرِضِ الْيَوْمَ يُجْزَى غَدًا، وَمَلَكًا بِبَابِ آخَرَ يَقُوْلُ: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَعَجِّّلْ لِمُمْسِكٍ تَلَفًا.
“Sesungguhnya seorang Malaikat yang ada di sebuah pintu dari pintu-pintu langit, berkata: ‘Barangsiapa meminjamkan pada hari ini, maka akan dibalas pada hari nanti.’ Dan seorang Malaikat lagi yang berada pada pintu yang lain berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak dan percepatlah kehancuran harta orang yang pelit.’” HR. Ahmad (V/198) dan al-Hakim (II/445).
Semoga dengan kemuliaan Allah kepada kita semua, kita masuk ke dalam golongan orang-orang yang berinfak yang dido‘akan dengan pengganti oleh para Malaikat, dan tidak dimasukkan ke dalam golongan orang-orang pelit yang dido‘akan dengan kehancuran oleh para Malaikat. Aamiin ya Dzal Jalaali wal Ikraam.
Hampir semua manusia mencintai harta benda dan berbagai perhiasan dunia. Namun sayangnya, berbagai perhiasan dunia tersebut sering membuat manusia menjadi sangat bakhil, pelit alias kikir dan hilang arah.
Bakhil atau kikir adalah di antara bentuk kemaksiatan hati yang besar dan dianggap merusak kehidupan manusia. ( )
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam (SAW) memperingatkan: “Ada tiga hal yang dianggap dapat membinasakan kehidupan manusia, yaitu kekikiran (kebakhilan) yang dipatuhi, hawa nafsu yang diikuti, dan ketakjuban orang terhadap dirinya sendiri.” ( )
Hadis tersebut diriwayatkan oleh Thabrani dalam al-Awsath dari Anas dan Ibn Umar, yang menganggapnya sebagai hadis hasan dalam Shahih al-Jami' as-Shaghir, 3030 dan 3045.
Pantas saja jika malaikat benci kepada orang yang kikir dan bakhil. Bahkan di antara orang yang dido‘akan dengan kejelekan oleh para Malaikat adalah orang-orang yang pelit untuk berinfak di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Imam al-Bukhari dan Imam Muslim telah meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيْهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُوْلُ أَحَدُهُمَا: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُوْلُ اْلآخَرُ: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا.
‘Tidak satu hari pun dimana seorang hamba berada padanya kecuali dua Malaikat turun kepadanya. Salah satu di antara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak.’ Sedangkan yang lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang kikir.'”
Al-Malla ‘Ali al-Qari berkata di dalam syarah hadis ini, “Yang dimaksud dengan ‘kikir’ di sini adalah pelit memberikan kebaikan atau harta bagi yang lainnya.”
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, “Pengganti itu lebih baik disamarkan agar mencakup pengganti dalam bentuk harta dan pahala, karena berapa banyak orang yang berinfak , mati sebelum dia mendapatkan balasan berupa harta di dunia, maka penggantinya adalah berupa pahala di akhirat , atau dia dihalangi dari kejelekan.” (Fat-hul Baari III/305)
“Adapun do’a dengan dihancurkan mempunyai makna bahwa harta itu sendiri yang hancur atau pemilik harta tersebut, maksudnya adalah hilangnya kebaikan karena sibuk dengan yang lainnya.”
Selanjutnya Dr Fadhl Ilahi dalam kitab “Man Tushalli ‘alaihimul Malaaikah wa Man Tal‘anuhum” atau Orang-Orang yang Dilaknat Malaikat menulis para Imam, yaitu Imam Ahmad, Ibnu Hibban, dan al-Hakim meriwayatkan dari Abud Darda’ Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
مَا طَلَعَتْ شَمْسٌ قَطُّ إِلاَّ بُعِثَ بِجَنْبَتَيْهَا مَلَكَانِ يُنَادِيَانِ يُسْمِعَانِ أَهْلَ اْلأَرْضِ إِلاَّ الثَّقَلَيْنِ، يَا أَيُّهَا النَّاسُ هَلُمُّوْا إِلَى رَبِّكُمْ فَإِنَّ مَا قَلَّ وَكَفَى خَيْرٌ مِمَّا كَثُرَ وَأَلْهَى وَلاَ آبَتْ شَمْسٌ قَطٌّ إِلاَّ بُعِثَ بِجَنْبَتَيْهَا مَلَكَانِ يُنَادِيَانِ يُسْمِعَانِ أَهْلَ اْلأَرْضِ إِلاَّ الثَّقَلَيْنِ، اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَأَعْطِ مُمْسِكًا مَالاً تَلَفًا.
“Tidaklah matahari terbit kecuali diutus di dua sisinya dua Malaikat yang berseru. Semua penduduk bumi mendengarkannya kecuali jin dan manusia, mereka berdua berkata, ‘Wahai manusia menghadaplah kalian kepada Rabb kalian, karena yang sedikit dan cukup itu tentu lebih baik daripada yang banyak tetapi dipakai untuk foya-foya, dan tidaklah matahari terbenam kecuali diutus di antara dua sisinya dua Malaikat yang berseru, semua penduduk bumi mendengarkannya kecuali jin dan manusia, mereka berdua berkata: ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak dan hancurkanlah harta orang yang pelit.’ HR. Ahmad (V/197), Ibnu Hibban (no. 686, 3329) dan al-Hakim (II/443)
Dua Imam, yaitu Ahmad dan Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abi Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam, beliau bersabda:
إِنَّ مَلَكًا بِبَابٍ مِنْ أَبْوَابِ السَّمَاءِ يَقُوْلُ: مَنْ يُقْرِضِ الْيَوْمَ يُجْزَى غَدًا، وَمَلَكًا بِبَابِ آخَرَ يَقُوْلُ: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَعَجِّّلْ لِمُمْسِكٍ تَلَفًا.
“Sesungguhnya seorang Malaikat yang ada di sebuah pintu dari pintu-pintu langit, berkata: ‘Barangsiapa meminjamkan pada hari ini, maka akan dibalas pada hari nanti.’ Dan seorang Malaikat lagi yang berada pada pintu yang lain berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak dan percepatlah kehancuran harta orang yang pelit.’” HR. Ahmad (V/198) dan al-Hakim (II/445).
Semoga dengan kemuliaan Allah kepada kita semua, kita masuk ke dalam golongan orang-orang yang berinfak yang dido‘akan dengan pengganti oleh para Malaikat, dan tidak dimasukkan ke dalam golongan orang-orang pelit yang dido‘akan dengan kehancuran oleh para Malaikat. Aamiin ya Dzal Jalaali wal Ikraam.
(mhy)
Lihat Juga :