Inilah 10 Adab Berbicara Agar Lisan Terjaga

Jum'at, 16 Oktober 2020 - 11:14 WIB
Muslimah yang dapat menjaga lisan dengan bertutur kata yang baik serta santun, adalah cerminan akhlak yang baik. Foto ilustrasi/ist
Akhlak yang baik akan mengeluarkan bahasa yang baik. Karena itu, seorang muslimah hendaknya menggunakan tata karma dan tutur kata yang baik pula. Jangan sampai bahasa lisan yang disampaikan menyakiti orang lain, ketus, nyelekit dan menimbulkan permusuhan.

Contoh terbaik adalah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Perkataan beliau begitu lembut dan santun. Sehingga masing-masing lawan bicaranya merasa dia yang paling dimuliakan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.

(Baca juga : Keutamaan Syafa'at dan Cara Mendapatkannya )

Seorang muslimah pun harus meneladani perilaku yang dicontohkan Rasulullah. Karena itu, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan dalam berbicara lisan ini. Di antaranya:

1. Jangan terlalu banyak bicara yang tidak bermanfaat.



Hendaknya ucapan yang disampaikan menjadi perkataan yang ringkas, jelas yang tidak bertele-tele yang dengannya akan memperpanjang pembicaraan .

Allah Ta’ala berfirman:

لا خير في كثير من نجواهم إلا من أمر بصدقة أو معروف أو إصلاح بين الناس ” (النساء: الآية 114).

“Dan tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia “. (QS An nisa:114)

(Baca juga : Mengenal Istilah Mahar dalam Kosakata Al-Qur'an )

Dan ketahuilah muslimah, semoga Allah ta’ala merahmatimu dan menunjukimu kepada jalan kebaikan, bahwa di sana ada yang senantiasa mengamati dan mencatat perkataan kita. Sebagaimana Allah firmankan :

“عن اليمين وعن الشمال قعيد. ما يلفظ من قولٍ إلا لديه رقيب عتيد ”

“Seorang duduk disebelah kanan,dan yang lain duduk disebelah kiri.tiada satu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” (QS Qaaf:17-18).

2. Harus hati-hati dalam berbicara

Berusahalah mengontrol lidah hanya untuk mengucapkan perkataan yang bernilai positif dan tidak menyinggung atau menyakiti. Berbicaralah dengan hati-hati, jangan sampai lepas kendali. Hendaknya kita pun senantiasa mengingat akan satu firman Allah Ta'ala yang artinya: “Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir,” (QS. Qaaf : 18)

(Baca juga : Untuk Muslimah, Pakaian adalah Nikmat Besar dari Allah Ta'ala )

3. Berkata yang baik, jika tidak hendaknya diam

Berkata yang baik juga merupakan salah satu ciri orang yang beriman kepada Allah. Sekiranya tidak mampu untuk berbicara yang baik, atau merasa bibir ini gatal manakala mendengar orang bergosip, maka sebaiknya menjauhlah dari hal-hal tersebut. Jangan turut mendengarkan, yang akan memancing untuk turut serta.

Rasulullah SAW bersabda:“ Siapa yang beriman Kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia mengatakan yang baik atau diam,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abu Qatadah dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: Tidak ada sikap lalai ketika tidur, akan tetapi kelalaian itu hanya ada ketika terjaga, yaitu mengakhirkan shalat hingga datang waktu shalat yang lain.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 373)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More