Tamasya ke Surga, Apa Saja Keindahannya? (2)

Rabu, 28 Oktober 2020 - 16:55 WIB
Masyaallah..!! keindahan alam di bumi ini saja sudah membuat kita takjub, apalagi keindahan dan kenikmatan di surga. Foto ilustrasi/istimewa
Sudah disebut 10 gambaran keindahan di surga , berikut keindahan-keindahan lainnya yang akan dinikmati oleh hamba-hamba Allah Ta'ala yang beriman :

11. Naungan Pohon Surga

Di Surga terdapat naungan pohon yang terbentang luas. Sebagaimana diriwayatkan dari Anas radhiyallahu'anhu bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda;

إِنَّ فِي الْجَنَّةِ لَشَجَرَةً يَسِيْرُ الرَّاكِبُ فِيْ ظِلِّهَا مِائَةَ عَامٍ لَا يَقْطَعُهَا وَإِنْ شِئْتُمْ فَاقْرَؤُوْا {وَظِلٍّ مَّمْدُوْدُ. وَمَآءٍ مَّسْكُوْبٍ}.

“Sesungguhnya di Surga terdapat sebuah pohon (jika) seorang pengendara berjalan di bawah naungannya 100 tahun (naungan tersebut) belum terputus. Jika kalian berkehendak, maka bacalah (firman Allah ﷻ), “Naungan yang terbentang luas. Dan air yang tercurah. (QS. Al-Waqi’ah : 30 - 31)” (HR. Bukhari Juz 3 : 3079 dan Tirmidzi Juz 5 : 3293, lafazh ini miliknya. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani رحمه الله dalam Shahihut Targhib wat Tarhib Juz 3 : 3725)

(Baca juga : Tamasya ke Surga, Apa Saja Keindahannya? (1) )

Di bawah naungan pohon tersebut terdapat kupu-kupu emas dan buah-buahan. Diriwayatkan dari Asma’ binti Abu Bakar radhiyallahu'anha ia berkata, aku mendengar Rasulullah menceritakan tentang Sidratul Muntaha , beliau bersabda;

يَسِيْرُ الرَّاكِبُ فِيْ ظِلِّ الْفَنَنِ مِنْهَا مِائَةَ سَنَةٍ أَوْ يَسْتَظِلُّ بِظِلِّهَا مَائَةُ رَاكِبٍ فِيْهَا فَرَاشُ الذَّهَبِ كَأَنَّ ثَمَرَهَا الْقِلَالُ.

“Seorang pengendara berjalan di bawah naungan salah satu dari dahannya (membutuhkan waktu) 100 tahun, atau naungan salah satu dahannya (dapat dijadikan tempat berteduh untuk) seratus pengendara. Di dalamnya terdapat kupu-kupu emas (dan) buahnya seperti kendi.” (HR. Tirmidzi Juz 4 : 2541. Hadis derajatnya adalah Hasan li Ghairihi menurut Syaikh Al-Albani dalam Shahihut Targhib wat Tarhib Juz 3 : 3727)

12. Buah di Surga

Para penghuni Surga dimudahkan untuk memetik buah-buahan Surga, seperti; kurma, anggur, tin serta yang lainnya. (Taisirul Karimir Rahman, 798) Karena buah-buahan tersebut didekatkan kepada orang yang menginginkannya, sehingga mudah untuk dipetik baik dalam keadaan berdiri, duduk, maupun berbaring. (Taisirul Karimir Rahman, 916) Buah-buahan tersebut juga dapat dipetik kapan pun sekehendak mereka. (Tafsirul Baghawi, 4/526).

(Baca juga : Satu-satunya Perempuan yang Pernah Memarahi Baginda Rasulullah )

Allah Ta'ala berfirman;

وَدَانِيَةً عَلَيْهِمْ ظِلَالُهَا وَذُلِّلَتْ قُطُوْفُهَا تَذْلِيْلًا.

”Naungan (pepohonan Surga) dekat di atas mereka dan (mereka) dimudahkan (untuk) memetik (buah)nya semudah-mudahnya.” (QS. Al-Insan : 14)

Buah bidara di Surga tidak berduri, bahkan memliki 72 rasa. Sebagaimana diriwayatkan dari Sulaim bin ‘Amir radhiyallahu'anhu ia berkata, Rasulullah bersabda;

أَلَيْسَ اللَّهُ يَقُوْلُ {فِيْ سِدْرٍ مَّخْضُوْدٍ} خَضَدَ اللَّهُ شَوْكَهُ فَجَعَلَ مَكَانَ كُلَّ شَوْكَةٍ ثَمْرَةً فَإِنَّهَا لَتَنْبُتُ ثَمَرًا تَفْتَقُ الثَّمْرَةُ مِنْهَا عَنِ اثْنَيْنِ وَسَبْعِيْنَ لَوْنًا مِنْ طَعَامٍ مَا فِيْهَا لَوْنٌ يُشْبِهُ الْآخَرِ.

“Bukankah Allah Ta'ala berfirman, “Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri.” (QS. Al-Waqi’ah : 28) Allah ﷻ telah melenyapkan semua durinya dan menggantikan setiap durinya dengan buah. Sesungguhnya pohon bidara Surga menghasilkan banyak buah, tiap buahnya menghasilkan 72 rasa yang tiap rasanya tidak sama dengan rasa yang lainnya.” (HR. Ibnu Abid Dunya, dengan sanad yang Hasan. Hadis derajatnya adalah Shahih li Ghairihi menurut Syaikh Al-Albani dalam Shahihut Targhib wat Tarhib Juz 3 : 3742)

(Baca juga : Sosok-sosok Perempuan Mulia, 'Ibunda' Rasulullah )

Buah-buahan Surga tidak akan ada habisnya. Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Abbas ia berkata, Rasulullah bersabda;
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Para malaikat malam dan para malaikat siang saling bergantian mendatangi kalian. Mereka berkumpul saat shalat Subuh dan Ashar. Kemudian naiklah para malaikat malam (yang mendatangi kalian).  Lalu, Allah bertanya kepada mereka (dan Dia lebih mengetahui semua urusan mereka): Bagaimana keadaan hamba-hamba-Ku ketika kalian meninggalkannya?  Mereka (malaikat) menjawab: Kami meninggalkan mereka sedang shalat dan ketika kami mendatangi mereka, mereka juga sedang shalat.

(HR. Nasa'i No. 481)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More