Cinta Berat Tiga Pemuda dan Gadis yang Kembali dari Kematian

Sabtu, 31 Oktober 2020 - 09:36 WIB
Ilustrasi/Ist
Syaikh Ziauddin Jahib Suhrawardi , mengikuti disiplin Sufi kuno, Junaid al-Baghdadi , dianggap sebagai pendiri tarekat ini pada abad kesebelas Masehi. Seperti halnya tarekat-tarekat lain, guru-guru Suhrawardi diterima oleh pengikut Naqsyabandi dan lainnya. ( )


Idries Shah dalam bukunya berjudul The Way of the Sufi dan diterjemahkan Joko S. Kahhar dan Ita Masyitha menjadi "Jalan Sufi: Reportase Dunia Ma'rifat" menyebutkan praktik-praktik mereka diubah dari kegembiraan mistik kepada latihan diam secara lengkap untuk 'Persepsi terhadap Realitas'. ( )

Bahan-bahan instruksi (pelajaran) tarekat seringkali, untuk seluruh bentuk, hanya merupakan legenda atau fiksi. Bagaimanapun bagi penganut, mereka mengetahui materi-materi esensial untuk mempersiapkan dasar bagi pengalaman-pengalaman yang harus dijalani murid. Tanpa itu, diyakini, ada kemungkinan bahwa murid dengan sederhana mengembangkan keadaan pemikiran yang sudah berubah, yang membuatnya tidak cakap dalam kehidupan sehari-hari. ( )

===

GADIS YANG KEMBALI DARI KEMATIAN




Pada zaman dulu terdapat seorang gadis cantik; putri seorang pria yang baik, seorang perempuan yang kecantikan dan kehalusan gerak-geriknya tiada banding.

Ketika usianya dewasa, tiga pemuda, masing-masing menunjukkan kapasitas yang tinggi dan menjanjikan, melamarnya.

Setelah memutuskan bahwa ketiganya sebanding, sang ayah menyerahkan keputusan akhir pada putrinya.

Berbulan-bulan sudah, dan si gadis tampaknya belum juga mengambil keputusan. ( )

Suatu hari ia tiba-tiba jatuh sakit. Dalam beberapa saat ia meninggal. Ketiga pemuda tersebut, bersama-sama ikut ke makam, membawa jasadnya ke pemakaman dan dikebumikan dengan kesedihan yang sangat dalam.

Pemuda pertama, menjadikan pusara sebagai rumahnya, menghabiskan malam-malamnya di sana dalam penderitaan dan perenungan, tidak dapat memahami berjalannya takdir yang membawanya pergi.

Pemuda kedua, memilih jalanan dan berkelana ke seluruh dunia mencari pengetahuan, menjadi seorang fakir.

Pemuda ketiga, menghabiskan waktunya untuk menghibur sang ayah yang kehilangan. ( )

Sekarang, pemuda yang menjadi fakir dalam perjalanan menuju ke sebuah tempat di mana terdapat seorang yang terkenal karena karya seninya yang luar biasa. Melanjutkan pencarian pengetahuan, ia kemudian berdiri di sebuah pintu, dan diterima di meja tuan rumah.

Ketika tuan rumah mengundangnya makan, ia sudah mulai menyantap hidangan ketika seorang anak kecil menangis, cucu orang bijak tersebut.

Si guru menggendong bocah dan melemparnya ke api.

Seketika si fakir melompat dan meninggalkan rumah, menangis:

"Iblis keji! Aku sudah membagi penderitaanku ke seluruh dunia, tetapi kejahatan ini melebihi semua yang pernah dicatat sejarah!" ( )

"Jangan berpikir apa pun," ujar tuan rumah, "Untuk hal-hal sederhana akan tampak muncul secara terbalik, kalau engkau tidak memiliki pengetahuan."
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
وَاٰخَرُوۡنَ مُرۡجَوۡنَ لِاَمۡرِ اللّٰهِ اِمَّا يُعَذِّبُهُمۡ وَاِمَّا يَتُوۡبُ عَلَيۡهِمۡ‌ؕ وَاللّٰهُ عَلِيۡمٌ حَكِيۡمٌ
Dan ada (pula) orang-orang lain yang ditangguhkan sampai ada keputusan Allah; mungkin Allah akan mengazab mereka dan mungkin Allah akan menerima tobat mereka. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.

(QS. At-Taubah Ayat 106)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More