Menjenguk Orang Sakit, Adab Mulia yang Banyak Keutamaan

Minggu, 08 November 2020 - 11:16 WIB
Saat menjenguk orang sakit terdapat keutamaan yang agung, serta pahala yang sangat besar, dan merupakan salah satu hak setiap muslim terhadap muslim lainnya. Foto ilustrasi/istimewa
Salah satu adab yang mulia dan menjadi hal yang bisa menghasilkan pahala, adalah menjenguk orang sakit . Bahkan menjenguk orang sakit merupakan salah satu ibadah ghairu mahdhah yang dianjurkan bagi umat muslim, karena dalam aktivitas ini terdapat keutamaan yang agung, serta pahala yang sangat besar, dan merupakan salah satu hak setiap muslim terhadap muslim lainnya.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا عَادَ الرَّجُلُ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ مَشَى فِيْ خِرَافَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسَ فَإِذَا جَلَسَ غَمَرَتْهُ الرَّحْمَةُ، فَإِنْ كَانَ غُدْوَةً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ كَانَ مَسَاءً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ

“Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan Surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad dengan sanad shahih).

(Baca juga : Pentingnya Tafakuri Diri )



Masih banyak hadis-hadis lain tentang keutamaan menjenguk orang sakit ini. Misalnya, di dalam kitab Lubbabul Hadis bab ke 36, Imam As-Suyuthi (wafat 911) menuliskan hadis-hadis tentang keutamaan menjenguk orang sakit. Beberapa di antaranya, yakni

قَالَ النَّبِيُّ عَلَيْهِ السَّلَامُ: {عُوْدُوا الْمَرِيْضَ وَاَتْبَعُوا الْجَنَازَةَ تُذَكِّرْكُمُ الْآخِرَةَ}.

Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, bersabda, “Jenguklah orang sakit dan iringilah jenazah, maka hal itu akan mengingatkan kalian pada akhirat (keadaan dan kengeriannya).” (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Al-Baihaqi dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudri.

Imam An-Nawawi Al-Bantani menjelaskan bahwa perintah pada hadis tersebut adalah menunjukkan pada kesunnahan (bukan kewajiban).

(Baca juga : Menyepelekan Urusan Kencing, Azab Kubur Menanti )

Kemudian hadis berikut :

وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {عَائِدُ الْمَرِيْضِ يَمْشِيْ فِيْ مَخْرَفَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَرْجِعَ}

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang menjenguk orang sakit maka ia akan berjalan di taman surga sampai ia kembali.” (HR. Muslim dari sahabat Tsauban ra. (bekas budak Rasulullah saw. yang telah merdeka).

Dirangkum dari beberapa sumber, berikut keutamaan dan manfaat dari membesuk atau menjenguk orang sakit ini, di antaranya:

1. Orang sakit adalah orang yang istimewa di mata Allah

Orang yang sakit adalah orang yang sedang mengalami ujian, sedang diberi cobaan, sekaligus sedang disayang oleh Allah Ta'ala. Allah begitu dekat dan mencintai orang yang sedang mengalami cobaan atau ujian.

(Baca juga : Inilah Perawatan Diri Muslimah yang Disunnahkan )

Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya besarnya pahala sebanding dengan besarnya cobaan, dan sesungguhnya apabila Allah mencintai suatu kaum, Allah memberinya cobaan. Siapa yang rida dengan cobaan itu, ia mendapat rida Allah, dan siapa yang tidak rida, ia pun mendapat kemarahan.”

2. Akan “menemukan” Allah
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
يٰۤـاَيُّهَا النَّاسُ اِنۡ كُنۡـتُمۡ فِىۡ رَيۡبٍ مِّنَ الۡبَـعۡثِ فَاِنَّـا خَلَقۡنٰكُمۡ مِّنۡ تُرَابٍ ثُمَّ مِنۡ نُّـطۡفَةٍ ثُمَّ مِنۡ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنۡ مُّضۡغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيۡرِ مُخَلَّقَةٍ لِّـنُبَيِّنَ لَـكُمۡ‌ ؕ وَنُقِرُّ فِى الۡاَرۡحَامِ مَا نَشَآءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخۡرِجُكُمۡ طِفۡلًا ثُمَّ لِتَبۡلُغُوۡۤا اَشُدَّكُمۡ ‌ۚ وَمِنۡكُمۡ مَّنۡ يُّتَوَفّٰى وَمِنۡكُمۡ مَّنۡ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرۡذَلِ الۡعُمُرِ لِكَيۡلَا يَعۡلَمَ مِنۡۢ بَعۡدِ عِلۡمٍ شَيۡــًٔـا‌ ؕ وَتَرَى الۡاَرۡضَ هَامِدَةً فَاِذَاۤ اَنۡزَلۡنَا عَلَيۡهَا الۡمَآءَ اهۡتَزَّتۡ وَرَبَتۡ وَاَنۡۢبَـتَتۡ مِنۡ كُلِّ زَوۡجٍۢ بَهِيۡجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan tetumbuhan yang indah.

(QS. Al-Hajj Ayat 5)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More