15 Perkara yang Mengundang Datangnya Bala dan Musibah
Selasa, 10 November 2020 - 17:43 WIB
Muqoddam Thoriqoh Tijani dan Khuwaidim Zawiyah Tarbiyah At Tijaniyah Jakarta, KH Muhammad Yunus A Hamid, menyebutkan ada 15 perkara yang mengundang datangnya bala dan musibah di muka bumi. Beliau menukil salah satu hadis Nabi صلى الله عليه وسلم.
"Dari berbagai literatur Islam yang berhasil saya temukan, bahwa penyebab terjadinya musibah-musibah di muka bumi adalah sebagaimana yang disabdakan oleh baginda Nabi ," kata beliau. ( )
عَنْ عَلِى رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قاَلَ
قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم ؛ إِذاَ فَعَلَتْ أُمَّتِى خَمْسَ عَشَرَةَ خَصْلَةً حَلَّ بِهاَ البَلاَءُ ,
قِيْلَ وَماَهِىَ ياَرَسُوْلَ اللهِ ؟
قاَلَ ؛ إِذاَ كاَنَ المُغْنِمُ دَوْلاً
وَالأَماَنَةُ مُغْنِماً وَالزَّكاَةُ مُغْرَماً
وَأَطاَعَ الرَّجُلُ زَوْجَتَهُ
وَعَقَّ أُمَّهُ وَجَفاَ أَباَهُ
وَارْتَفَعَتْ الأَصْواَتُ فىِ المَسَاجِدِ وَكاَنَ زَعِيْمُ القَوْمِ أَرْذَلَهُمْ وَأَكْرَمَ الرَّجُلَ مَخاَفَةَ شَرِّهِ وَشُرِبَتْ الخُمُوْرُ وَلُبِسَ الحَرِيْرُ وَاتُّخِذَتْ القِياَناَتُ وَالمَعاَزِفُ وَلَعَنَ آخِرُ هَذِهِ الأُمَّةِ أَوَّلَهاَ فَلْيَرْتَقِبُوْا عِنْدَ ذَلِكَ رِيْحاً حَمَراَءَ أَوْ خَسَفاً أَوْ مَسَخاً
( رَواَهُ التُّرْمُذِى )
Hadis ini diterima dari baginda Ali radhiyallahu 'anhu. Beliau berkata, Baginda Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Apabila ummatku telah melakukan 15 macam perkara maka semua itu akan mengundang musibah , kemudian para sahabat bertanya, apa yang dimaksud 15 macam perkara itu ya Rasulullah? Lalu Rasulullah menjawab:
1. Apabila orang yang berprilaku buruk yaitu orang yang selalu mengambil keuntungan duniawi untuk kepentingan pribadinya (materialistis), dijadikan dan dipilih sebagai pemimpin masyarakat.
2. Apabila orang mengemban amanah atau ketika dia dipercayai orang lain, amanah dan kepercayaan dijadikannya sebuah kesempatan untuk mendapatkan keuntungan duniawi.
3. Apabila dana zakat tidak segera dibayarkan atau tidak segera diberikan kepada orang yang berhak, bahkan dana zakat diolah dulu untuk mengambil keuntungan pribadinya.
4. Apabila seorang suami sudah tunduk kepada istrinya.
5. Apabila seorang manusia sudah berani menyakiti hati ibu kandungnya.
6. Apabila seorang manusia sudah berani menentang kepada bapak kandunganya.
7. Apabila telah terjadi mengeraskan suara di masjid-masjid. Artinya pertama, orang sudah tidak mau datang lagi ke masjid, sampai-sampai untuk melaksanakan ibadah dan shalat berjamaah pun harus dipanggil menggunakan pengeras suara, padahal dia tahu waktu ibadah melaksanakan shalat berjamaah segera didirikan. Kedua, orang menjadikan masjid sebagai tempat hiburan dan sarana pada ajang perlombaan.
8. Apabila orang yang sangat dipercaya dan orang yang dijadikan tumpuan harapan oleh masyarakat adalah orang yang dianggap hina menurut pandangan agama Islam, seperti orang yang tidak melakukan shalat dan dukun paranormal.
"Dari berbagai literatur Islam yang berhasil saya temukan, bahwa penyebab terjadinya musibah-musibah di muka bumi adalah sebagaimana yang disabdakan oleh baginda Nabi ," kata beliau. ( )
عَنْ عَلِى رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قاَلَ
قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم ؛ إِذاَ فَعَلَتْ أُمَّتِى خَمْسَ عَشَرَةَ خَصْلَةً حَلَّ بِهاَ البَلاَءُ ,
قِيْلَ وَماَهِىَ ياَرَسُوْلَ اللهِ ؟
قاَلَ ؛ إِذاَ كاَنَ المُغْنِمُ دَوْلاً
وَالأَماَنَةُ مُغْنِماً وَالزَّكاَةُ مُغْرَماً
وَأَطاَعَ الرَّجُلُ زَوْجَتَهُ
وَعَقَّ أُمَّهُ وَجَفاَ أَباَهُ
وَارْتَفَعَتْ الأَصْواَتُ فىِ المَسَاجِدِ وَكاَنَ زَعِيْمُ القَوْمِ أَرْذَلَهُمْ وَأَكْرَمَ الرَّجُلَ مَخاَفَةَ شَرِّهِ وَشُرِبَتْ الخُمُوْرُ وَلُبِسَ الحَرِيْرُ وَاتُّخِذَتْ القِياَناَتُ وَالمَعاَزِفُ وَلَعَنَ آخِرُ هَذِهِ الأُمَّةِ أَوَّلَهاَ فَلْيَرْتَقِبُوْا عِنْدَ ذَلِكَ رِيْحاً حَمَراَءَ أَوْ خَسَفاً أَوْ مَسَخاً
( رَواَهُ التُّرْمُذِى )
Hadis ini diterima dari baginda Ali radhiyallahu 'anhu. Beliau berkata, Baginda Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Apabila ummatku telah melakukan 15 macam perkara maka semua itu akan mengundang musibah , kemudian para sahabat bertanya, apa yang dimaksud 15 macam perkara itu ya Rasulullah? Lalu Rasulullah menjawab:
1. Apabila orang yang berprilaku buruk yaitu orang yang selalu mengambil keuntungan duniawi untuk kepentingan pribadinya (materialistis), dijadikan dan dipilih sebagai pemimpin masyarakat.
2. Apabila orang mengemban amanah atau ketika dia dipercayai orang lain, amanah dan kepercayaan dijadikannya sebuah kesempatan untuk mendapatkan keuntungan duniawi.
3. Apabila dana zakat tidak segera dibayarkan atau tidak segera diberikan kepada orang yang berhak, bahkan dana zakat diolah dulu untuk mengambil keuntungan pribadinya.
4. Apabila seorang suami sudah tunduk kepada istrinya.
5. Apabila seorang manusia sudah berani menyakiti hati ibu kandungnya.
6. Apabila seorang manusia sudah berani menentang kepada bapak kandunganya.
7. Apabila telah terjadi mengeraskan suara di masjid-masjid. Artinya pertama, orang sudah tidak mau datang lagi ke masjid, sampai-sampai untuk melaksanakan ibadah dan shalat berjamaah pun harus dipanggil menggunakan pengeras suara, padahal dia tahu waktu ibadah melaksanakan shalat berjamaah segera didirikan. Kedua, orang menjadikan masjid sebagai tempat hiburan dan sarana pada ajang perlombaan.
8. Apabila orang yang sangat dipercaya dan orang yang dijadikan tumpuan harapan oleh masyarakat adalah orang yang dianggap hina menurut pandangan agama Islam, seperti orang yang tidak melakukan shalat dan dukun paranormal.