Alasan Utsman bin Affan Tolak Letakkan Jabatan dan Membiarkan Demonstran
Minggu, 22 November 2020 - 11:00 WIB
KETIKA Khalifah Utsman bin Affan melihat bahwa ajakan untuk berdamai dengan mereka tidak berhasil, bahkan pengepungan mereka terhadapnya semakin menjadi-jadi, beliaupun bermusyawarah dengan Abdullah bin Salam. (
)
Abdullah bin Salam pun memberikan isyarat agar beliau menahan diri dari memerangi mereka, agar hal tersebut semakin bisa menjadi hujjah bagi beliau di sisi Allah kelak. Abdullah bin Salam berkata kepada beliau: "Tahan dan tahanlah, karena hal itu akan menjadi hujjah bagimu".
‘Abdurrahman at-Tamimi dalam tulisannya berjudul "Utsman bin Affan Khalifah Yang Terzhalimi" menulis dan ketika para sahabat menyaksikan kebengisan orang-orang yang mengepung beliau dan merekapun mengkhawatirkan diri Utsman Radhiyallahu ‘anhu, maka sekelompok dari mereka mendatangi beliau serta menawarkan untuk membela beliau, namun Utsman menolak tawaran tersebut.
Kemudian mereka mendatangi beliau untuk kedua kalinya dan menawarkan kembali dengan lebih bersemangat lagi, namun beliau tetap menolaknya dengan sangat. Dan ketika para sahabat melihat perkara tersebut sudah amat membahayakan, mereka bersiap-siap untuk berperang demi membela beliau. (
)
Sebagian mereka masuk ke rumah Utsman, akan tetapi beliau telah bertekad untuk tidak mengadakan perlawanan sama sekali, sehingga hal ini mencegah mereka untuk merealisasikan keinginan mereka yang mendalam untuk membela beliau.
Haritsah bin An-Nu'man Radhiyallahu ‘anhu pernah datang kepada beliau yang dalam keadaan terkepung, seraya berkata : "Jika anda mau, maka kami akan berperang membelamu". (HR Bukhari dalam At-Tarikh Ash-shaghir 1/101 dan Ibnu Asaakir dalam Tarikh Dimasyq 240, dengan sanad yang sahih).
Dan datang kepada beliau pula Al-Mughirah bin Syu'bah dan Abdullah bin Az-Zubair, bahkan Ka'ab bin Malik mengerahkan orang-orang Anshar untuk membela Utsman Radhiyallahu ‘anhu, seraya berkata:
"Wahai kaum Anshar, jadilah kalian sebagai penolong (agama) Allah" (2x). Maka orang-orang Anshar pun datang kepada Utsman dan mereka berdiri di depan pintu beliau. Zaid bin Tsabit Radhiyallahu ‘anhu pun menemui beliau, sambil berkata : "Mereka orang-orang Anshar telah ada di depan pintu, jika engkau mau, maka kita adalah para penolong (agama) Allah" (2X), namun beliau tetap menolak.
Beliau berkata : "Aku tidak membutuhkan hal ini, tahanlah diri-diri kalian". (HR Khalifah bin Khayyath dalam Tarikh 173 dengan sanad yang sahih sampai kepada Qatadah).
Hasan bin Ali juga mendatangi beliau dan berkata kepada beliau: "Apakah perlu aku menghunuskan pedangku?" (
)
Beliau menjawab: "Tidak, aku berlepas diri kepada Allah dari menumpahkan darahmu, masukkan pedangmu dan kembalilah kerumah ayahmu !" (HR Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf 15/224 dengan sanad yang hasan).
Pada saat para sahabat telah melihat bahwa perkaranya telah membesar, sebagian mereka bertekad untuk membela Utsman Radhiyallahu ‘anhu, meski tanpa meminta pendapat beliau. Sebagian di antara mereka masuk ke rumah Utsman dengan bersiap-siap untuk berperang.
Dan Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhu telah berada di rumah beliau, dengan menghunuskan pedang serta memakai baju perang untuk membela Utsman Radhiyallahu ‘anhu, akan tetapi Utsman tetap berkeinginan agar dia keluar dari rumahnya, karena dikhawatirkan dia akan terbunuh oleh para pendemo.
Demikian pula dengan Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu , beliau telah menghunuskan pedang dan masuk ke rumah Utsman serta berkata: "Wahai Amirul Mukminin, bolehkah aku membelamu?"
Beliau menjawab: "Wahai Abu Hurairah, apakah engkau suka untuk membunuh semua orang ini dan aku pula?"
Beliau menjawab: "Tidak".
Utsman berkata: "Demi Allah, sesungguhnya jika engkau membunuh salah satu orang saja, maka seolah-olah engkau telah membunuh semuanya. Maka beliau pun kembali dan tidak berperang.
Di dalam riwayat lain: bahwa Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu sudah menghunuskan pedangnya hingga Utsman melarang beliau.
Abu Hurairah pun berdiri seraya berkata: "Tidakkah kalian ingin aku beritahu sesuatu yang pernah didengar oleh telingaku dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam?" ( )
Mereka menjawab: "Ya".
Abdullah bin Salam pun memberikan isyarat agar beliau menahan diri dari memerangi mereka, agar hal tersebut semakin bisa menjadi hujjah bagi beliau di sisi Allah kelak. Abdullah bin Salam berkata kepada beliau: "Tahan dan tahanlah, karena hal itu akan menjadi hujjah bagimu".
‘Abdurrahman at-Tamimi dalam tulisannya berjudul "Utsman bin Affan Khalifah Yang Terzhalimi" menulis dan ketika para sahabat menyaksikan kebengisan orang-orang yang mengepung beliau dan merekapun mengkhawatirkan diri Utsman Radhiyallahu ‘anhu, maka sekelompok dari mereka mendatangi beliau serta menawarkan untuk membela beliau, namun Utsman menolak tawaran tersebut.
Kemudian mereka mendatangi beliau untuk kedua kalinya dan menawarkan kembali dengan lebih bersemangat lagi, namun beliau tetap menolaknya dengan sangat. Dan ketika para sahabat melihat perkara tersebut sudah amat membahayakan, mereka bersiap-siap untuk berperang demi membela beliau. (
Baca Juga
Sebagian mereka masuk ke rumah Utsman, akan tetapi beliau telah bertekad untuk tidak mengadakan perlawanan sama sekali, sehingga hal ini mencegah mereka untuk merealisasikan keinginan mereka yang mendalam untuk membela beliau.
Haritsah bin An-Nu'man Radhiyallahu ‘anhu pernah datang kepada beliau yang dalam keadaan terkepung, seraya berkata : "Jika anda mau, maka kami akan berperang membelamu". (HR Bukhari dalam At-Tarikh Ash-shaghir 1/101 dan Ibnu Asaakir dalam Tarikh Dimasyq 240, dengan sanad yang sahih).
Dan datang kepada beliau pula Al-Mughirah bin Syu'bah dan Abdullah bin Az-Zubair, bahkan Ka'ab bin Malik mengerahkan orang-orang Anshar untuk membela Utsman Radhiyallahu ‘anhu, seraya berkata:
"Wahai kaum Anshar, jadilah kalian sebagai penolong (agama) Allah" (2x). Maka orang-orang Anshar pun datang kepada Utsman dan mereka berdiri di depan pintu beliau. Zaid bin Tsabit Radhiyallahu ‘anhu pun menemui beliau, sambil berkata : "Mereka orang-orang Anshar telah ada di depan pintu, jika engkau mau, maka kita adalah para penolong (agama) Allah" (2X), namun beliau tetap menolak.
Beliau berkata : "Aku tidak membutuhkan hal ini, tahanlah diri-diri kalian". (HR Khalifah bin Khayyath dalam Tarikh 173 dengan sanad yang sahih sampai kepada Qatadah).
Hasan bin Ali juga mendatangi beliau dan berkata kepada beliau: "Apakah perlu aku menghunuskan pedangku?" (
Baca Juga
Beliau menjawab: "Tidak, aku berlepas diri kepada Allah dari menumpahkan darahmu, masukkan pedangmu dan kembalilah kerumah ayahmu !" (HR Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf 15/224 dengan sanad yang hasan).
Pada saat para sahabat telah melihat bahwa perkaranya telah membesar, sebagian mereka bertekad untuk membela Utsman Radhiyallahu ‘anhu, meski tanpa meminta pendapat beliau. Sebagian di antara mereka masuk ke rumah Utsman dengan bersiap-siap untuk berperang.
Dan Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhu telah berada di rumah beliau, dengan menghunuskan pedang serta memakai baju perang untuk membela Utsman Radhiyallahu ‘anhu, akan tetapi Utsman tetap berkeinginan agar dia keluar dari rumahnya, karena dikhawatirkan dia akan terbunuh oleh para pendemo.
Demikian pula dengan Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu , beliau telah menghunuskan pedang dan masuk ke rumah Utsman serta berkata: "Wahai Amirul Mukminin, bolehkah aku membelamu?"
Beliau menjawab: "Wahai Abu Hurairah, apakah engkau suka untuk membunuh semua orang ini dan aku pula?"
Beliau menjawab: "Tidak".
Utsman berkata: "Demi Allah, sesungguhnya jika engkau membunuh salah satu orang saja, maka seolah-olah engkau telah membunuh semuanya. Maka beliau pun kembali dan tidak berperang.
Di dalam riwayat lain: bahwa Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu sudah menghunuskan pedangnya hingga Utsman melarang beliau.
Abu Hurairah pun berdiri seraya berkata: "Tidakkah kalian ingin aku beritahu sesuatu yang pernah didengar oleh telingaku dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam?" ( )
Mereka menjawab: "Ya".