Mengatasi Problem Rumah Tangga dengan Tuntunan Rasulullah

Kamis, 10 Desember 2020 - 09:22 WIB
Dari sini kita bisa mengetahui bahwa permasalahan rumah tangga juga menimpa orang-orang saleh. Ali adalah seorang ahli surga. Demikian juga dengan Fatimah, perempuan ahli surga. Artinya, kalau suami kita marah. Atau istri kita marah. Bukan berarti mereka bukan orang yang shaleh atau shalehah. Hal itu wajar dan biasa. Yang dituntut adalah bagaimana cara kita menyikapi konflik tersebut.

Dari kisah tersebut, kita menjadi lebih jelas bahwa Islam adalah agama kita adalah agama yang istimewa. Setiap permasalahan yang kita hadapi, kemudian kita lihat pada agama kita, kita akan jumpai solusi. Misalnya, ketika marah dengan pasangan, yakinlah dan hadirkan perasaan bahwa pasangan kita juga punya jasa pada kita. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لاَ يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ

“Janganlah seorang mukmin benci kepada seorang wanita mukminah (istrinya), jika ia membenci sebuah sikap (akhlak) istrinya maka ia akan ridho dengan sikapnya (akhlaknya) yang lain” (HR. Muslim).

(Baca juga : Beda Versi Soal Penembakan 6 Anggota FPI, Psikolog Forensik: Perlu Ada Kronologis Berkualitas )

Hubungan suami istri adalah ladang pahala dan kesempatan meraih surga tertinggi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﻓَﺎﻧْﻈُﺮِﻱْ ﺃﻳﻦَ ﺃَﻧْﺖِ ﻣِﻨْﻪُ، ﻓَﺈﻧَّﻤَﺎ ﻫُﻮَ ﺟَﻨَّﺘُﻚِ ﻭَﻧَﺎﺭُﻙِ

“Lihatlah di mana posisi di hati suamimu, karena suamimu adalah surga dan nerakamu.” (HR. Ahmad).

Jadi, rumah tangga merupakan salah satu wadah untuk beribadah serta beramal saleh di samping kegiatan ibadah dan amal saleh lainnya, dimana menurut konsep ajaran islam, hidup adalah untuk mengabdi dan beribadah hanya kepada Allah semata.

(Baca juga : Habib Rizieq Dijadwalkan Diperiksa Penyidik Hari Ini, Polda Jabar Siapkan Pengamanan )

Dalam QS. An-Nahl ayat 72, Allah telah berfirman :

“Dan Allah menjadikan bagimu pasangan (suami atau isteri) dari jenis kamu sendiri dan menjadikan anak dan cucu bagimu dari pasanganmu, serta memberimu rizki dari yang baik. Mengapa mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?”

Wallahu'Alam
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(wid)
Halaman :
cover top ayah
وَلَٮِٕنۡ اَذَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ مِنَّا رَحۡمَةً ثُمَّ نَزَعۡنٰهَا مِنۡهُ‌ۚ اِنَّهٗ لَيَـــُٔوۡسٌ كَفُوۡرٌ (٩) وَلَٮِٕنۡ اَذَقۡنٰهُ نَـعۡمَآءَ بَعۡدَ ضَرَّآءَ مَسَّتۡهُ لَيَـقُوۡلَنَّ ذَهَبَ السَّيِّاٰتُ عَنِّىۡ‌ ؕ اِنَّهٗ لَـفَرِحٌ فَخُوۡرٌۙ (١٠) اِلَّا الَّذِيۡنَ صَبَرُوۡا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِؕ اُولٰٓٮِٕكَ لَهُمۡ مَّغۡفِرَةٌ وَّاَجۡرٌ كَبِيۡرٌ (١١)
Dan jika Kami berikan rahmat Kami kepada manusia, kemudian (rahmat itu) Kami cabut kembali, pastilah dia menjadi putus asa dan tidak berterima kasih. Dan jika Kami berikan kebahagiaan kepadanya setelah ditimpa bencana yang menimpanya, niscaya dia akan berkata, Telah hilang bencana itu dariku. Sesungguhnya dia (merasa) sangat gembira dan bangga, kecuali orang-orang yang sabar, dan mengerjakan kebajikan, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar.

(QS. Hud Ayat 9-11)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More