Sifat Shalat Nabi, Manakah yang Sesuai Sunnah? (3/Tamat)

Kamis, 24 Desember 2020 - 21:35 WIB
4. Sujud, Tangan Duluan atau Lutut?

Manakah yang sesuai sunnah saat turun sujud, tangan duluan atau kaki duluan? Menurut Albani, yang sesuai sunnah adalah tangan dahulu. (al-Albani, Ashl Sifat Shalat Nabi, h. 2/ 714).Menurut Bin Baz dan Utsaimin, yang sesuai sunnah adalah lutut dahulu. (Bin Baz, Majmu al-Fatawa, h. 11/ 10, Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, as-Syarh al-Mumti’, h. 13/ 173).

5. Posisi Tangan Kanan Saat Duduk Diantara Dua Sujud

Manakah yang sesuai sunnah, tangan kanan seperti saat tahiyyat atau biasa saja? Menurut Albani dan Bin Baz yang sesuai sunnah adalah tangan kanan lurus saja diatas lutut. (Al-Albani, Talkhis Sifat Shalat Nabi, h. 26, (Bin Baz, Majmu al-Fatawa, h. 11/ 11).Pendapat unik dari Utsaimin bahwa tangan kanan saat duduk di antara dua sujud itu seperti saat tahiyyah; yaitu jari telunjuk menunjuk saat berdo’a. (Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, as-Syarh al-Mumti’, h. 13/ 193).

6. Bangun Raka'at Kedua, Mengepalkan Tangan atau Tidak?

Manakah yang sesuai sunnah, mengepalkan tangan atau tidak saat bangun ke rakaat berikutnya? Menurut Albani, bangun untuk rakaat berikutnya itu dengan mengepalkan tangan. (al-Albani, Ashl Sifat Shalat Nabi, h. 3/ 824).Menurut Bin Baz dan Utsaimin, yang sesuai sunnah adalah bangun dengan bertumpu kepada paha. (Bin Baz, Majmu al-Fatawa, h. 11/ 12, Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, as-Syarh al-Mumti’, h. 3/ 134).

7. Kapan Telunjuk Bergerak Saat Tahiyyat

Manakah yang sesuai sunnah, menggerakkan jari telunjuk secara terus menerus dari awal tasyahhud atau tidak? Menurut Albani, menggerakkan jari secara terus-menerus sejak awal sampai akhir. (Albani, Ashl Sifat Shalat Nabi, h. 3/ 854).Menurut Bin Baz dan Utsaimin, yang sesuai sunnah adalah menggerakkan jari telunjuk saat tasyahhud itu ketika berdo’a saja. (Bin Baz, Fatawa Nur ala ad-Darbi, h. 8/ 358, Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, as-Syarh al-Mumti’, h. 3/ 146).

Kesimpulannya adalah semakin orang bertambah ilmunya, maka semakin bijak dalam menyikapi suatu perbedaan. Tentu perbedaan yang masih ditolerir dalam kaidah syariah.

(Baca Juga: Bagaimana Sikap Kita Menyikapi Khilafiyah? Begini Kata Ustaz Ajib)

Wallahu A'lam
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila Berbuka Puasa, beliau mengucapkan:  DZAHABAZH ZHAMAA'U WABTALLATIL 'URUUQU WA TSABATIL AJRU IN SYAA-ALLAAH (Telah hilang dahaga, dan telah basah tenggorokan, dan telah tetap pahala insya Allah).

(HR. Sunan Abu Dawud No. 2010)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More