Pentingnya Berdoa, Memohon Perlindungan Allah dari Kematian yang Mengerikan
Senin, 11 Januari 2021 - 07:07 WIB
“Orang yang mati syahid akan diampuni seluruh dosanya, kecuali hutang” (HR. Muslim no. 1886).
Para ulama, di antaranya adalah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Al-Fatawa Al-Kubra, mengecualikan bagi orang yang bepergian naik kapal dalam kondisi sedang bermaksiat lalu tenggelam, tidak termasuk yang mendapatkan kesyahidan.
Demikian juga pendapat Syaikh Shalih al-Munajjid hafizhahullah tentang orang yang bepergian untuk melakukan maksiat, seperti orang yang naik kapal untuk berzina dan minum khamr, dan yang semisalnya lalu tenggelam, maka ia tidak mendapatkan kesyahidan.
Jadi, meskipun meninggal karena tenggelam, terjatuh dari tempat yang tinggi, terbakar, tertimpa benda keras, dan semisalnya itu mengantarkan seseorang meraih syahid di akhirat, akan tetapi banyak nash-nash yang menganjurkan kita untuk berlindung dari kematian yang mengerikan tersebut.
Apabila seorang mukmin meninggal dalam keadaan tersebut dan tidak sedang bermaksiat, maka ia memperoleh kesyahidan. Akan tetapi ia tidak boleh berharap mati yang demikian, justru sebaliknya ia memohon kepada Allah Ta’ala agar terhindar darinya sebagaimana yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. ( )
Para ulama, di antaranya adalah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Al-Fatawa Al-Kubra, mengecualikan bagi orang yang bepergian naik kapal dalam kondisi sedang bermaksiat lalu tenggelam, tidak termasuk yang mendapatkan kesyahidan.
Demikian juga pendapat Syaikh Shalih al-Munajjid hafizhahullah tentang orang yang bepergian untuk melakukan maksiat, seperti orang yang naik kapal untuk berzina dan minum khamr, dan yang semisalnya lalu tenggelam, maka ia tidak mendapatkan kesyahidan.
Jadi, meskipun meninggal karena tenggelam, terjatuh dari tempat yang tinggi, terbakar, tertimpa benda keras, dan semisalnya itu mengantarkan seseorang meraih syahid di akhirat, akan tetapi banyak nash-nash yang menganjurkan kita untuk berlindung dari kematian yang mengerikan tersebut.
Apabila seorang mukmin meninggal dalam keadaan tersebut dan tidak sedang bermaksiat, maka ia memperoleh kesyahidan. Akan tetapi ia tidak boleh berharap mati yang demikian, justru sebaliknya ia memohon kepada Allah Ta’ala agar terhindar darinya sebagaimana yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. ( )
(mhy)