Allah Maha Pengampun, Jangan Menunggu Tua Baru Bertaubat

Rabu, 13 Januari 2021 - 11:12 WIB
Taubat dari dosa hukumnya wajib dan merupakan amalan yang sangat dicintai Allah Taala. Foto/ilustrasi
Dalam satu hadis, Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم pernah bersabda, "Setiap anak cucu Adam suka berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang salah adalah orang-orang yang banyak bertobat."

Taubat dari dosa hukumnya wajib dan merupakan amalan yang sangat dicintai Allah Ta'ala. Ketika kita punya dosa dan maksiat sebesar gunung, jangan bekecil hati karena ampunan Allah sangat besar. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

"Katakanlah: 'Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi)." (QS. Az Zumar: 53-54).

(Baca Juga: Cara Mengetahui Tobat Kita Diterima Allah)

Al-Habib Quraisy Baharun (pengasuh Ponpes Ash-Shidqu Kuningan Jawa Barat) mengajak kita untuk senantiasa bertaubat. Dalam satu tausiyahnya beliau menukil salah satu ayat yang merupakan kabar gembira bagi kita.

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ تُوبُوۤا۟ إِلَى ٱللَّهِ تَوۡبَةࣰ نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمۡ أَن یُكَفِّرَ عَنكُمۡ سَیِّـَٔاتِكُمۡ وَیُدۡخِلَكُمۡ جَنَّـٰتࣲ تَجۡرِی مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَـٰرُ یَوۡمَ لَا یُخۡزِی ٱللَّهُ ٱلنَّبِیَّ وَٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ مَعَهُۥۖ نُورُهُمۡ یَسۡعَىٰ بَیۡنَ أَیۡدِیهِمۡ وَبِأَیۡمَـٰنِهِمۡ یَقُولُونَ رَبَّنَاۤ أَتۡمِمۡ لَنَا نُورَنَا وَٱغۡفِرۡ لَنَاۤۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَیۡءࣲ قَدِیرࣱ

"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu". (QS At-Tahrim: 8)

"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri." (Al-Baqarah: 222)

Allah sangat senang dengan taubat hambanya sebagaimana sabda

Nabi صلى الله عليه وسلم berikut:

اللَّهُ أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ سَقَطَ عَلَى بَعِيرِهِ ، وَقَدْ أَضَلَّهُ فِى أَرْضِ فَلاَةٍ

"Sesungguhnya Allah itu begitu bergembira dengan taubat hamba-Nya melebihi kegembiraan seseorang di antara kalian yang menemukan kembali untanya yang telah hilang di suatu tanah yang luas." (HR Al-Bukhari, Muslim)

3 Syarat Diterimanya Taubat

Taubat yang diterima oleh Allah adalah taubat yang sungguh-sungguh dan jujur (taubat nasuha). Taubat yang sungguh-sungguh serta jujur memiliki syarat. Ada tiga syarat utama untuk diterimanya taubat sebagaimana dijelaskan Imam An-Nawawi dalam Riyadhus Solihin:

1) Berhenti dari perbuatan maksiat yang dilakukan

2) Menyesali perbuatan dosa yang dilakukan

3) Bertekad untuk tidak mengulangi lagi.

Adapun taubat yang tidak sungguh-sungguh dan tidak jujur, tidak ada faedahnya bagi para pelaku kemaksiatan.

قال الفضيل بن عياض رحمه الله:

الاستغفار بلا إقلاع توبة الكذَّابين.
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Ada dua golongan penduduk neraka yang keduanya belum pernah aku lihat.  (1) Kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, yang dipergunakannya untuk memukul orang.  (2) Wanita-wanita berpakaian tetapi (seperti) bertelanjang (pakaiannya terlalu minim, tipis, ketat, atau sebagian auratnya terbuka), berjalan dengan berlenggok-lenggok, mudah dirayu atau suka merayu, rambut mereka (disasak) bagaikan punuk unta. Wanita-wanita tersebut tidak dapat masuk surga, bahkan tidak dapat mencium bau surga. Padahal bau surga itu dapat tercium dari jarak sekian dan sekian.

(HR. Muslim No. 3971)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More