Syarat Sempurnanya Iman dengan Mencintai Sesama Saudara Muslim

Rabu, 13 Januari 2021 - 11:16 WIB
Bangunlah persaudaraan kita di atas cinta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, bukan karena materi, bukan karena hal-hal yang bersifat duniawi, tetapi karena Allah Subhanahu wa Ta’ala. Foto ilustrasi/ist
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda:

لاَ تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا. أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَىْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ

“Kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman. Dan tidak sempurna iman-iman kalian sehingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan satu amal perbuatan yang jika kalian mengerjakannya niscaya kalian akan saling mencintai? Tebarkanlah salam di antara kamu sekalian.” (HR. Muslim)

(Baca juga: 5 Amalan Doa untuk Mendatangkan dan Kemudahan Rezeki )

Hadis ini adalah hadis yang agung . Menurut Ustadz Mubarak Bamualim Lc, hadis tersebut menjelaskan kepada kita tentang betapa urgentnya iman. Karena iman merupakan seseorang mendapatkan ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena Allah meridhai keimanan dan Allah murka kepada kekufuran.

Dinukil dari ceramahnya di kanal dakwah Islam, berikut uraiannya penjelasan Ustadz Mubarak Bamualim Lc tersebut :

Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjelaskan kepada kita tentang syarat seseorang masuk surga, yaitu beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan beriman kepada apa-apa yang menjadi kewajiban baginya untuk mengimaninya. Di antaranya adalah beriman kepada rukun-rukun iman . Sehingga dengan demikian seorang memenuhi syarat sebagai seorang mukmin.

(Baca juga: Leluasa di Dunia dan Bahagia di Akhirat )

Karena iman itu memiliki rukun yang dalam bahasa jawa dengan “sokoguru” atau tiang dari iman seseorang. Tiang itu ada 6 perkara, yaitu: Iman kepada Allah, iman kepada para malaikat, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada para Rasul Allah, iman kepada hari kebangkitan, yang mana manusia dibangkitkan di hari tersebut untuk dimintai pertanggungjawaban dari apa yang mereka kerjakan di dunia, beriman kepada takdir (ketentuan) Allah Subhanahu wa Ta’ala yang baik maupun yang buruk, semua adalah dari ketetapan Allah ‘Azza wa Jalla, Dzat yang Maha Kuasa, Dzat yang berbuat apa yang dikehendakiNya dengan tidak mendzalimi hamba-hambaNya.

Maka syarat seorang masuk surga adalah dia beriman kepada Allah, beriman kepada RasulNya, beriman kepada hal-hal yang wajib dia imani. Dan itu tidak cukup hanya sekedar beriman, tetapi iman tersebut harus dipertahankan sampai dari kehidupannya meninggalkan dunia ini. Makanya seorang yang murtad keluar dari iman dan Islam, maka dia tidak tergolong orang-orang yang beriman.

(Baca juga: Ini Kriteria Perempuan Saleha Seperti yang Disabdakan Rasulullah )

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

“Kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman,” kemudian kata beliau: “Dan kalian tidak sempurna iman kalian sehingga kalian saling mencintai satu dengan yang lainnya.”

Sesama kaum muslimin harus saling mencintai, bukan saling menjatuhkan, bukan saling merongrong, tetapi menyeru kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, menyeru kepada iman dan Islam yang haq sesuai dengan apa yang Allah turunkan kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam. Ketika seseorang melihat saudaranya menyimpang atau berbuat dosa, atau dia berbuat hal-hal yang tidak dicontohkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, maka kewajiban orang yang berilmu adalah berdakwah, menyeru mereka untuk kembali kepada tuntunan Allah dan RasulNya dengan dilandari oleh rasa cinta. Cinta karena Allah.

(Baca juga: Data Terbaru, 2.773 WNI Positif Covid-19 di Luar Negeri )

Termasuk tali ikatan iman yang amat kokoh,

أَوْثَقُ عُرَى الْإِيمَانِ الْحَبُّ فِي اللَّهِ وَالْبُغْضُ فِي اللَّهِ

“Tali keimanan yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR. Thabrani)

Maka seorang mukmin dia mencintai saudaranya. Tatkala saudaranya menyimpang, maka dia mengingatkan saudaranya, dia menyeru saudaranya kepada taubat, kepada kebenaran, itulah bukti kecintaan.

Pentingnya Menebarkan Salam

Ini cara yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk menumbuhkan kecintaan di antara seorang muslim dengan saudaranya. Yaitu dengan menebarkan salam.

(Baca juga: Dirut Bio Farma Sebut Sertifikasi Halal Vaksin Covid Sangat Penting agar Tak Senasib Vaksin Campak )

Maka banyak pelajaran yang diambil dari hadis ini. Di antaranya adalah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjelaskan kepada kita tentang syarat iman menjadi sempurna atau bagian dari perbuatan yang dapat menyempurnakan iman seseorang adalah mencintai sesama kaum muslimin karena Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kemudian juga yang diambil dari hadis ini yaitu bahwa hubungan yang baik antara sesama kaum muslimin yang mereka bersaudara. Hal ini tidak mungkin terjalin tanpa ada rasa cinta karena Allah. Maka bangunlah persaudaraan kita diatas cinta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, bukan karena materi, bukan karena hal-hal yang bersifat duniawi, tetapi karena Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ini akan memperbaiki hubungan sesama kaum muslimin, karena mereka saling mencintai karena Allah Subhanahu wa Ta’ala.

(Baca juga: Terapkan Teknologi Informasi, Pembangkit Jawa Bali Access Diluncurkan )

Juga bahwa seseorang yang tidak beriman kepada Allah dan RasulNya, maka dia tidak akan masuk surga. Orang kafir yang kufur kepada Allah dan RasulNya Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan kufur kepada semua yang diwajibkan beriman kepadanya, apabila dia kufur, maka dia tidak akan masuk surga. Karena syarat masuk surga adalah iman kepada Allah, iman kepada RasulNya dan beriman kepada apa-apa yang menjadi kewajiban seorang hamba untuk mengimaninya.

Hadis ini juga menjelaskan kepada kita tentang anjuran Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang sangat ditekankan, yaitu menyebarkan salam di antara kaum mukminin. Maka seorang dianjurkan ketika dia bertemu dengan saudaranya, dia mengucapkan salam kepada saudaranya.

(Baca juga: Antar Surpres Calon Kapolri, Mensesneg Tiba di DPR )

Wallahu A'lam
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Yang pertama kali yang dihisab (dihitung) dari perbuatan seorang hamba pada hari Kiamat adalah shalatnya. Jika sempurna ia beruntung dan jika tidak sempurna, maka Allah Azza wa Jalla berfirman, Lihatlah apakah hamba-Ku mempunyai amalan shalat sunnah? Bila didapati ia memiliki amalan shalat sunnah, maka Dia berfirman Lengkapilah shalat wajibnya yang kurang dengan shalat sunnahnya

(HR. Nasa'i No. 463)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More