Hadis-hadis Tentang Dianjurkannya Tersenyum
Kamis, 04 Februari 2021 - 09:10 WIB
Dalam Islam, seulas senyuman yang disunggingkan kepada seseorang adalah ibadah bahkan pahalanya senilai dengan sedekah. Makna sedekah tak hanya uang dan harta, senyum merupakan sedekah yang paling gampang namun juga bisa menjadi sangat sulit diberikan seseorang.
Tak perlu modal besar untuk senyum, sedikit saja menarik wajah dan bibir sehingga menciptakan sebuah senyuman yang indah, manis dan menawan. Asal senyum yang kita berikan adalah senyum ketulusan dan keikhlasan karena mengharap ridha Allah Ta'ala. Senyum yang lahir dari lubuk hati terdalam serta atas dasar kerinduan untuk membahagiakan, menghormati dan memuliakan orang lain. Senyum yang juga bisa menghibur, mencairkan suasana, menghilangkan ketegangan, menenangkan keresahan, meredakan amarah dan memperkuat rasa persaudaraan .
Meski senyum kelihatannya sesuatu yang sederhana dan mudah, tapi manfaatnya luar biasa bagi kehidupan kita. Tak hanya kepada orang lain, senyum juga berguna bagi orang yang melakukan. Jika ditinjau dari segi penampilan, senyum dapat membuat orang lebih menarik, lebih menawan, lebih muda, pengantar kesuksesan, lebih disegani dan menunjukkan keceriaan. Jika dilihat dari psikologi, senyum bisa menghilangkan stres, mengubah suasana hati, membantu orang berpikir positif, menjadi lebih rileks dan bersikap optimis.
Menurut kesehatan, senyum mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan tekanan darah, obat awet muda dan lain sebagainya. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam sendiri membuktikannya. Beliau selalu sehat, karena salah satu kuncinya adalah murah senyum saat bersama keluarga maupun para sahabat.
Dari segi sosial, senyum dapat menjaga hubungan baik, wujud keramahan dan kesantunan manusia serta sebagai perantara orang-orang dalam suasana penuh keakraban dan persaudaraan. Senyum yang diberikan membuat orang merasa lebih bahagia dan terbuka untuk berinteraksi dengan kita serta menjadi keajaiban dan kekuatan yang dapat meluluhkan hati orang yang keras dan marah.
Berikut hadis-hadis yang menjelaskan tentang senyuman yang diajarkan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Di antaranya:
1. Dari Abu Dzar radhiyallahu'anhu, dia berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban).
2. Dari Jarir bin Abdillah radhiyallahu'anhu dia berkata, “Sejak aku masuk Islam, Rasulullah SAW tidak pernah menolak aku untuk duduk bersama beliau. Dan tidaklah beliau melihatku kecuali beliau tersenyum kepadaku.” (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Dari Abdullah bin Al Harits bin Jaz`i radhiyallahu'anhu dia berkata, “Aku tidak pernah melihat seseorang yang paling banyak senyumannya selain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Tirmidzi)
4. Jabir bin Samurah radhiyallahu'anhu berkata, ia menceritakan tentang kebiasaan Rasulullah Shallallahu alaiihi wa sallam, “Beliau biasanya tidak berdiri dari tempat salat di mana beliau shalat shubuh padanya kecuali setelah terbit matahari. Apabila matahari telah terbit barulah beliau berdiri. Sementara itu para sahabat bercakap-cakap membicarakan kejadian di masa jahiliyah, lalu mereka tertawa, sedangkan beliau hanya tersenyum.” (HR. Muslim).
5. Dari Abu Dzarr radhiyallahu'anhu dia berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Senyummu kepada saudaramu merupakan sedekah, engkau memerintahkan yang ma’ruf dan melarang dari kemungkaran juga sedekah, engkau menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat juga sedekah, engkau menuntun orang yang berpenglihatan kabur juga sedekah, menyingkirkan batu, duri, dan tulang dari jalan merupakan sedekah, dan engkau menuangkan air dari embermu ke ember saudaramu juga sedekah.” (HR. Tirmidzi)
6. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah sekali-kali engkau menganggap remeh suatu perbuatan baik, meskipun (perbuatan baik itu) dengan engkau menjumpai saudaramu (sesama muslim) dengan wajah yang ceria." (HR. Muslim).
Wallahu A'lam
Tak perlu modal besar untuk senyum, sedikit saja menarik wajah dan bibir sehingga menciptakan sebuah senyuman yang indah, manis dan menawan. Asal senyum yang kita berikan adalah senyum ketulusan dan keikhlasan karena mengharap ridha Allah Ta'ala. Senyum yang lahir dari lubuk hati terdalam serta atas dasar kerinduan untuk membahagiakan, menghormati dan memuliakan orang lain. Senyum yang juga bisa menghibur, mencairkan suasana, menghilangkan ketegangan, menenangkan keresahan, meredakan amarah dan memperkuat rasa persaudaraan .
Meski senyum kelihatannya sesuatu yang sederhana dan mudah, tapi manfaatnya luar biasa bagi kehidupan kita. Tak hanya kepada orang lain, senyum juga berguna bagi orang yang melakukan. Jika ditinjau dari segi penampilan, senyum dapat membuat orang lebih menarik, lebih menawan, lebih muda, pengantar kesuksesan, lebih disegani dan menunjukkan keceriaan. Jika dilihat dari psikologi, senyum bisa menghilangkan stres, mengubah suasana hati, membantu orang berpikir positif, menjadi lebih rileks dan bersikap optimis.
Menurut kesehatan, senyum mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan tekanan darah, obat awet muda dan lain sebagainya. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam sendiri membuktikannya. Beliau selalu sehat, karena salah satu kuncinya adalah murah senyum saat bersama keluarga maupun para sahabat.
Dari segi sosial, senyum dapat menjaga hubungan baik, wujud keramahan dan kesantunan manusia serta sebagai perantara orang-orang dalam suasana penuh keakraban dan persaudaraan. Senyum yang diberikan membuat orang merasa lebih bahagia dan terbuka untuk berinteraksi dengan kita serta menjadi keajaiban dan kekuatan yang dapat meluluhkan hati orang yang keras dan marah.
Baca Juga
Berikut hadis-hadis yang menjelaskan tentang senyuman yang diajarkan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Di antaranya:
1. Dari Abu Dzar radhiyallahu'anhu, dia berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban).
2. Dari Jarir bin Abdillah radhiyallahu'anhu dia berkata, “Sejak aku masuk Islam, Rasulullah SAW tidak pernah menolak aku untuk duduk bersama beliau. Dan tidaklah beliau melihatku kecuali beliau tersenyum kepadaku.” (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Dari Abdullah bin Al Harits bin Jaz`i radhiyallahu'anhu dia berkata, “Aku tidak pernah melihat seseorang yang paling banyak senyumannya selain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Tirmidzi)
4. Jabir bin Samurah radhiyallahu'anhu berkata, ia menceritakan tentang kebiasaan Rasulullah Shallallahu alaiihi wa sallam, “Beliau biasanya tidak berdiri dari tempat salat di mana beliau shalat shubuh padanya kecuali setelah terbit matahari. Apabila matahari telah terbit barulah beliau berdiri. Sementara itu para sahabat bercakap-cakap membicarakan kejadian di masa jahiliyah, lalu mereka tertawa, sedangkan beliau hanya tersenyum.” (HR. Muslim).
5. Dari Abu Dzarr radhiyallahu'anhu dia berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Senyummu kepada saudaramu merupakan sedekah, engkau memerintahkan yang ma’ruf dan melarang dari kemungkaran juga sedekah, engkau menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat juga sedekah, engkau menuntun orang yang berpenglihatan kabur juga sedekah, menyingkirkan batu, duri, dan tulang dari jalan merupakan sedekah, dan engkau menuangkan air dari embermu ke ember saudaramu juga sedekah.” (HR. Tirmidzi)
6. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah sekali-kali engkau menganggap remeh suatu perbuatan baik, meskipun (perbuatan baik itu) dengan engkau menjumpai saudaramu (sesama muslim) dengan wajah yang ceria." (HR. Muslim).
Wallahu A'lam
(wid)