Tips dan Amalan untuk Melebutkan Hati

Kamis, 04 Februari 2021 - 15:36 WIB
Cara menjaga kelembutan hati, adalah merupakan modal keselamatan kita di akhirat. Foto ilustrasi/istimewa
Kelembutan hati merupakan sumber keselamatan hati . Lembutnya hati kepada iman dan islam . Lembutnya hati kepada ketaatan dan ketakwaan . Lembutnya hati, ketika mendengar ayat-ayat Allah ia bergetar. Lembutnya hati, yang selalu merindukan bermunajat kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Lembutnya hati, yang merasakan kenikmatan dan kelezatan saat ia beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Itulah hati yang lembut.



Mudah menangis ketika mendengarkan ayat-ayat Allah subhanahu wa ta’ala dibacakan kepadanya. Sebaliknya, hati yang keras, keras ia tidak bisa menerima peringatan. Keras ia tidak bisa mengambil pelajaran. Keras ia sehingga peringatan-peringatan Al Qur’an, peringatan-peringatan Allah subhanahu wa ta’ala bagaikan angin lalu. Tak memberikan faedah di hatinya. Hati yang keras inilah yang kita khawatirkan.

Karena itu, cara menjaga kelembutan hati, adalah merupakan modal keselamatan kita di akhirat. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman;

يَوْمَ لاَ يَنْفَعُ مَالٌ وَّ لاَبَنُوْنَ . اِلاَّ مَنْ اَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ .

“(yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” Q.S. Asy Syu’ara (26) : 88-89)



Allah subhanahu wa ta’ala juga menegur kaum mukminin dalam Al Qur’an;

اَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِيْنَ اَمَنُوْآ اَنْ تَخْشَعَ قُلُوْبُهُمْ لِذِكْرِاللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ , وَلاَ يَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ اُوْتُواالْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْاَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوْبُهُمْ , وَكَثِيْرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُوْنَ .

“Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara khusyuk mengingat Allah dan mematuhi kebenaran yang telah diwahyukan (kepada mereka), dan janganlah mereka (berlaku) seperti orang-orang yang menerima kitab sebelum itu, kemudian mereka melaui masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras. Dan banyak di antara mereka menjadi orang-orang fasik.” Q.S. Al Hadid (57) : 16)



Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berlindung dari hati yang tidak bisa khusyuk karena kerasnya hati.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ, وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ, وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ, وَمِنْ دُعَاءٍ لَا يُسْمَعُ.

“Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyuk, dari jiwa yang tidak merasa puas, dan dari doa yang tidak didengar (tidak dikabulkan). (HR. Abu Dawud, An Nasa’I, dan Ibnu Majah. Hadits ini shahih)

Lantas bagaiman caranya agar kita memiliki hati lembut? Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc, pendiri jaringan dakwah Islam Rodja ini memberikan tipsnya, yakni :



1. Perbanyak Baca Al-Quran dengan Mentadabburinya. Di antara sebab lembutnya hati adalah dengan membaca Al Qur’an. Karna Al Qur’an adalah kalamullah.

2. Perbanyak Dzikir Mengingat Allah. Sebagaimana Allah firmankan dalam surah Ar-Ra’d ayat 28 yang artinya, “Ketahuilah bahwa hanya dengan mengingat Allah, hati akan menjadi tenang.”

3. Berteman Dengan kawan yang Baik Agamanya. Tujuan untuk saling mengingatkan, menasihati dalam ketaatan. Sehingga ketika kondisi iman melemah ada yang mengingatkan.

Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Allah 'azza wajalla telah berfirman: Setiap amal anak Adam adalah teruntuk baginya kecuali puasa. Puasa itu adalah bagi-Ku, dan Akulah yang akan memberinya pahala.  Dan puasa itu adalah perisai. Apabila kamu puasa, maka janganlah kamu merusak puasamu dengan rafats, dan jangan pula menghina orang. Apabila kamu dihina orang atau pun diserang, maka katakanlah, 'Sesungguhnya saya sedang berpuasa.'  Demi Allah, yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya. Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat kelak daripada wanginya kesturi. Dan bagi mereka yang berpuasa ada dua kebahagiaan. Ia merasa senang saat berbuka lantaran puasanya, dan senang pula saat berjumpa dengan Rabbnya juga karena puasanya.

(HR. Muslim No. 1944)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More