Nabi Dawud Kepincut Isri Orang, Lalu Membunuh Suaminya dengan Cara Begini

Rabu, 24 Februari 2021 - 16:47 WIB
Ilustrasi/Ist
Pengetahuan tentang kisah memang asyik lagi menarik. Tetapi sayang, pengetahuan yang mulia ini telah ternodai oleh goresan tangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab, dengan memutarbalikkan fakta sejarah yang sebenarnya, lalu menebarkan kisah kisah yang tidak shahih .




Ironisnya, justru kisah-kisah itulah yang banyak beredar, laris manis, dan banyak dikomsumsi masyarakat, padahal kebanyakan kisah-kisah tersebut banyak yang mengandung kerusakan aqidah , celaan kepada para Nabi dan ulama serta dampak negatif lainnya.

"Maka hendaknya bagi kita untuk berhati-hati dan mengoreksi terlebih dahulu tentang keshahihan kisah sebelum kita menyampaikannya," urai Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi dalam bukunya yang berjudul " Waspada Terhadap Kisah-kisah tak Nyata "

Selanjutnya, ia menunjuk kisah yang sudah banyak beredar padahal diragukan kebenarannya. Salah satunya dalah kisah tentang Nabi Dawud.





Kisahnya

Nabi Dawud melihat seorang perempuan bernama Areya. Dia-pun jatuh hati karena keelokannya. Namun sayangnya, wanita tersebut telah bersuami, maka sebagai panglima perang Nabi Dawud memerintahkan kepada suami Areya untuk ikut perang sehingga dia terbunuh. Setelah suaminya terbunuh, maka Nabi Dawud-pun menikahi wanita tersebut.

Menurut Abu Ubaidah Yusuf, kisah ini sangat masyhur sekali dalam kitab-kitab kisah Nabi dan tafsir. Diriwayatkan oleh al-Hakiim at-Tirmidzi dalam Nawadirul Ushul sebagaimana dalam Tafsir al-Qurthubi 15/167 dan Ibnu Abi Hatim dari jalur Yazid ar-Roqqosyi dari Anas bin Malik.

Abu Ubaidah memasukkan kisah ini batil. As-Suyuthi berkata: “Kisah ini diriwayatkan Ibnu Abi Hatim dari hadis Anas secara marfu’. Namun dalam sanadnya terdapat Ibnu Lahi’ah yang keadaannya telah dimaklumi bersama, dan juga Yazid ar-Roqosyi, dia seorang yang lemah. (Lihat Al-Iklil fi Istinbat Tanzil, hlm. 221.)

Al-Hafizh Ibnu Katsir mengatakan para ahli tafsir menyebutkan tentang ayat ini sebuah kisah yang kebanyakannya diambil dari israiliyyat, tidak shahih dari Nabi tentangnya suatu hadis yang bisa diikuti.

Namun Ibnu Abi Hatim meriwayatkan di sini suatu hadis yang tidak shahih sanadnya, karena diriwayatkan dari Yazid ar Roqosyi dari Anas, sedangkan Yazid sekalipun dia termasuk orang shalih tetapi dia adalah lemah menurut para imam ahli hadits”. (Tafsir Al-Qur’anil Azhim 4/34)



Tinjauan Matan Kisah

Matan kisah ini juga bathil sebagaimana tampak jelas bagi orang yang berakal.

Ibnul Arabi mengatakan kisah ini jelas sekali bathil, karena Dawud tidak mungkin menumpahkan darah orang lain untuk kepuasan hawa nafsunya. (Tafsir Al-Qurthubi 15/176)

Abu Hayyan berkata: “Allah menjadikan Nabi Dawud sebagai khalifah di muka bumi, hal ini menunjukkan tentang tingginya kedudukan beliau dan terpilihnya beliau, sekaligus membantah orang yang menisbatkan kepada beliau kisah yang tidak pantas dengan kenabian”.

Imam Ibnu Hazm membongkar kisah ini secara tajam dalam kitabnya Al-Fishal, bahkan beliau mensifati para pembuat kisah ini sebagai “pendusta yang berpedoman dengan khurafat Yahudi”.

Beliau berkata: “Demi Allah, semua orang pasti tidak ingin untuk mencintai istri tetangganya dan berencana untuk membunuh suaminya agar bisa menikahi istrinya tersebut dan meninggalakan salat karena melihat burung. Semua ini adalah perbuatan orang-orang bodoh, bukan orang yang baik."
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Anas radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Makan sahurlah kalian, karena (makan) di waktu sahur itu mengandung barakah.

(HR. Muslim No. 1835)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More