Isra Miraj (2): Jin Ifrit Tersungkur Ketika Mengincar Rasulullah di Atas Buraq
Selasa, 09 Maret 2021 - 21:25 WIB
Ketika Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم melakukan perjalanan agung Isra Miraj (الإسراء والمعراج), beliau sempat diincar Jin Ifrit.
Berikut kisahnya diceritakan Al-Habib Ahmad Bin Novel Bin Salim Bin Jindan (Pengasuh Yayasan Al-Hawthah Al-Jindaniyah) dalam risalah daurahnya. Seperti diceritakan di bagian pertama, Nabi صلى الله عليه وسلم diperjalankan Isra Miraj bersama Buroq, hewan berwarna putih lebih tinggi dari keledai dan lebih kecil dari baghal.
Baca Juga: Isra' Mikraj dan Kisah Nabi Melewati 7 Lapis Langit
Langkahnya sejauh mata memandang, memiliki dua telinga yang panjang. Buraq adalah kendaraan para Anbiya sebelum Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم mulai berjalan dan Jibril berada di sebelah kanannya, sedangkan Mikail di sebelah kirinya. Ibnu Sa'ad berkata: "Bahwa yang memegang pelananya adalah Jibril, dan yang memegang tali kekangnya adalah Mikail. Maka berjalanlah Rasulullah dan Jibril hingga sampai pada belantara yang dipenuhi kebun kurma.
Jibril berkata: 'Turunlah dan sholat di sini". Maka Rasulullah pun sholat lalu naik Buroq kembali. Jibril bertanya: "Ya Rasulullah, tahukah dimana engkau sholat tadi?".
Rasul menjawab: "Tidak". Jibril berkata: "Tadi engkau sholat di Thaybah (Kota Madinah) dan ke situlah kelak engkau akan berhijrah."
Buraq pun berjalan dengan cepat bagaikan kilat, serta melangkahkan telapak kakinya sejauh pandangan mata. Lalu Jibril berkata, "Turunlah dan sholat di sini". Maka Rasulullah pun sholat lalu menaiki Buroq kembali. Jibril bertanya, "Ya Rasulullah, tahukah dimana tadi engkau shalat?". Rasul menjawab, "Tidak".
Jibril berkata, "Tadi engkau sholat di Kota Madyan di suatu pohon yang dahulu Nabi Musa pernah berteduh di situ."
Buroq pun berjalan dengan cepat bagaikan kilat, lalu Jibril berkata, "Turunlah dan sholat di sini". Maka Rasulullah pun sholat lalu menaiki Buraq kembali. Jibril berkata, "Ya Rasulullah, tahukah dimana tadi engkau sholat? Rasul menjawab, "Tidak". Jibril berkata, "Tadi engkau sholat di Bukit Tursina dimana dahulu Nabi Musa bermunajat dengan Allah subhanahu wa ta'ala."
Lantas sampailah Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan Jibril hingga ke suatu tempat yang tampak darinya istana dan bangunan-bangunan negeri Syam. Jibril berkata, "Turunlah dan sholat di sini", maka Rasul pun sholat dan naik Buroq kembali, dan Buroq pun berjalan dengan cepat secepat kilat.
Lalu Jibril berkata, "Taukah engkau dimana tadi engkau shalat?". Rasul berkata, "Tidak". Jibril berkata, "Tadi engkau sholat di Bait Lahm, di tempat itulah Nabi Isa dilahirkan."
Jin Ifrit Tersungkur
Tatkala di perjalanan, Rasulullah صلى الله عليه وسلم melihat Jin Ifrit mengincar beliau sambil membawa api. Setiap Rasul menengok pasti Ifrit berada di hadapannya. Jibril berkata kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم: "Maukah engkau aku ajarkan suatu kalimat, apabila engkau mengucapkannya maka akan padam apinya dan dia akan jatuh tersungkur pada wajahnya?".
Maka berkata Rasulullah: "Ajarkan aku wahai Jibril." Kemudian Jibril berkata:
أَعُوذُ بِوَجْهِ اللهِ الكَرِيمِ وَ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّآمَّات الَّتِي لاَ يُجَاوِزُ هُنَّ بَرٌّ و لا فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاء وَ مِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيهَا وَ مِنْ شَرِّ ما ذَرَأَ فِي الأَرْضِ وَ مِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَ مِنْ فِتَنِ الَّليْلِ وَ النَّهَارِ وَ مِنْ طَوَارِقِ اللَّيْلِ وَ النَّهَارِ إِلاَّ طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمَن
"Aku berlindung dengan kemuliaan Allah Yang Maha Dermawan dan dengan firman-firman Allah yang sempurna yang tidak bisa ditembus oleh orang baik maupun orang jahat, dari keburukan yang turun dari langit, dan dari keburukan yang naik ke langit, dan dari keburukan makhluk yang ada di bumi, dan dari keburukan yang keluar dari bumi, dan dari fitnah siang dan malam, dan dari kejadian yang datang tiba-tiba di siang dan malam, kecuali sesuatu kejadian yang datang membawa kebaikan, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih".
Ifrit langsung tersungkur jatuh dan api yang dibawanya padam. Kemudian Nabi dan Jibril melanjutkan perjalanan hingga sampai kepada suatu kaum yang sedang menanam benih dan pada saat itu pun benih yang ditanam langsung panen seketika, setiap dipanen kembali tumbuh seperti semula untuk dipanen kembali dengan seketika. Rasulullah bertanya: "Wahai Jibril apa ini?"
Jibril berkata: "Mereka adalah para Mujahid di jalan Allah, dilipatgandakan kebaikan mereka hingga tujuh ratus kali lipat, dan apapun yang mereka infaqkan di jalan Allah maka Allah akan menggantikannya dan mengganjarnya."
(Bersambung)!
Referensi:
1. Kitab An-Nur Al Wahhaj Fi Qisshoti Al Isra wal Mi'raaj karya Al-Imam Al-'Allamah Sayyid Zainal 'Abidin bin Muhammad Al hadi bin Zainal 'Abidin Al-Barzanji.
2. Kitab Al-Anwar Al-Bahiyyah dan Kitab Wa Huwa bil Ufuq Al-A'la karya Al-Muhaddits As-Sayyid Muhammad Bin Alawi Al-Maliki.
3. Kitab Al-Isra wal-Mi'raj karya Al-Imam Asy-Syekh Muhammad Mutawalli Asy-Sya'rawi.
Wallahu A'lam
Berikut kisahnya diceritakan Al-Habib Ahmad Bin Novel Bin Salim Bin Jindan (Pengasuh Yayasan Al-Hawthah Al-Jindaniyah) dalam risalah daurahnya. Seperti diceritakan di bagian pertama, Nabi صلى الله عليه وسلم diperjalankan Isra Miraj bersama Buroq, hewan berwarna putih lebih tinggi dari keledai dan lebih kecil dari baghal.
Baca Juga: Isra' Mikraj dan Kisah Nabi Melewati 7 Lapis Langit
Langkahnya sejauh mata memandang, memiliki dua telinga yang panjang. Buraq adalah kendaraan para Anbiya sebelum Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم mulai berjalan dan Jibril berada di sebelah kanannya, sedangkan Mikail di sebelah kirinya. Ibnu Sa'ad berkata: "Bahwa yang memegang pelananya adalah Jibril, dan yang memegang tali kekangnya adalah Mikail. Maka berjalanlah Rasulullah dan Jibril hingga sampai pada belantara yang dipenuhi kebun kurma.
Jibril berkata: 'Turunlah dan sholat di sini". Maka Rasulullah pun sholat lalu naik Buroq kembali. Jibril bertanya: "Ya Rasulullah, tahukah dimana engkau sholat tadi?".
Rasul menjawab: "Tidak". Jibril berkata: "Tadi engkau sholat di Thaybah (Kota Madinah) dan ke situlah kelak engkau akan berhijrah."
Buraq pun berjalan dengan cepat bagaikan kilat, serta melangkahkan telapak kakinya sejauh pandangan mata. Lalu Jibril berkata, "Turunlah dan sholat di sini". Maka Rasulullah pun sholat lalu menaiki Buroq kembali. Jibril bertanya, "Ya Rasulullah, tahukah dimana tadi engkau shalat?". Rasul menjawab, "Tidak".
Jibril berkata, "Tadi engkau sholat di Kota Madyan di suatu pohon yang dahulu Nabi Musa pernah berteduh di situ."
Buroq pun berjalan dengan cepat bagaikan kilat, lalu Jibril berkata, "Turunlah dan sholat di sini". Maka Rasulullah pun sholat lalu menaiki Buraq kembali. Jibril berkata, "Ya Rasulullah, tahukah dimana tadi engkau sholat? Rasul menjawab, "Tidak". Jibril berkata, "Tadi engkau sholat di Bukit Tursina dimana dahulu Nabi Musa bermunajat dengan Allah subhanahu wa ta'ala."
Lantas sampailah Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan Jibril hingga ke suatu tempat yang tampak darinya istana dan bangunan-bangunan negeri Syam. Jibril berkata, "Turunlah dan sholat di sini", maka Rasul pun sholat dan naik Buroq kembali, dan Buroq pun berjalan dengan cepat secepat kilat.
Lalu Jibril berkata, "Taukah engkau dimana tadi engkau shalat?". Rasul berkata, "Tidak". Jibril berkata, "Tadi engkau sholat di Bait Lahm, di tempat itulah Nabi Isa dilahirkan."
Jin Ifrit Tersungkur
Tatkala di perjalanan, Rasulullah صلى الله عليه وسلم melihat Jin Ifrit mengincar beliau sambil membawa api. Setiap Rasul menengok pasti Ifrit berada di hadapannya. Jibril berkata kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم: "Maukah engkau aku ajarkan suatu kalimat, apabila engkau mengucapkannya maka akan padam apinya dan dia akan jatuh tersungkur pada wajahnya?".
Maka berkata Rasulullah: "Ajarkan aku wahai Jibril." Kemudian Jibril berkata:
أَعُوذُ بِوَجْهِ اللهِ الكَرِيمِ وَ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّآمَّات الَّتِي لاَ يُجَاوِزُ هُنَّ بَرٌّ و لا فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاء وَ مِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيهَا وَ مِنْ شَرِّ ما ذَرَأَ فِي الأَرْضِ وَ مِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَ مِنْ فِتَنِ الَّليْلِ وَ النَّهَارِ وَ مِنْ طَوَارِقِ اللَّيْلِ وَ النَّهَارِ إِلاَّ طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمَن
"Aku berlindung dengan kemuliaan Allah Yang Maha Dermawan dan dengan firman-firman Allah yang sempurna yang tidak bisa ditembus oleh orang baik maupun orang jahat, dari keburukan yang turun dari langit, dan dari keburukan yang naik ke langit, dan dari keburukan makhluk yang ada di bumi, dan dari keburukan yang keluar dari bumi, dan dari fitnah siang dan malam, dan dari kejadian yang datang tiba-tiba di siang dan malam, kecuali sesuatu kejadian yang datang membawa kebaikan, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih".
Ifrit langsung tersungkur jatuh dan api yang dibawanya padam. Kemudian Nabi dan Jibril melanjutkan perjalanan hingga sampai kepada suatu kaum yang sedang menanam benih dan pada saat itu pun benih yang ditanam langsung panen seketika, setiap dipanen kembali tumbuh seperti semula untuk dipanen kembali dengan seketika. Rasulullah bertanya: "Wahai Jibril apa ini?"
Jibril berkata: "Mereka adalah para Mujahid di jalan Allah, dilipatgandakan kebaikan mereka hingga tujuh ratus kali lipat, dan apapun yang mereka infaqkan di jalan Allah maka Allah akan menggantikannya dan mengganjarnya."
(Bersambung)!
Referensi:
1. Kitab An-Nur Al Wahhaj Fi Qisshoti Al Isra wal Mi'raaj karya Al-Imam Al-'Allamah Sayyid Zainal 'Abidin bin Muhammad Al hadi bin Zainal 'Abidin Al-Barzanji.
2. Kitab Al-Anwar Al-Bahiyyah dan Kitab Wa Huwa bil Ufuq Al-A'la karya Al-Muhaddits As-Sayyid Muhammad Bin Alawi Al-Maliki.
3. Kitab Al-Isra wal-Mi'raj karya Al-Imam Asy-Syekh Muhammad Mutawalli Asy-Sya'rawi.
Wallahu A'lam
(rhs)