Isra Miraj (6): Nabi Musa Menangis dan Nabi Ibrahim Duduk di Pintu Surga
Jum'at, 12 Maret 2021 - 17:28 WIB
سُبْحَانَ اللهِ وَ الحَمْدُ للهِ وَ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَ اللهُ أَكْبَر
Di tempat itu Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم menyaksikan sekelompok kaum yang sedang duduk, amat putih wajah mereka seperti putihya kertas. Sekelompok kaum yang lain warna mereka tidak seputih kelompok yang itu seakan warna mereka ada sesuatu.
Kemudian mereka (kelompok kedua) masuk ke suatu sungai lalu mereka mandi di dalamnya sebanyak tiga kali. Usai mandi pertama mereka keluar dari sungai dan sesuatu pada warna mereka telah berubah menjadi putih. Kemudian mereka masuk kembali ke sungai untuk mandi yang kedua. Usai mandi kedua warna mereka menjadi bersih dari noda.
Kemudian mereka masuk lagi ke sungai untuk mandi ketiga kalinya dan usai mandi ketiga warna mereka menjadi putih sebagaimana kelompok pertama. Mereka datang dan duduk bersama kelompok pertama. Nabi bertanya: "Wahai Jibril, siapa mereka itu yang putih wajahnya, dan siapakah orang-orang yang seakan warna mereka ada sesuatu, dan sungai apakah ini yang mereka masuk dan mandi di dalamnya?"
Maka Jibril menjawabnya: "Adapun mereka itu yang putih wajahnya adalah kaum yang tidak bercampur iman mereka dengan kezaliman. Adapun mereka yang seakan warna mereka terdapat sesuatu adalah kaum yang mencampur amal kebaikan dengan kejelekan, kemudian mereka bertaubat dan Allah menerima taubat mereka. Adapun sungai ini, yang pertama adalah rahmat Allah, yang kedua adalah nikmat Allah, dan yang ketiga adalah Allah memberi minum mereka dengan minuman yang suci."
Kemudian dikatakan kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم: "Ini adalah tempatmu dan tempat umatmu."
Tiba-tiba Nabi melihat umatnya menjadi dua kelompok. Kelompok pertama mereka mengenakan pakaian seperti kertas putih dan kelompok kedua mereka mengenakan pakaian keabu-abuan. Nabi masuk ke Baitul Ma'mur bersama orang-orang berpakaian putih dan orang-orang berpakaian keabu-abuan terhalang walau sebenarnya merekapun termasuk orang-orang yang dalam kebaikan.
Nabi sholat bersama orang mukmin di dalam Baitul Ma’mur. Setiap hari 70.000 Malaikat masuk ke Baitul Ma’mur dan tidak pernah keluar lagi sampai hari Kiamat. Sesungguhnya Baitul Ma'mur itu bersejajar dengan Ka'bah, sehingga jika ada batu yang jatuh dari Baitul Ma'mur pasti akan terjatuh di atas Ka'bah.
Di dalam riwayat disebutkan bahwasanya disodorkan kepada Nabi Muhammad tiga wadah. Beliau mengambil wadah berisi susu dan Jibril membenarkan dan merestui pilihan Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Dalam riwayat lain saat itu Jibril berkata, "Ini adalah fitrahmu (kesucianmu) dan umatmu."
Dalam hadits riwayat Imam Ath-Thobroni dengan sanad yang shohih: "Ketika malam aku di-isra'kan, aku melewati dan menyaksikan Al-Mala’ Al-A’la, dan aku menyaksikan Jibril laksana pakaian usang karena rasa takutnya yang amat sangat besar kepada Allah."
(Bersambung)!
Referensi:
1. Kitab An-Nur Al-Wahhaj Fi Qisshoti Al Isra wal Mi'raaj karya Al-Imam Al-'Allamah Sayyid Zainal 'Abidin bin Muhammad Al hadi bin Zainal 'Abidin Al-Barzanji.
2. Kitab Al-Anwar Al-Bahiyyah dan Kitab Wa Huwa bil Ufuq Al-A'la karya Al-Muhaddits As-Sayyid Muhammad Bin Alawi Al-Maliki.
3. Kitab Al-Isra wal-Mi'raj karya Al-Imam Asy-Syekh Muhammad Mutawalli Asy-Sya'rawi.
(rhs)
Lihat Juga :