Renungan: Kebahagiaan Dunia Materi Bak Sungai yang Tercemar

Jum'at, 09 April 2021 - 20:24 WIB
Ilustrasi/Ist
SEORANG guru berbicara dengan muridnya yang muaranya pada uang dan barang-barang berharga. "Apa sebenarnya yang kalian inginkan?," tanya sang guru.

“Kebahagiaan..!” jawab murid serentak.

“Seberapa banyak materi yang dapat membahagiakan kalian?”

“Ya, banyak?”

“Jika demikian, maka materi takkan mampu membahagiakan kalian..”





Lalu sang guru menyampaikan cerita tentang duit miliaran dan kalung berlian.

Begini kisahnya; seorang raja memberi hadiah putri kesayangannya berupa kalung berlian yang sangat indah. Suatu ketika kalung itu hilang dicuri. Raja mengerahkan seluruh pasukannya untuk mencari berlian itu tapi upaya ini tak membuahkan hasil.

Raja menyampaikan sayembara, siapa saja yang menemukan kalung berlian itu akan diberi hadiah Rp10 miliar. Pengumuman sayembara ini sampai ke pelosok negeri.

Suatu hari, seorang satpam berjalan di sepanjang sungai di samping kawasan industri. Sungai ini benar-benar tercemar, kotor dan berbau. Saat ia berjalan, pria ini melihat kilauan di tengah sungai kotor itu. Ia memandang takjub. “Oh, itu rupanya kalung berlian yang dicari-cari itu,” pikirnya.

Ia memutuskan untuk mencoba mengambil kalung itu. Di benaknya Rp10 miliar bakal ia dapat. Ia mencoba menjulurkan tangannya beberapa kali, tapi gagal. Ia berpikir berkali-kali untuk menjebur ke kali yang kotor dan bau limbah itu. “Sangat berisiko,” pikirnya.



Ia kembali mencoba mengukurkan tangannya dan sejengkal masuk ke sungai yang kotor. Anehnya, kalung itu tak juga dapat diambil. Ia memperhatikan baik-baik benda itu. Masih ada. Ia mencoba lagi mengambil. Gagal.

Akhirnya ia frustasi. Celana dan tangannya telah belepotan kotoran tapi gagal mengambil barang berharga itu. Ia akhirnya kembali menyusuri sungai itu dengan langkah gontai. Anehnya, ia masih memikirkan kalung itu. Ia merasa tertekan.

Maka ia memutuskan kembali lagi ke lokasi kalung itu. Kali ini ia bertekad untuk mendapatkannya, apa pun akan dilakukan. Dia memutuskan untuk terjun ke dalam sungai lagi. Dia jatuh, dan mencari kalung itu, namun ia gagal. Kali ini ia benar-benar bingung dan keluar dari sungai dengan frustasi. Bayangan 10 miliar hilang sudah.

Pada saat itu, seorang lelaki tua bertongkat, melihat dirinya yang belepotan air kotor. Pak tua bertanya, apa yang terjadi. Satpam ini enggan mengakui karena ia khawatir harus membagi jika dapat hadiah nanti. Satpam ini diam saja. Tapi Pak Tua tahu bahwa pria ini tengah menghadapi masalah.

Sekali lagi orang tua ini mendesak agar satpam bercerita apa yang terjadi. Ia berjanji tidak akan memberitahu siapa pun. Akhirnya satpam ini bercerita tentang kalung itu. “Saya mencoba mengambil tapi gagal,” katanya.



Pak Tua mengatakan, “cobalah kamu melihat ke atas, ke arah cabang-cabang pohon, bukan ke sungai yang kotor itu.”
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغۡفِرُ اَنۡ يُّشۡرَكَ بِهٖ وَيَغۡفِرُ مَا دُوۡنَ ذٰ لِكَ لِمَنۡ يَّشَآءُ‌ ۚ وَمَنۡ يُّشۡرِكۡ بِاللّٰهِ فَقَدِ افۡتَـرٰۤى اِثۡمًا عَظِيۡمًا‏
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa dosa yang selain syirik itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.

(QS. An-Nisa Ayat 48)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More