Jadi Pusat Islah, Haedar: Perbedaan Pilihan Politik Jangan Dibawa ke Masjid

Senin, 12 April 2021 - 05:00 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir/Foto/Ilustrasi/muhammadiyah.or.id
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah , Prof Haedar Nashir , menyatakan masjid harus menjadi pusat pencerahan hati, alam pikiran, sikap dan tindakan setiap kaum muslim atau setiap muslim yang selalu beribadah di masjid ini.

“Setiap jamaah akan menjadi uswah khasanah, menjadi teladan yang baik, kebaikan dan kejujurannya dan segala hal serba makruf terpancar dalam kehidupan diri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Masjid juga harus sebagai pusat tanwir, pusat pencerahaan yang diwujudkan dalam hablum minannas," ujar Haedar pada saat meresmikan pembangunan serambi Masjid Al Furqan Nitikan, Yogyakarta, Ahad (10/4/2021).



Ketika masjid menjadi pusat hablum minallah dan hablum minannas, kata Haedar, maka tidak ada masalah kita dalam kehidupan pribadi dengan masjid.

Masjid juga harus menjadi pusat islah, perdamaian. Perbedaan paham yang menyangkut pilihan kehidupan tidak menjadi dipertajam di masjid, namun ada islah dari masjid, perbedaan pilihan salah satunya pilihan politik dalam kehidupan jangan di bawa ke masjid.



“Masjid sebagai pusat islah harus memancarkan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Sebagai pusat amal sholeh, dari masjid ini harus lahir berbabagai amal sholeh dan amal kebaikan yang membawa nilai positif bagi siapa pun. Warga jamaah harus mengasah untuk Bersama-sama memancarkan amal sholeh, dari masjid juga harus ada gerakan keilmuan, yang diimplemnetasikan lewat pengajian, bacaan Al-Quran dan hadis serta menelaah dinamika kehidupan,” jelas Haedar seperti disiarkan laman resmi Muhammadiyah.



Haedar mengatakan peresmian ini merupakan ikhtiar untuk meningkatkan fasilitas Masjid dan wujud usaha bersama agar masjid ini benar-benar berfungsi untuk memberikan pelayanan kegiatan ibadah dan muamalah duniawiyah dan juga menjadi pusat ketakwaan umat.

“Ketakwaan bukan hanya sebagai dimensi ibadah, tetapi juga harus melahirkan sikap kesalehan sosial bagi setiap jamaah yang memakmurkan masjid ini. Kaitan dengan hablum minallah maka masjid harus menjadi pusat iman dan tauhid yang memantulkan sikap dekat dengan Allah tetapi juga membawa nilai nilai illahi dalam kehidupan,” tutur Haedar.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Hadits of The Day
Dari Anas radhiyallahu 'anhu, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam terbiasa membaca doa: YA MUQALLIBAL QULUUB TSABBIT QALBII 'ALAA DIINIKA (Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku berada di atas agamamu). Kemudian aku pun bertanya, Wahai Rasulullah, kami beriman kepadamu dan kepada apa yang anda bawa. Lalu apakah anda masih khawatir kepada kami? Beliau menjawab: Ya, karena sesungguhnya hati manusia berada di antara dua genggaman tangan Allah Subhanahu wa Ta'ala yang Dia bolak-balikkan menurut yang dikehendaki-Nya.

(HR. Tirmidzi No. 2066)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More