Kumpulan Artikel: Ketum Pp Muhammadiyah

Dunia Islam

Senin, 16 September 2024 - 08:36 WIB

Maknai Maulid Nabi, PP Muhammadiyah: Islam Ajarkan Kebaikan dan Kedamaian

Hari lahir Nabi Muhammad SAW diperingati setiap muslim pada 12 Rabiul Awal pada kalender hijriah. Di Indonesia peringatan Maulid Nabi Muhammad ini jatuh pada 15 September 2024.

Dunia Islam

Selasa, 09 Juli 2024 - 18:51 WIB

Haedar Nashir: Muhammadiyah Mesir Bisa Jadi Representasi Cabang di Dunia

Jatidiri PCIM Mesir dengan basic aktivitasnya studi di Al Azhar memiliki karakter khas yakni menjadi kader persyarikatan yang memiliki kualitas sumber daya insani yang akan menjadi kader ulama Muhammadiyah.

Dunia Islam

Selasa, 12 Desember 2023 - 15:16 WIB

Wadah Jurnalis Muhammadiyah IKAJI Dideklarasikan, Haedar Nasir Beri Orasi Kebangsaan

Jurnalis Muhammadiyah akan membentuk wadah bernama Ikatan Jurnalis Indonesia (IKAJI). Tak mencantumkan nama Muhammadiyah dalam nama itu, dengan dalih agar tidak terkesan eksklusif.

Dunia Islam

Jum'at, 01 April 2022 - 16:21 WIB

Prof Haedar Nashir: Ramadhan sebagai Momen Berhijrah secara Spiritual, Intelektual dan Peran Sosial

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, berharap umat Islam menjadikan bulan Ramadhan sebagai momen untuk berhijrah secara spiritual, intelektual, dan peran sosial.

Dunia Islam

Jum'at, 19 November 2021 - 20:16 WIB

Pidato Lengkap Haedar Nashir pada Milad Muhammadiyah ke-109

Berikut pidato lengkap Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir, dalam perayaan Milad Ke-109 Muhammadiyah di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

يٰۤـاَيُّهَا النَّبِىُّ قُلْ لِّاَزۡوَاجِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَآءِ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ يُدۡنِيۡنَ عَلَيۡهِنَّ مِنۡ جَلَابِيۡبِهِنَّ ؕ ذٰ لِكَ اَدۡنٰٓى اَنۡ يُّعۡرَفۡنَ فَلَا يُؤۡذَيۡنَ ؕ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوۡرًا رَّحِيۡمًا

Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

(QS. Al-Ahzab Ayat 59)

Tausyiah

Minggu, 06 Juni 2021 - 09:04 WIB

Haedar Nashir: Waspadai Virus yang Ganggu Ukhuwah

Perselisihan itu jangan terus diperbesar, dikapitalisasi, sebaiknya perselisihan pertengkaran itu diminimalisasi bahkan harus kita reduksi dan kita ganti dengan solidaritas kemanusiaan kita

Dunia Islam

Kamis, 27 Mei 2021 - 14:05 WIB

Haedar Nashir Petakan Tantangan Mendasar Pasca-Reformasi

Kehidupuan Pasca Reformasi yang beririsan dengan Perkembangan Globalisasi dan Modernisme Abad 21 telah mengalami perubahan landscape yang luar biasa di berbagai bidang.

Tausyiah

Selasa, 20 April 2021 - 15:10 WIB

Usai Puasa Kembali ke Titik Nol, Haedar: Takwa Itu Bukan Pangkat

Seringkali takwa dijelaskan sebagai pangkat, gelar, dan identitas yang melekat pada diri orang yang berpuasa. Padahal ungkapan tattaqun adalah proses berkelanjutan dari perilaku takwa.

Dunia Islam

Senin, 12 April 2021 - 05:00 WIB

Jadi Pusat Islah, Haedar: Perbedaan Pilihan Politik Jangan Dibawa ke Masjid

Perbedaan paham yang menyangkut pilihan kehidupan tidak menjadi dipertajam di masjid. Perbedaan pilihan salah satunya pilihan politik dalam kehidupan jangan di bawa ke masjid.

Tausyiah

Senin, 22 Februari 2021 - 18:35 WIB

Makna Khair al-Ummah Menurut Prof Haedar Nashir

Haedar Nashir menerangkan QS Al-Baqarah ayat 143 menguatkan bahwa predikat khair al-ummah mengharuskan umat Islam untuk mengambil peran ummatan wasathan dan syuhada ala al-nas.

Tausyiah

Kamis, 08 Oktober 2020 - 13:46 WIB

Busro Muqoddas: Mubaligh Jangan Hanya Terpaku Ayat-ayat Qauniyah

Busro Muqoddas mengatakan dalam menjalankan aktifitas dakwah, mubaligh tidak harus selalu terpaku dengan ayat-ayat qauniyah, melainkan juga kauliyah.

Hadits Pilihan

Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
Itu adalah shalatnya orang-orang munafik, itu adalah shalatnya orang-orang munafik, itu adalah shalatnya orang-orang munafik.
Salah seorang dari mereka duduk hingga sinar matahari telah menguning, tatkala itu ia sedang berada di antara dua tanduk setan atau pada dua tanduk setan.
Maka dia bengkit untuk shalat, dia shalat empat rakaat dengan sangat cepat (seperti burung mematuk makanan),
dia tidak mengingat Allah padanya kecuali sangat sedikit.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 350)

Terpopuler