Saatnya Menghamburkan Harta untuk Borong Pahala
Kamis, 15 April 2021 - 13:33 WIB
Muslimah, memiliki banyak harta tentu semua orang menginginkannya. Harta pun memiliki banyak manfaat dari aspek dunia atau pun aspek agama . Manfaat dari sisi dunia misalnya, dengan harta manusia bisa makan makanan yang diinginkannya, bisa memiliki kendaraan, rumah dan kenikmatan duniawi lainnya. Sedangkan manfaat harta dari aspek agama, ada sebuah riwayat tentang harta ini, hadis yang disampaikan Imam Muslim berikut ini,
عَنْ أَبِي ذَرٍّ أَنَّ نَاسًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُورِ بِالْأُجُورِ يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّي وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ وَيَتَصَدَّقُونَ بِفُضُولِ أَمْوَالِهِمْ
"Ada sejumlah shahabat Nabi yang miskin datang menemui Nabi dan mengatakan, “Ya Rasulullah, orang-orang yang kaya raya itu memborong pahala. Mereka mengerjakan salat sebagaimana kami orang miskin mengerjakan sholat. Mereka juga berpuasa sebagaimana kami berpuasa. Namun mereka bisa bersedekah dengan kelebihan hartanya”.(HR Muslim)
Menurut Ustadz Aris Munandar, SS, MPI, statemen sejumlah sahabat yang miskin di atas menunjukkan keistimewaan harta yang berlimpah jika dimanfaatkan untuk bersedekah dalam berbagai proyek kebaikan. Inilah di antara manfaat harta.
Alumni Program Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Surakarta ini menjelaskan, ada tiga hal manfaat harta dari aspek agama yakni pertama, untuk memenuhi kebutuhan diri baik kebutuhan untuk ibadah, kedua harta yang diberikan kepada orang lain, dan ketiga harta yang dibelanjakan untuk hal-hal yang menghasilkan pahala jariyah.
1. Harta untuk memenuhi kebutuhan diri baik kebutuhan untuk ibadah
Sebagai contoh untuk biaya ibadah haji atau untuk memenuhi kebutuhan pendukung ibadah berupa kebutuhan pangan, sandang, papan dan kebutuhan vital lainnya. Tanpa kebutuhan vital yang terpenuhi hati dan pikiran seorang itu tidak akan fokus menekuni kewajiban agama dan beribadah
Sarananya agar ibadah berjalan baik itu bagian dari ibadah. Oleh karena itu mengambil dunia secukupnya untuk mendukung agama dan ibadah itu bagian dari manfaat agama dari harta.
2. Harta yang diberikan kepada orang lain
Manfaat agama dari harta yang diberikan kepada orang lain itu ada empat macam.
a. Harta yang dipergunakan untuk bersedekah kepada fakir miskin. Pahala bersedekah kepada fakir miskin itu demikian banyak dan beragam.
b. Murūah,menjaga nama baik di hadapan masyarakat. Itulah harta yang diberikan kepada orang-orang kaya dan para tokoh sebagai jamuan tamu, hadiah dan bantuan. Hal termasuk kategori manfaat agama karena dengan ringan tangan dan hati membelanjakan harta untuk kepentingan semisal ini seorang mendapatkan kawan dan relasi.
c. Harta untuk melindungi nama baik semisal berbagi harta untuk melindungi diri dari komentar-komentar miring tetangga, teman kerja dan lainnya. Termasuk juga harta yang diberikan kepada preman agar terjaga dari gangguannya.
d. Harta yang dikeluarkan sebagai upah untuk efisiensi waktu dalam ibadah kepada Allah. Dalam kehidupan sehari-hari ada banyak aktivitas yang harus dilakukan seandainya semuanya ditangani sendiri banyak waktu yang terbuang sehingga aktivitas ibadah banyak yang tersita untuk melakukan hal-hal tersebut. Orang yang kondisi ekonominya pas-pasan perlu secara langsung melayani dirinya sendiri.
Bagi orang yang kaya raya dan shaleh semua kebutuhan yang bisa diserahkan kepada orang lain dengan mengupahnya namun dilakukan sendiri adalah sebuah kerugian. Ada banyak aktivitas bernilai ibadah yang tidak bisa diperankan oleh orang lain. Semisal kegiatan belajar atau mengajar ilmu agama dan berbagai ibadah individual atau pun ibadah sosial contohnya membesuk orang sakit. Bagi orang yang memiliki harta yang berlimpah kebutuhan melakukan aktivitas ilmu dan ibadah ini lebih besar dibandingkan kebutuhan untuk melakukan aktivitas harian non ilmu dan ibadah.
3. Harta yang dibelanjakan untuk hal-hal yang menghasilkan pahala jariyah
Semisal harta yang dipakai untuk membangun masjid, mushalla dan pondok pesantren, membangun jembatan, atau kegiatan wakaf yang berkelanjutan lainnya.
Inilah tiga kategori besar manfaat harta dari sudut pandang agama. Ini belum mencakup manfaat harta berupa keberuntungan dunia. Di antara keberuntungan duniawi yang didapatkan karena memiliki harta adalah, terbebas dari kehinaan mengemis-ngemis, selamat dari status hina di mata manusia karena kemiskinan yang diderita, Mulia di mata manusia, memiliki kedudukan istimewa di hati manusia (jadi tokoh di komunitasnya), serta memiliki wibawa karena harta.
Wallahu A'lam
عَنْ أَبِي ذَرٍّ أَنَّ نَاسًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُورِ بِالْأُجُورِ يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّي وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ وَيَتَصَدَّقُونَ بِفُضُولِ أَمْوَالِهِمْ
"Ada sejumlah shahabat Nabi yang miskin datang menemui Nabi dan mengatakan, “Ya Rasulullah, orang-orang yang kaya raya itu memborong pahala. Mereka mengerjakan salat sebagaimana kami orang miskin mengerjakan sholat. Mereka juga berpuasa sebagaimana kami berpuasa. Namun mereka bisa bersedekah dengan kelebihan hartanya”.(HR Muslim)
Menurut Ustadz Aris Munandar, SS, MPI, statemen sejumlah sahabat yang miskin di atas menunjukkan keistimewaan harta yang berlimpah jika dimanfaatkan untuk bersedekah dalam berbagai proyek kebaikan. Inilah di antara manfaat harta.
Alumni Program Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Surakarta ini menjelaskan, ada tiga hal manfaat harta dari aspek agama yakni pertama, untuk memenuhi kebutuhan diri baik kebutuhan untuk ibadah, kedua harta yang diberikan kepada orang lain, dan ketiga harta yang dibelanjakan untuk hal-hal yang menghasilkan pahala jariyah.
1. Harta untuk memenuhi kebutuhan diri baik kebutuhan untuk ibadah
Sebagai contoh untuk biaya ibadah haji atau untuk memenuhi kebutuhan pendukung ibadah berupa kebutuhan pangan, sandang, papan dan kebutuhan vital lainnya. Tanpa kebutuhan vital yang terpenuhi hati dan pikiran seorang itu tidak akan fokus menekuni kewajiban agama dan beribadah
Sarananya agar ibadah berjalan baik itu bagian dari ibadah. Oleh karena itu mengambil dunia secukupnya untuk mendukung agama dan ibadah itu bagian dari manfaat agama dari harta.
2. Harta yang diberikan kepada orang lain
Manfaat agama dari harta yang diberikan kepada orang lain itu ada empat macam.
a. Harta yang dipergunakan untuk bersedekah kepada fakir miskin. Pahala bersedekah kepada fakir miskin itu demikian banyak dan beragam.
b. Murūah,menjaga nama baik di hadapan masyarakat. Itulah harta yang diberikan kepada orang-orang kaya dan para tokoh sebagai jamuan tamu, hadiah dan bantuan. Hal termasuk kategori manfaat agama karena dengan ringan tangan dan hati membelanjakan harta untuk kepentingan semisal ini seorang mendapatkan kawan dan relasi.
c. Harta untuk melindungi nama baik semisal berbagi harta untuk melindungi diri dari komentar-komentar miring tetangga, teman kerja dan lainnya. Termasuk juga harta yang diberikan kepada preman agar terjaga dari gangguannya.
d. Harta yang dikeluarkan sebagai upah untuk efisiensi waktu dalam ibadah kepada Allah. Dalam kehidupan sehari-hari ada banyak aktivitas yang harus dilakukan seandainya semuanya ditangani sendiri banyak waktu yang terbuang sehingga aktivitas ibadah banyak yang tersita untuk melakukan hal-hal tersebut. Orang yang kondisi ekonominya pas-pasan perlu secara langsung melayani dirinya sendiri.
Bagi orang yang kaya raya dan shaleh semua kebutuhan yang bisa diserahkan kepada orang lain dengan mengupahnya namun dilakukan sendiri adalah sebuah kerugian. Ada banyak aktivitas bernilai ibadah yang tidak bisa diperankan oleh orang lain. Semisal kegiatan belajar atau mengajar ilmu agama dan berbagai ibadah individual atau pun ibadah sosial contohnya membesuk orang sakit. Bagi orang yang memiliki harta yang berlimpah kebutuhan melakukan aktivitas ilmu dan ibadah ini lebih besar dibandingkan kebutuhan untuk melakukan aktivitas harian non ilmu dan ibadah.
3. Harta yang dibelanjakan untuk hal-hal yang menghasilkan pahala jariyah
Semisal harta yang dipakai untuk membangun masjid, mushalla dan pondok pesantren, membangun jembatan, atau kegiatan wakaf yang berkelanjutan lainnya.
Baca Juga
Inilah tiga kategori besar manfaat harta dari sudut pandang agama. Ini belum mencakup manfaat harta berupa keberuntungan dunia. Di antara keberuntungan duniawi yang didapatkan karena memiliki harta adalah, terbebas dari kehinaan mengemis-ngemis, selamat dari status hina di mata manusia karena kemiskinan yang diderita, Mulia di mata manusia, memiliki kedudukan istimewa di hati manusia (jadi tokoh di komunitasnya), serta memiliki wibawa karena harta.
Wallahu A'lam
(wid)