12 Adab Ketika di Masjid, Yuk Perhatikan!
Senin, 26 April 2021 - 11:15 WIB
“Apabila salah seorang di antara kalian masuk masjid maka hendaklah ia shalat dua rakaat sebelum ia duduk” (HR. Muslim)
6. Memanfaatkan waktu antara adzan dan iqomah untuk sholat atau berdoa
Dari Abdullah bin Mughaffal, ia berkata, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda
بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلَاةٌ بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلَاةٌ ثُمَّ قَالَ فِي الثَّالِثَةِ لِمَنْ شَاءَ
“Antara setiap dua adzan (adzan dan iqomah) ada kesempatan mengerjakan shalat, Antara setiap dua adzan (adzan dan iqomah) ada kesempatan mengerjakan shalat. Kemudian, beliau mengatakan pada kali ketiganya, “Bagi siapa yang mau.” (HR. Bukhari)
Dari Anas bin Malik, ia berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda
اَلدُّعَاءُ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ يُسْتَجَابُ فَادْعُوْا
“Doa antara adzan dan iqomah diijabah, maka berdoalah kalian” (HR. Ibnu Hibban)
7. Menjaga kebersihan masjid dari kotoran
Diriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda
إِنَّ هَذِهِ الْمَسَاجِدَ لاَ تَصْلُحُ لِشَىْءٍ مِنْ هَذَا الْبَوْلِ وَلاَ الْقَذَرِ إِنَّمَا هِىَ لِذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَالصَّلاَةِ وَقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ
“Sesungguhnya masjid-masjid itu tidak layak untuk air kencing dan kotoran. Sesungguhnya masjid-masjid itu adalah untuk dzikrullah, sholat dan membaca al-Qur”an” (HR. Muslim)
8. Tidak melakukan transaksi jual beli
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda
إِذَا رَأَيْتُمْ مَنْ يَبِيْعُ أَوْ يَبْتَاعُ فِي الْمَسْجِدِ فَقُوْلُوْا لَا أَرْبَحَ اللهُ تِجَارَتَكَ
Jika kamu melihat seseorang berjual beli di dalam masjid, maka katakanlah kepadanya: “Semoga Allah tidak memberi keuntungan dari jual belimu” (HR. at-Tirmidzi)
9. Tidak mencari barang hilang di masjid
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ سَمِعَ رَجُلاً يَنْشُدُ ضَالَّةً فِى الْمَسْجِدِ فَلْيَقُلْ لاَ رَدَّهَا اللَّهُ عَلَيْكَ فَإِنَّ الْمَسَاجِدَ لَمْ تُبْنَ لِهَذَا
“Barangsiapa mendengar seseorang mencari barangnya yang hilang di dalam masjid, maka katakanlah kepadanya:”Semoga Allah tidak mengembalikan barangmu !” Karena masjid bukan dibangun untuk ini” (HR. Muslim)
10. Tidak bertengkar dan meninggikan suara di dalam masjid
Diriwayatkan dari as-Saib bin Yazid, ia berkata:
“Suatu ketika aku berada di masjid Nabawi, tiba-tiba seseorang melemparku dengan kerikil kecil. Aku melihatnya ternyata orang itu Umar bin Khatthab. Ia berkata: “ Pergi dan bawalah kedua lelaki itu kemari.” Maka aku pun membawa kedua lelaki yang dimaksud ke hadapan beliau. Umar bertanya: “Darimana kalian berdua ? Dari Thaif, jawab mereka berdua. Umar berkata: “Sekiranya kalian berdua berasal dari kota ini (Madinah-pen), niscaya akan aku pukul kalian ! Karena kalian meninggikan suara di dalam Masjid Rasulullah (HR.Bukhari)
12. Tidak menjadikan masjid sebagai tempat melintas, tanpa mengerjakan sholat di dalamnya
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
لَاتَتَّخِذُوْا الْمَسَاجِدَ طُرُقًا إِلَّا لِذِكْرٍ أَوْ صَلَاةٍ
“Janganlah kalian jadikan masjid sebagai tempat melintas, kecuali untuk zikir dan sholat“ (HR. ath-Thabrani di dalam al-Mu’jam al-Kabir)
Wallahu A’lam
6. Memanfaatkan waktu antara adzan dan iqomah untuk sholat atau berdoa
Dari Abdullah bin Mughaffal, ia berkata, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda
بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلَاةٌ بَيْنَ كُلِّ أَذَانَيْنِ صَلَاةٌ ثُمَّ قَالَ فِي الثَّالِثَةِ لِمَنْ شَاءَ
“Antara setiap dua adzan (adzan dan iqomah) ada kesempatan mengerjakan shalat, Antara setiap dua adzan (adzan dan iqomah) ada kesempatan mengerjakan shalat. Kemudian, beliau mengatakan pada kali ketiganya, “Bagi siapa yang mau.” (HR. Bukhari)
Dari Anas bin Malik, ia berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda
اَلدُّعَاءُ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ يُسْتَجَابُ فَادْعُوْا
“Doa antara adzan dan iqomah diijabah, maka berdoalah kalian” (HR. Ibnu Hibban)
7. Menjaga kebersihan masjid dari kotoran
Diriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda
إِنَّ هَذِهِ الْمَسَاجِدَ لاَ تَصْلُحُ لِشَىْءٍ مِنْ هَذَا الْبَوْلِ وَلاَ الْقَذَرِ إِنَّمَا هِىَ لِذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَالصَّلاَةِ وَقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ
“Sesungguhnya masjid-masjid itu tidak layak untuk air kencing dan kotoran. Sesungguhnya masjid-masjid itu adalah untuk dzikrullah, sholat dan membaca al-Qur”an” (HR. Muslim)
8. Tidak melakukan transaksi jual beli
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda
إِذَا رَأَيْتُمْ مَنْ يَبِيْعُ أَوْ يَبْتَاعُ فِي الْمَسْجِدِ فَقُوْلُوْا لَا أَرْبَحَ اللهُ تِجَارَتَكَ
Jika kamu melihat seseorang berjual beli di dalam masjid, maka katakanlah kepadanya: “Semoga Allah tidak memberi keuntungan dari jual belimu” (HR. at-Tirmidzi)
9. Tidak mencari barang hilang di masjid
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ سَمِعَ رَجُلاً يَنْشُدُ ضَالَّةً فِى الْمَسْجِدِ فَلْيَقُلْ لاَ رَدَّهَا اللَّهُ عَلَيْكَ فَإِنَّ الْمَسَاجِدَ لَمْ تُبْنَ لِهَذَا
“Barangsiapa mendengar seseorang mencari barangnya yang hilang di dalam masjid, maka katakanlah kepadanya:”Semoga Allah tidak mengembalikan barangmu !” Karena masjid bukan dibangun untuk ini” (HR. Muslim)
10. Tidak bertengkar dan meninggikan suara di dalam masjid
Diriwayatkan dari as-Saib bin Yazid, ia berkata:
“Suatu ketika aku berada di masjid Nabawi, tiba-tiba seseorang melemparku dengan kerikil kecil. Aku melihatnya ternyata orang itu Umar bin Khatthab. Ia berkata: “ Pergi dan bawalah kedua lelaki itu kemari.” Maka aku pun membawa kedua lelaki yang dimaksud ke hadapan beliau. Umar bertanya: “Darimana kalian berdua ? Dari Thaif, jawab mereka berdua. Umar berkata: “Sekiranya kalian berdua berasal dari kota ini (Madinah-pen), niscaya akan aku pukul kalian ! Karena kalian meninggikan suara di dalam Masjid Rasulullah (HR.Bukhari)
12. Tidak menjadikan masjid sebagai tempat melintas, tanpa mengerjakan sholat di dalamnya
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
لَاتَتَّخِذُوْا الْمَسَاجِدَ طُرُقًا إِلَّا لِذِكْرٍ أَوْ صَلَاةٍ
“Janganlah kalian jadikan masjid sebagai tempat melintas, kecuali untuk zikir dan sholat“ (HR. ath-Thabrani di dalam al-Mu’jam al-Kabir)
Wallahu A’lam