Berpuasa Perkuat Pengendalian Diri dan Toleransi
Sabtu, 01 Mei 2021 - 12:36 WIB
JAKARTA - Ramadhan adalah rahmat bagi semesta agar seluruh bumi dan seisinya bisa merasakan indahnya bulan suci ini.
Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Al-Ittihadiyah, KH. Zulkifi mengatakan melalui berpuasa, umat diminta untuk mengendalikan diri sebagai seorang yang beriman. Begitu juga dalam konteks kehidupan bermasyarakat
“Bangsa kita ini adalah bangsa majemuk yang terdiri atas berbagai macam suku bangsa, bahasa dan agama. Kuncinya agaimana kita bisa bersikap saling toleransi di antara sesama, baik sesama umat maupun dengan umat yang lain,” kata KH Zulkifi di Jakarta, Jumat 30 April 2021.
Menurut dia, toleransi itu juga ada di dalam peraturan agama. “Mari toleransi kita jaga sebaik-baiknya sehingga tidak menimbulkan letupan-letupan yang dapat menimbulkan gejolak antar sesama umat manusia dan umat agama lain di negeri ini,” sambungnya.
Melalui puasa, kata dia, umat juga bisa bersama-sama merasakan apa yang dirasakan orang-orang yang selama ini hidup dalam kondisi kekurangan. Oleh karena itu umat diperintahkan untuk memberikan bantuan, di antaranya dalam bentuk zakat.
Hal tersebut sebagai upaya untuk memberikan perhatian sehingga mereka bisa memenuhi hak-haknya sebagai manusia. “Perhatian kepada orangnya dan juga pemahamannya tentang hidup bermasyarakat. Kalau dia hidup bermasyarakat dengan baik, dia tidak akan menimbulkan hal-hal yang di luar batas kemanusiaan, tidak menimbulkan hal-hal yang merusak,” kata Zulkifli.
Momentum Ramadhan ini dikatakannya juga untuk memperkuat kerukunan antar sesama dengan sebaik-baiknya agar apa yang dicita-citakan, yaitu masyarakat sejahtera, adil, makmur bisa terwujud tanpa dihantui rasa takut dan rasa was-was. Itu menjadi satu keniscayaan untuk masa depan.
“Kuncinya itu. Kalau orang punya prinsip keagamaan yang bagus, tentu akan saling bertoleransi,” tutur Wakil Sekretaris Jenderal Lembaga Persahabatan Ormas Islam itu.
Zulkifli juga mengajak mengingatkan pada masa pandemi Covid-19 hendaknya masyarakat dapat kembali kepada ajaran agama masing-masing dan terus mengembangkan sikap saling hormat menghormati, saling tegur sapa, saling mengingatkan musibah pandemi Covid-19 adalah sesuatu hal yang harus disikapi dengan sebaik-baiknya.
“Kesadaran kita diuji agar bagaimana kita merawat diri dan keluarga kita, kemudian menasehati tetangga kita supaya bisa melaksanakan kewajibannya sehingga mereka dapat menjaga standar kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah,” tuturnya.
Dia berpendapat dengan kemajuan teknologi informasi di media sosial saat ini, seperti berita-berita di WhatsApp (WA) terkadang juga berdampak menimbulkan hal-hal yang tidak bagus di kalangan antar sesama.
Untuk itu, dia mengajak umat Islam banyak berdzikir dan membaca Alquran sehingga dapat mengurangi aktivitas yang tidak bermanfaat. “Di bulan Ramadan ini bersama kita untuk takaful atau saling melindungi, berdzikir, banyak membaca Alquran sehingga terhindar dari hal-hal yang seperti itu,” katanya.
Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Al-Ittihadiyah, KH. Zulkifi mengatakan melalui berpuasa, umat diminta untuk mengendalikan diri sebagai seorang yang beriman. Begitu juga dalam konteks kehidupan bermasyarakat
“Bangsa kita ini adalah bangsa majemuk yang terdiri atas berbagai macam suku bangsa, bahasa dan agama. Kuncinya agaimana kita bisa bersikap saling toleransi di antara sesama, baik sesama umat maupun dengan umat yang lain,” kata KH Zulkifi di Jakarta, Jumat 30 April 2021.
Menurut dia, toleransi itu juga ada di dalam peraturan agama. “Mari toleransi kita jaga sebaik-baiknya sehingga tidak menimbulkan letupan-letupan yang dapat menimbulkan gejolak antar sesama umat manusia dan umat agama lain di negeri ini,” sambungnya.
Melalui puasa, kata dia, umat juga bisa bersama-sama merasakan apa yang dirasakan orang-orang yang selama ini hidup dalam kondisi kekurangan. Oleh karena itu umat diperintahkan untuk memberikan bantuan, di antaranya dalam bentuk zakat.
Hal tersebut sebagai upaya untuk memberikan perhatian sehingga mereka bisa memenuhi hak-haknya sebagai manusia. “Perhatian kepada orangnya dan juga pemahamannya tentang hidup bermasyarakat. Kalau dia hidup bermasyarakat dengan baik, dia tidak akan menimbulkan hal-hal yang di luar batas kemanusiaan, tidak menimbulkan hal-hal yang merusak,” kata Zulkifli.
Momentum Ramadhan ini dikatakannya juga untuk memperkuat kerukunan antar sesama dengan sebaik-baiknya agar apa yang dicita-citakan, yaitu masyarakat sejahtera, adil, makmur bisa terwujud tanpa dihantui rasa takut dan rasa was-was. Itu menjadi satu keniscayaan untuk masa depan.
“Kuncinya itu. Kalau orang punya prinsip keagamaan yang bagus, tentu akan saling bertoleransi,” tutur Wakil Sekretaris Jenderal Lembaga Persahabatan Ormas Islam itu.
Zulkifli juga mengajak mengingatkan pada masa pandemi Covid-19 hendaknya masyarakat dapat kembali kepada ajaran agama masing-masing dan terus mengembangkan sikap saling hormat menghormati, saling tegur sapa, saling mengingatkan musibah pandemi Covid-19 adalah sesuatu hal yang harus disikapi dengan sebaik-baiknya.
“Kesadaran kita diuji agar bagaimana kita merawat diri dan keluarga kita, kemudian menasehati tetangga kita supaya bisa melaksanakan kewajibannya sehingga mereka dapat menjaga standar kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah,” tuturnya.
Dia berpendapat dengan kemajuan teknologi informasi di media sosial saat ini, seperti berita-berita di WhatsApp (WA) terkadang juga berdampak menimbulkan hal-hal yang tidak bagus di kalangan antar sesama.
Untuk itu, dia mengajak umat Islam banyak berdzikir dan membaca Alquran sehingga dapat mengurangi aktivitas yang tidak bermanfaat. “Di bulan Ramadan ini bersama kita untuk takaful atau saling melindungi, berdzikir, banyak membaca Alquran sehingga terhindar dari hal-hal yang seperti itu,” katanya.
(dam)
Lihat Juga :