Kiamat Sudah Dekat: Kabar Terbaru dari Makkah di Jazirah Arab
Sabtu, 01 Mei 2021 - 16:57 WIB
Samasekali hidup di daerah itu tidak menarik selain hidup mengembara terus-menerus dengan mempergunakan unta sebagai kapalnya di tengah-tengah lautan padang pasir itu, sambil mencari padang hijau untuk makanan ternaknya, beristirahat sebentar sambil menunggu ternak itu menghabiskan makanannya, sesudah itu berangkat lagi mencari padang hijau baru di tempat lain.
Tempat-tempat beternak yang dicari oleh orang-orang badwi jazirah biasanya di sekitar mata air yang menyumber dari bekas air hujan, air hujan yang turun dari celah-celah batu di daerah itu. Dari situlah tumbuhnya padang hijau yang terserak di sana-sini dalam wahah-wahah yang berada di sekitar mata air.
Sudah wajar sekali dalam wilayah demikian itu, yang seperti Sahara Afrika Raya yang luas, tak ada orang yang dapat hidup menetap, dan cara hidup manusia yang biasapun tidak pula dikenal. Juga sudah biasa bila orang yang tinggal di daerah itu tidak lebih maksudnya hanya sekadar menjelajahinya dan menyelamatkan diri saja, kecuali di tempat-tempat yang tak seberapa, yang masih ditumbuhi rumput dan tempat beternak.
Juga sudah sewajarnya pula tempat-tempat itu tetap tak dikenal karena sedikitnya orang yang mau mengembara dan mau menjelajahi daerah itu. Praktis orang zaman dahulu tidak mengenal jazirah Arab, selain Yaman. Hanya saja letaknya itu telah dapat menyelamatkan dari pengasingan dan penghuninyapun dapat bertahan diri.
Kini tanah Jazirah Arab menjadi rebutan. Cadangan minyak bumi terbesar dunia ada di perut bumi Arab Saudi yakni 297,6 triliun barrel, Irak 145 triliun barrel, Kuwait 101,5 triliun barrel, dan Uni Emirat Arab 97,8 triliun barrel, belum lagi yang lainnya.
Perlahan namun pasti tanah di Jazirah Arab menuju kesuburannya. Kabar yang disampaikan Nabi akan segera menjadi kenyataan. Wallahu'alam.
Tempat-tempat beternak yang dicari oleh orang-orang badwi jazirah biasanya di sekitar mata air yang menyumber dari bekas air hujan, air hujan yang turun dari celah-celah batu di daerah itu. Dari situlah tumbuhnya padang hijau yang terserak di sana-sini dalam wahah-wahah yang berada di sekitar mata air.
Sudah wajar sekali dalam wilayah demikian itu, yang seperti Sahara Afrika Raya yang luas, tak ada orang yang dapat hidup menetap, dan cara hidup manusia yang biasapun tidak pula dikenal. Juga sudah biasa bila orang yang tinggal di daerah itu tidak lebih maksudnya hanya sekadar menjelajahinya dan menyelamatkan diri saja, kecuali di tempat-tempat yang tak seberapa, yang masih ditumbuhi rumput dan tempat beternak.
Juga sudah sewajarnya pula tempat-tempat itu tetap tak dikenal karena sedikitnya orang yang mau mengembara dan mau menjelajahi daerah itu. Praktis orang zaman dahulu tidak mengenal jazirah Arab, selain Yaman. Hanya saja letaknya itu telah dapat menyelamatkan dari pengasingan dan penghuninyapun dapat bertahan diri.
Kini tanah Jazirah Arab menjadi rebutan. Cadangan minyak bumi terbesar dunia ada di perut bumi Arab Saudi yakni 297,6 triliun barrel, Irak 145 triliun barrel, Kuwait 101,5 triliun barrel, dan Uni Emirat Arab 97,8 triliun barrel, belum lagi yang lainnya.
Perlahan namun pasti tanah di Jazirah Arab menuju kesuburannya. Kabar yang disampaikan Nabi akan segera menjadi kenyataan. Wallahu'alam.
(mhy)