Pekerjaan Iblis, Menghiasi yang Buruk Menjadi Indah

Selasa, 08 Juni 2021 - 19:53 WIB
Kita harus selalu membentengi diri dengan ilmu, terkhusus ilmu agama agar kita terhindar dari tipu daya iblis yang selalu memutarbalikkan fakta dan menjerumuskan manusia. Foto ilustrasi/ist
Menghiasi sesuatu yang buruk menjadi terlihat indah, itulah pekerjaan iblis dalam menipu manusia. Dia dan bala tentaranya, akan selalu memutarbalikkan fakta , mengiming-imingi sesuatu yang ternyata palsu, sehingga manusia terpedaya.

Di dalam Al-Qur’an Allah menyebut iblis sebagai penipu. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِاللَّهِ الْغَرُورُ

“Dan jangan sampai kamu terpedaya oleh penipu.” (QS. Luqman: 33)





Dalam ceramah dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Talbis Iblis di Jakarta, baru-baru ini, Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary menjelaskan, Iblis telah menipu Nabi Adam alaihissalam dengan menyebut pohon yang terlarang itu sebagai pohon keabadian dan kerajaan yang tidak akan fana.

Itulah yang dia ikrarkan di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

… لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ

“Aku akan hiasi yang buruk itu menjadi baik…” (QS. Al-Hijr : 39)



Memutarbalikkan fakta adalah pekerjaan iblis dan pengikut-pengikutnya. Mereka menipu manusia, mengiming-imingi sesuatu yang ternyata itu palsu. Mereka menyebut sesuatu dengan selain namanya. Itu salah satu makar dan tipu daya iblis. Iblis menyebut barang-barang yang haram dengan nama-nama yang indah untuk menipu manusia.

Sebaliknya, hal-hal yang baik disebut dengan sebutan-sebutan yang buruk. Ketaatan disebut suatu kemunduran dan lain sebagainya. Karena itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala melarang kita untuk menyembah setan:

أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَن لَّا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ ۖ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ

“Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu jangan menyembah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kamu.” (QS. Yasin : 60)



Apakah orang itu ruku’ sujud di depan setan? Mungkin tidak, tapi dia menuruti apa yang dibisikkan setan, dia menunjukkan ketundukan mutlak kepada setan, dia mengikuti apa yang dibisikkan oleh setan kepadanya.

Menurut Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary, ada sedikit manusia yang bisa membedakan mana bisikan malaikat dan mana bisikan setan. Tentunya ada alat untuk bisa membedakannya, yaitu ilmu. Dengan ilmu kita bisa membedakan godaan setan atau bisikan malaikat.

Karena ada malaikat yang menyertai kita, mereka adalah pendamping yang baik bagi anak Adam. Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan mereka untuk menyertai anak Adam. Tapi kadang-kadang bisikan halus setan itu lebih terdengar, khususnya terhadap orang-orang yang jahil.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
هُوَ الَّذِىۡ خَلَقَكُمۡ مِّنۡ تُرَابٍ ثُمَّ مِنۡ نُّطۡفَةٍ ثُمَّ مِنۡ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخۡرِجُكُمۡ طِفۡلًا ثُمَّ لِتَبۡلُغُوۡۤا اَشُدَّكُمۡ ثُمَّ لِتَكُوۡنُوۡا شُيُوۡخًا ؕ وَمِنۡكُمۡ مَّنۡ يُّتَوَفّٰى مِنۡ قَبۡلُ وَلِتَبۡلُغُوۡۤا اَجَلًا مُّسَمًّى وَّلَعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُوۡنَ (٦٧) هُوَ الَّذِىۡ يُحۡىٖ وَيُمِيۡتُؕ فَاِذَا قَضٰٓى اَمۡرًا فَاِنَّمَا يَقُوۡلُ لَهٗ كُنۡ فَيَكُوۡنُ (٦٨)
Dialah yang menciptakanmu dari tanah, kemudian dari setetes mani, lalu dari segumpal darah, kemudian kamu dilahirkan sebagai seorang anak, kemudian dibiarkan kamu sampai dewasa, lalu menjadi tua. Tetapi di antara kamu ada yang dimatikan sebelum itu. Kami perbuat demikian agar kamu sampai kepada kurun waktu yang ditentukan, agar kamu mengerti. Dialah yang menghidupkan dan mematikan. Maka apabila Dia hendak menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya, Jadilah! Maka jadilah sesuatu itu.

(QS. Ghafir Ayat 67-68)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More