Keutamaan Bersiwak yang Jarang Diketahui Orang
Rabu, 09 Juni 2021 - 19:44 WIB
Bersiwak adalah kegiatan membersihkan mulut dan gigi menggunakan dahan atau akar pohon yang berasal dari pohon Arok (Salvador persica). Pohon ini biasanya ditemui di Timur Tengah.
Memakai siwak (miswak) ini adalah salah satu sunnah yang terlupakan oleh sebagian kaum muslimin. Padahal, bersiwak adalah salah satu kesenangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Bahkan, siwak sering dibawa beliau saat berpergian ke manapun.
Dai lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia, Ustaz Farid Nu'man Hasan menukil keterangan dari Syekh Sayyid Sabiq. Beliau berkata:
ويطلق على العود الذي يستاك به وعلى الاستياك نفسه، وهو دلك الاسنان بذلك العود أو نحوه من كل خشن تنظف به الاسنان، وخير ما يستاك به عود الاراك الذي يؤتي به من الحجاز
"Secara mutlak bersiwak itu dengan kayu siwak itu sendiri, yaitu dengan membersihkan celah gigi dengan kayu tersebut atau dengan yang semisalnya dari semua material yang bisa membersihkan gigi. Siwak terbaik adalah kayu Arok yang didatangkan dari Hijaz. (Fiqhus Sunnah, 1/45)
Bersiwak itu disukai (mustahab/sunnah) di semua waktu, dan lebih ditekankan lagi pada lima keadaan berikut:
1. Saat hendak berwudhu.
2. Hendak sholat.
3. Hendak membaca Al-Qur'an.
4. Bangun dari tidur,
5. Saat bau mulut berubah.
Bahkan dianjurkan menurut sebagian ulama walau ketika puasa. Amir bin Rabi'ah berkata: "Aku melihat Rasulullah dan aku tidak bisa menghitungnya, bahwa Beliau bersiwak di saat berpuasa. (HR At Tirmidzi No 725, Hadis Hasan)
Imam asy-Syafi'i berpendapat tidak apa-apa bersiwak bagi orang berpuasa baik pagi dan sore. Adapun Ahmad dan Ishaq memakruhkannya jika sudah sore (akhir siang). (Sunan At Tirmidzi, pembahasan Hadits No 725)
Keutamaan Bersiwak
1. Mendatangkan Ridho Allah
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
السِّوَاكُ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِ مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ
"Bersiwak itu mensucikan mulut dan mendatangkan ridha Allah." (HR Al-Bukhari, secara Mu'allaq)
2. Sholat dengan Bersiwak Lebih Baik dari Sholat Tanpa Siwak
Dari shahabat Ummu Darda, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
قال النبي صلى الله عليه وسلم: {رَكْعَتَانِ بِسِوَاكٍ خَيْرٌ مِنْ سَبْعِينَ رَكْعَةً بِغَيْرِ سِوَاكٍ}
"Dua rakaat dengan bersiwak lebih baik dari pada tujuh puluh rakaat dengan tanpa bersiwak." (HR Imam Ad-Daruquthi, Sanad Hasan).
Dalam riwayat Imam Al-Baihaqi disebutkan, "Sholat dengan bersiwak lebih baik dari pada tujuh puluh rakaat tanpa bersiwak."
Demikian keutamaan bersiwak yang patut diketahui umat muslim. Semoga kita tergolong orang-orang yang senantiasa menghidupkan sunnah Nabi.
Wallahu A'lam
Memakai siwak (miswak) ini adalah salah satu sunnah yang terlupakan oleh sebagian kaum muslimin. Padahal, bersiwak adalah salah satu kesenangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Bahkan, siwak sering dibawa beliau saat berpergian ke manapun.
Dai lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia, Ustaz Farid Nu'man Hasan menukil keterangan dari Syekh Sayyid Sabiq. Beliau berkata:
ويطلق على العود الذي يستاك به وعلى الاستياك نفسه، وهو دلك الاسنان بذلك العود أو نحوه من كل خشن تنظف به الاسنان، وخير ما يستاك به عود الاراك الذي يؤتي به من الحجاز
"Secara mutlak bersiwak itu dengan kayu siwak itu sendiri, yaitu dengan membersihkan celah gigi dengan kayu tersebut atau dengan yang semisalnya dari semua material yang bisa membersihkan gigi. Siwak terbaik adalah kayu Arok yang didatangkan dari Hijaz. (Fiqhus Sunnah, 1/45)
Bersiwak itu disukai (mustahab/sunnah) di semua waktu, dan lebih ditekankan lagi pada lima keadaan berikut:
1. Saat hendak berwudhu.
2. Hendak sholat.
3. Hendak membaca Al-Qur'an.
4. Bangun dari tidur,
5. Saat bau mulut berubah.
Bahkan dianjurkan menurut sebagian ulama walau ketika puasa. Amir bin Rabi'ah berkata: "Aku melihat Rasulullah dan aku tidak bisa menghitungnya, bahwa Beliau bersiwak di saat berpuasa. (HR At Tirmidzi No 725, Hadis Hasan)
Imam asy-Syafi'i berpendapat tidak apa-apa bersiwak bagi orang berpuasa baik pagi dan sore. Adapun Ahmad dan Ishaq memakruhkannya jika sudah sore (akhir siang). (Sunan At Tirmidzi, pembahasan Hadits No 725)
Keutamaan Bersiwak
1. Mendatangkan Ridho Allah
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
السِّوَاكُ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِ مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ
"Bersiwak itu mensucikan mulut dan mendatangkan ridha Allah." (HR Al-Bukhari, secara Mu'allaq)
2. Sholat dengan Bersiwak Lebih Baik dari Sholat Tanpa Siwak
Dari shahabat Ummu Darda, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
قال النبي صلى الله عليه وسلم: {رَكْعَتَانِ بِسِوَاكٍ خَيْرٌ مِنْ سَبْعِينَ رَكْعَةً بِغَيْرِ سِوَاكٍ}
"Dua rakaat dengan bersiwak lebih baik dari pada tujuh puluh rakaat dengan tanpa bersiwak." (HR Imam Ad-Daruquthi, Sanad Hasan).
Dalam riwayat Imam Al-Baihaqi disebutkan, "Sholat dengan bersiwak lebih baik dari pada tujuh puluh rakaat tanpa bersiwak."
Demikian keutamaan bersiwak yang patut diketahui umat muslim. Semoga kita tergolong orang-orang yang senantiasa menghidupkan sunnah Nabi.
Wallahu A'lam
(rhs)