Jangan Abaikan, Ini Doa yang Sering Dibaca Rasulullah

Kamis, 24 Juni 2021 - 17:12 WIB
Ustaz HM Asroi Saputra, dai yang juga Ketua DPD BKPRMI Kota Padangsidimpuan, Sumut. Foto/Ist
Ustaz HM Asroi Saputra

Ketua DPD BKPRMI Kota Padangsidimpuan

Kepala KUA Padangsidimpuan Utara Sumatera Utara

Berdoa adalah momentum seorang hamba bisa berkomunikasi langsung dengan sang Pencipta, Allah 'Azza wa Jalla. Doa ditujukan untuk memohon dan meminta segala sesuatu yang baik. Mulai dari rezeki, kesehatan, sampai keselamatan di dunia dan akhirat.

Berdoa juga salah satu cara untuk meraih kebahagiaan karena ia termasuk intisari ibadah. Tak hanya bagian dari ibadah, berdoa merupakan wujud rasa syukur atas limpahan nikmat Allah. Jika ada yang menganggap aktivitas berdoa adalah sesuatu yang sia-sia maka ia termasuk orang yang berputus asa dari rahmat Allah.

Mungkin di antara kaum muslimin ada yang menyebut "Sudahlah, Allah Maha Tahu apa keinginan hamba-Nya". Sehingga ketika berdoa ia tergesa-gesa, tidak sabaran, atau bahkan meninggalkan doa.

Allah berfirman di dalam Qur'an Surah Al-Baqarah Ayat 201:

وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّقُوْلُ رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ

"Dan di antara mereka ada orang yang berdoa, 'Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka." (Al-Baqarah 2: 201)

Ayat di atas menunjukkan, betapa mulianya aktivitas berdoa hingga Allah memuji hamba-Nya yang berdoa memohon kebaikan di dunia dan akhirat. Allah berfirman di awal ayat: Dan di antara mereka ada orang yang berdoa. Dan ayat tersebut dilanjutkan dengan doa yang sudah tidak asing lagi bagi kita.

Doa ini sering disebut 'doa sapu jagat'. Sayangnya, ada saja yang menyepelekannya dengan berkata: "Ah, paling doa sapu jagat."

Mari kita lihat dengan seksama bahwa doa di atas mencakup semua kebaikan di dunia dan akhirat. Mulai dari kesehatan, rumah yang luas, istri yang cantik, suami rupawan, rezeki berlimpah, amal soleh, ilmu yang bermanfaat, kendaraan yang mudah, sebutan yang baik, pekerjaan yang nyaman serta lainnya termasuk di dalamnya.

Kemudian juga kebaikan tertinggi di akhirat yaitu balasan surga serta aman dari rasa takut di padang mahsyar serta diberi kemudahan dalam hisab. Doa itu juga mengandung permohonan agar Allah memalingkan kita dari semua keburukan.

Agar Doa Diijabah Allah

Agar doa diijabah oleh Allah, seorang hamba tentunya dituntut untuk menjadi orang bertakwa. Yaitu mengerjakan kebajikan yang membawa dirinya kepada jalan keselamatan dan menjauhi hal-hal haram, perbuatan dosa, meninggalkan yang subhat.

Sebagaimana firman-Nya:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا

"Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah 'Azza wa Jalla niscaya Dia akan berikan kepadanya jalan keluar (solusi untuk seluruh problematikanya)." (QS. Ath-Thalaq: Ayat 2)

Di Ayat selanjutnya, Allah memberi kabar gembira: "Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (Ath-Thalaq: Ayat 3)

Begitu dahsyatnya doa yang diabadikan dalam Surah Al-Baqarah Ayat 201 di atas. Apabila doa itu diijabah Allah, maka kita akan mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat.

Abul Qasim Abu Abdur Rahman (tabi’in, cucu Abu Bakr as Siddiq) mengatakan: "Barangsiapa yang dianugerahi hati yang selalu bersyukur, lisan yang selalu berdzikir, dan tubuh yang sabar, maka sesungguhnya dia telah dianugerahi kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta dipelihara dari siksa neraka.

Imam Al-Bukhari mengatakan, bahwa Nabi sangat sering membaca doa ini dan merupakan doa yang tak putus diamalkan oleh Baginda Rasulullah. Setiap upaya kita untuk mengikuti beliau, kita akan dilimpahkan rahmat dan kemuliaan, terlihat dengan tanangnya kehidupan kita dalam kondisi apapun, jika do aini diamalkan.

Imam Ahmad mengatakan bahwa Qatadah pernah bertanya pada Anas, apa doa yang biasa dibacakan Nabi, Anas pun menyampaikan doa ini. Maka Anas jika hendak berdoa senantiasa memakai doa ini, dan jika dalam doa lainpun Anas akan mengikutkan doa ini. Anas dimaksud adalah Anas Bin Malik.

Saat berkumpulpun para sahabat, Ketika akan mengakhiri perkumpulan. Anas pun berdoa dengan ini, karena doa ini diyakini akan memecah belah semua urusan dan persoalan.

Saat Baginda Nabi menjenguk seorang yang sakit, dan Nabi bertanya, "Pernahkah engkau berdoa sesuatu kepada Allah?” Lelaki itu menjawab, 'Ya, aku sering mengucapkan. "Ya Allah, jika Engkau akan menyiksaku di akhirat, maka kumohon agar Engkau menyegerakanNya di dunia ini bagiku. Maka Nabi bersabda: "Mahasuci Allah, kamu tidak akan kuat, atau kamu tidak akan mampu. Mengapa engkau tidak katakana, 'Ya Allah, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka'.

Dan setelah mengamalkan do aini, lelaki itu pun sembuh. Betapa doa ini pun sangat efektif di tengah pandemik dan sakit yang hebat sekalipun.

Allah itu dekat dan Maha mengabulkan doa. Allah berfirman: "Dan apabila hamba-hambaKu, bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu. Maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintahKu dan hendaklah mereka beriman kepadaKua, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS Al-Baqarah: 186)

Wallahu A'lam

(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
لَاۤ اِكۡرَاهَ فِى الدِّيۡنِ‌ۙ قَد تَّبَيَّنَ الرُّشۡدُ مِنَ الۡغَىِّ‌ۚ فَمَنۡ يَّكۡفُرۡ بِالطَّاغُوۡتِ وَيُؤۡمِنۡۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسۡتَمۡسَكَ بِالۡعُرۡوَةِ الۡوُثۡقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا‌‌ ؕ وَاللّٰهُ سَمِيۡعٌ عَلِيۡمٌ
Tidak ada paksaan dalam menganut agama Islam, sesungguhnya telah jelas perbedaan antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang teguh pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Baqarah Ayat 256)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More