Tadabur Surah Ar-Rahman dan Keutamaannya
Jum'at, 09 Juli 2021 - 23:00 WIB
Ustaz Mukhlis Mukti Al-Mughni
Yayasan Pustaka Afaf
Jika Surat Ar-Rahman dihubungkan dengan surat sebelumnya yaitu Al-Qamar, maka Surat Ar-Rahman menyempurnakan pokok pembahasan dalam Surat Al-Qamar yaitu mengenal Allah melalui nikmat-Nya agar manusia memilih jalan keimanan.
Surat Ar-Rahman ini diturunkan di Makkah. Fokus pada penanaman aqidah dan memberantas keyakinan yang sesat. Surat ini disebut juga pengantin surat-surat. Seperti dijelaskan dalam hadis: "Segala sesuatu ada pengantinnya, dan pengantin Al-Qur'an adalah Surat Ar-Rahmaan."
Setiap surat memiliki keutamaan masing-masing. Adapun Surat Ar-Rahmaan di antara keutamannya yaitu:
1. Melancarkan rezeki
2. Diberikan syafaat
3. Mengajarkan kita senantiasa bersyukur.
Ayat-ayat dalam Surah Ar-Rahman banyak bercerita tentang aneka nikmat Allah yang sering terlupakan untuk kita renungi dan syukuri. Di antara nikmat terbesar di ayat kedua adalah nikmat diajarkannya Al-Qur'an. Jangan anggap enteng dan biasa nikmat ini, renungkan sudahkah kita mesyukurinya dengan benar dan tepat.
Nikmat Allah yang tepampang di alam semesta pun tak luput diingatkan Allah swt. bahwa semua itu menunjukkan kehebatan dan kekuatan Allah.
Ayat ini membahas jalan orang yang tidak mengakui nikmat-nikmat Allah dan akhir hidup mereka adalah sengsara di akhirat. Di samping itu membahas pula kenikmatan surga yang diberikan kepada orang-orang yang bertakwa.
Menariknya, dalam surat ini ada kalimat yang terulang hingga 31 kali, yaitu "Fabiayyi Aalaa Irobbikuma Tukadz-dzibaan (maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan)?" Tentu bukan kebetulan apalagi tanpa sengaja Allah mengulang-ulang kalimat tersebut.
Di antara hikmahnya agar kita senantiasa ingat bahwa tidak ada nikmat yang terlepas dari kuasa Allah karnanya perbanyak syukur kepada-Nya.
Ayat 1: (Tuhan) Yang Maha Pemurah
Salah satu sifat Allah adalah yang Maha Penyayang. Ketika turun ayat perintah kepada kuffar Makkah “sujudlah kepada Ar-Rahmaan”, mereka menjawab, “Apa itu Ar-Rahmaan? Kami tidak mengenalnya” (Lihat Al Furqaan: 60) mereka mengingkarinya.
Surat ini dibuka dengan sifat Allah yang Maha Penyayang untuk memesankan kepada hamba-Nya bahwa Allah itu sangat menyangi semua makhluk-Nya, bahkan kepada yang ingkar dan bermaksiat kepada-Nya tetap diberi rezeki.
Dalam surat ayat ini disebut pula bangsa jin di samping manusia. Diantara bentuk kasih sayang Allah disebutkannya aneka nikmat yang telah diberikannya mulai dari nikmat sarana dan prasarana hidup makhluk-Nya. Jika salah satu nikmat itu dicabut dan dihilangkan maka bisa apa kita? Misalnya dicabut nikmat oksigen atau dicabut nikmat keteraturan putaran matahari dan bulan, sudah bisa ditebak apa yang akan terjadi?
Ar-Rahman terambil dari kata rahmah, yang berarti Maha Memiliki kasih sayang yang tidak ada tandingannya. Seperti dalam hadits yang menjelaskan bahwa Allah memiliki 100 rahmat. 99 diberikan di akhirat dan 1 di dunia, dengan 1 rahmat di dunia itu seeokar induk hewan mengangkat kakinya dari menginjak anaknya.
Bayangkan hanya dengan 1 rahmatnya dunia sudah seperti ini. Bagaimana dengan yang 99 rahmat itu! Semoga kita selalu dalam limpahan rahmat dunia dan akhirat.
Wallahu A'lam
Yayasan Pustaka Afaf
Jika Surat Ar-Rahman dihubungkan dengan surat sebelumnya yaitu Al-Qamar, maka Surat Ar-Rahman menyempurnakan pokok pembahasan dalam Surat Al-Qamar yaitu mengenal Allah melalui nikmat-Nya agar manusia memilih jalan keimanan.
Surat Ar-Rahman ini diturunkan di Makkah. Fokus pada penanaman aqidah dan memberantas keyakinan yang sesat. Surat ini disebut juga pengantin surat-surat. Seperti dijelaskan dalam hadis: "Segala sesuatu ada pengantinnya, dan pengantin Al-Qur'an adalah Surat Ar-Rahmaan."
Setiap surat memiliki keutamaan masing-masing. Adapun Surat Ar-Rahmaan di antara keutamannya yaitu:
1. Melancarkan rezeki
2. Diberikan syafaat
3. Mengajarkan kita senantiasa bersyukur.
Ayat-ayat dalam Surah Ar-Rahman banyak bercerita tentang aneka nikmat Allah yang sering terlupakan untuk kita renungi dan syukuri. Di antara nikmat terbesar di ayat kedua adalah nikmat diajarkannya Al-Qur'an. Jangan anggap enteng dan biasa nikmat ini, renungkan sudahkah kita mesyukurinya dengan benar dan tepat.
Nikmat Allah yang tepampang di alam semesta pun tak luput diingatkan Allah swt. bahwa semua itu menunjukkan kehebatan dan kekuatan Allah.
Ayat ini membahas jalan orang yang tidak mengakui nikmat-nikmat Allah dan akhir hidup mereka adalah sengsara di akhirat. Di samping itu membahas pula kenikmatan surga yang diberikan kepada orang-orang yang bertakwa.
Menariknya, dalam surat ini ada kalimat yang terulang hingga 31 kali, yaitu "Fabiayyi Aalaa Irobbikuma Tukadz-dzibaan (maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan)?" Tentu bukan kebetulan apalagi tanpa sengaja Allah mengulang-ulang kalimat tersebut.
Di antara hikmahnya agar kita senantiasa ingat bahwa tidak ada nikmat yang terlepas dari kuasa Allah karnanya perbanyak syukur kepada-Nya.
Ayat 1: (Tuhan) Yang Maha Pemurah
Salah satu sifat Allah adalah yang Maha Penyayang. Ketika turun ayat perintah kepada kuffar Makkah “sujudlah kepada Ar-Rahmaan”, mereka menjawab, “Apa itu Ar-Rahmaan? Kami tidak mengenalnya” (Lihat Al Furqaan: 60) mereka mengingkarinya.
Surat ini dibuka dengan sifat Allah yang Maha Penyayang untuk memesankan kepada hamba-Nya bahwa Allah itu sangat menyangi semua makhluk-Nya, bahkan kepada yang ingkar dan bermaksiat kepada-Nya tetap diberi rezeki.
Dalam surat ayat ini disebut pula bangsa jin di samping manusia. Diantara bentuk kasih sayang Allah disebutkannya aneka nikmat yang telah diberikannya mulai dari nikmat sarana dan prasarana hidup makhluk-Nya. Jika salah satu nikmat itu dicabut dan dihilangkan maka bisa apa kita? Misalnya dicabut nikmat oksigen atau dicabut nikmat keteraturan putaran matahari dan bulan, sudah bisa ditebak apa yang akan terjadi?
Ar-Rahman terambil dari kata rahmah, yang berarti Maha Memiliki kasih sayang yang tidak ada tandingannya. Seperti dalam hadits yang menjelaskan bahwa Allah memiliki 100 rahmat. 99 diberikan di akhirat dan 1 di dunia, dengan 1 rahmat di dunia itu seeokar induk hewan mengangkat kakinya dari menginjak anaknya.
Bayangkan hanya dengan 1 rahmatnya dunia sudah seperti ini. Bagaimana dengan yang 99 rahmat itu! Semoga kita selalu dalam limpahan rahmat dunia dan akhirat.
Wallahu A'lam
(rhs)