Tanpa Ada Wabah Covid-19 Pun, Kematian Itu Mutlak Adanya
Selasa, 13 Juli 2021 - 11:50 WIB
Pada akhirnya, orang mati bukan lagi disebabkan wabah Covid dengan segala variannya, tapi disebabkan oleh tekanan stres, komplikasi penyakit, dan beban hidup di perkotaan yang makin kompleks. Inilah kondisi fakta yang banyak oleh saudara-saudara kita yang hidup di perkotaan hari ini.
Kembali pada topik utama di atas bahwa dunia memang sedari awalnya disebut sebagai "Daarul Balwaa" (Negeri Wabah) akan benar-benar menyadarkan kita tentang fakta hari ini bahwa kenyataan itu memang benar adanya. Ya, memang jauh semenjak zaman Azali, tanpa adanya pandemi Covid dan sejenisnya pun kita memang telah terlahir di bumi ini sebagai negeri wabah.
Dengan demikian, kondisi hari ini akan menyadarkan bagi siapa saja yang masih diberikan kehidupan saat ini untuk bisa mengambil pelajaran dan itibar untuk tidak lagi menjadikan dunia sebagai orientasi akhir dari kehidupan sementara ini.
Ada akhirat setelah dunia ini. Ada kematian setelah kehidupan. Ada kehidupan setelah kematian. Itulah rumus kehidupan. Kita hanya numpang transit sebentar waktu dan akan melanjutkan perjalanan di sore harinya.
Sudah banyak saudara, teman dan rekan kita yang kemarin masih ngobrol dan bercanda dengan kita dan hari ini mereka telah lebih dahulu melakukan perjalanan akhirat dari kita.
Apakah virus yang mematikan? Tidak! Virus hanya salah satu penyebab dari jutaan asbab kematian! Bukan kematian pula yang kita takutkan, tapi apa yang kita siapkan apbila kematian datang menjemput esok hari?
Percaya atau tidak pada wabah virus, maka kematian mendadak adalah kenyataan yang tak dapat kita ingkari sebagai fenomena akhir zaman mendekati kiamat yang akan segera datang, sebagaimana kebenaran yang disampaikan oleh Rasulullah SAW. Apa yang kita persiapkan? Semoga Allah memberi taufik-Nya agar kita memanfaatkan sisa usia dengan amal saleh. Aamiin.
Kembali pada topik utama di atas bahwa dunia memang sedari awalnya disebut sebagai "Daarul Balwaa" (Negeri Wabah) akan benar-benar menyadarkan kita tentang fakta hari ini bahwa kenyataan itu memang benar adanya. Ya, memang jauh semenjak zaman Azali, tanpa adanya pandemi Covid dan sejenisnya pun kita memang telah terlahir di bumi ini sebagai negeri wabah.
Dengan demikian, kondisi hari ini akan menyadarkan bagi siapa saja yang masih diberikan kehidupan saat ini untuk bisa mengambil pelajaran dan itibar untuk tidak lagi menjadikan dunia sebagai orientasi akhir dari kehidupan sementara ini.
Ada akhirat setelah dunia ini. Ada kematian setelah kehidupan. Ada kehidupan setelah kematian. Itulah rumus kehidupan. Kita hanya numpang transit sebentar waktu dan akan melanjutkan perjalanan di sore harinya.
Sudah banyak saudara, teman dan rekan kita yang kemarin masih ngobrol dan bercanda dengan kita dan hari ini mereka telah lebih dahulu melakukan perjalanan akhirat dari kita.
Apakah virus yang mematikan? Tidak! Virus hanya salah satu penyebab dari jutaan asbab kematian! Bukan kematian pula yang kita takutkan, tapi apa yang kita siapkan apbila kematian datang menjemput esok hari?
Percaya atau tidak pada wabah virus, maka kematian mendadak adalah kenyataan yang tak dapat kita ingkari sebagai fenomena akhir zaman mendekati kiamat yang akan segera datang, sebagaimana kebenaran yang disampaikan oleh Rasulullah SAW. Apa yang kita persiapkan? Semoga Allah memberi taufik-Nya agar kita memanfaatkan sisa usia dengan amal saleh. Aamiin.
(rhs)