Agar Doa Segera Terkabul, Ini Tipsnya!

Kamis, 15 Juli 2021 - 06:47 WIB
يَا سَعْدُ أَطِبْ مَطْعَمَكَ تَكُنْ ‌مُسْتَجَابَ ‌الدَّعْوَةِ، وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، إِنَّ الْعَبْدَ لَيَقْذِفُ اللُّقْمَةَ الْحَرَامَ فِي جَوْفِهِ مَا يُتَقَبَّلُ مِنْهُ عَمَلَ أَرْبَعِينَ يَوْمًا، وَأَيُّمَا عَبْدٍ نَبَتَ لَحْمُهُ مِنَ السُّحْتِ وَالرِّبَا فَالنَّارُ أَوْلَى بِهِ

“Wahai Saad, perbaiki makananmu, niscaya doamu menjadi doa mustajab. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman-Nya, sungguh seorang hamba yang memasukkan sesuap makanan haram ke dalam perutnya, maka tidak amalnya diterima selama empat puluh hari. Dan siapa pun yang dagingnya tumbuh dari bahan harta haram dan riba, maka neraka lebih layak untuk dia tempati.” (HR. Ath-Thabarani No. 6495 dalam kitab Al-Mu’jam al-Ausath, 6/310)

12. Jika ingin meminta sesuatu kepada Allah, mulailah dengan shalawat, lalu ucapkan permintaan, lalu tutup dengan shalawat.

Syariat Islam menganjurkan untuk mengawali doa dengan memuji Allah subhanahu wa ta’ala dan shalawat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu mengakhirinya dengan shalawat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan pujian kepada Allah subhanahu wa ta’ala.



Sahabat Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu berkata,

إِنَّ الدُّعَاءَ مَوْقُوفٌ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ لَا يَصْعَدُ مِنْهُ شَيْءٌ، حَتَّى تُصَلِّيَ عَلَى نَبِيِّكَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

“Sungguh doa akan tertahan di antara langit dan bumi, tidak akan dapat meninggi hingga engkau mengucapkan shalawat atas Nabimu shallallahu ‘alaihi wasallam.” (HR. At-Tirmidzi No. 486. Hadits marfu’ derajatnya hasan)

Imam an-Nawawi rahimahullah menyebutkan,

أَجْمَعَ الْعُلَمَاءُ عَلَى اسْتِحْبَابِ اِبْتِدَاءِ الدُّعَاءِ بِالْحَمْدِ للهِ تَعَالَى وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ، ثُمَّ الصَّلَاةِ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَكَذَلِكَ يَخْتِمُ الدُّعَاءَ بِهِمَا، وَالآثَارُ فِيْ هَذَا الْبَابِ كَثِيْرَةٌ مَعْرُوْفَةٌ

“Para ulama berijmak atas dianjurkannya mengawali doa dengan pujian kepada Allah subhanahu wa ta’ala, kemudian shalawat atas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Demikian pula dianjurkan juga ketika menutup doa dengan keduanya. Atsar tentang hal ini ada banyak sekali. (Al-Adzkar, Imam an-Nawawi, 209)

13. Sebelum berdoa, melaksanakan amal saleh seperti sholat, puasa, sedekah, dan semisalnya.

Sebagaimana dalam syariat istisqa’ atau doa meminta hujan; agar diawali dengan sholat, puasa, sedekah dan amal shaleh lainnya, kemudian keluar untuk melaksanakan istisqa’.

Wallahu A'lam
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(wid)
Halaman :
cover top ayah
اِنَّ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَالَّذِيۡنَ هَادُوۡا وَالصَّابِئُونَ وَالنَّصٰرٰى مَنۡ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالۡيَوۡمِ الۡاٰخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًـا فَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُوۡنَ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, Sabi'in dan orang-orang Nasrani, barangsiapa beriman kepada Allah, kepada hari kemudian, dan berbuat kebajikan, maka tidak ada rasa khawatir padanya dan mereka tidak bersedih hati.

(QS. Al-Maidah Ayat 69)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More