Saat Fitnah Menghantam, Berdoalah Seperti Doanya Orang Sedang Tenggelam
Rabu, 11 Agustus 2021 - 05:00 WIB
Allah turun setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam yang terakhir dan mengatakan:
هَلْ مِنْ سَائِلٍ فَأُعْطِيَهُ هَلْ مِنْ دَاعٍ فَأَسْتَجِيبَ لَهُ هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرَ لَهُ
Apakah ada yang meminta, sehingga Aku akan memberinya? Apakah ada yang memohon sehingga Aku mengabulkannya? Apakah ada yang meminta ampun sehingga Aku akan mengampuninya? (HR Al-Bukhâri dalam ad-Da’âwat,no. 5962; Muslim dalam Shalâtul Musâfirîn wa Qashruhâ, no. 758; At-Tirmidzi dalam ash-Shalât, no. 446; Abu Dawud dalam ash-Shalât, no. 1315; Ibnu Majah dalam Iqâmatush Shalâh was Sunnatu fîhâ, no. 1366; Ahmad 2/433; Mâlik dalam an-Nidâ’ lis Shalât, no. 496; Ad-Dârimi dalam ash-Shalât, no. 1484).
Sejatinya Allah membuka pintu-Nya siang dan malam untuk orang-orang yang berdoa. Akan tetapi ini adalah tambahan; yaitu penambahan kesempatan yang Allah Azza wa Jalla berikan kepada para hamba-Nya, karena kasih sayang-Nya kepada mereka.
Seorang Muslim hendaknya memperbanyak doa kepada Allah di setiap waktu, terlebih lagi pada keadaan-keadaan dan waktu-waktu yang utama. Keadaan yang utama di mana dalam keadaan ini doa dikabulkan seperti ketika sujud, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
وَأَمَّا السُّجُودُ فَاجْتَهِدُوا فِي الدُّعَاءِ، فَقَمِنٌ أَنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ
Adapun sujud, maka bersungguh-sungguhlah dalam berdoa. Karena (ketika itu) lebih layak untuk dikabulkan untukmu. (HR. Muslim dalam ash-Shalâh, no. 479; An-Nasa’i dalam at-Tathbiq, no. 1120; Abu Dawud dalam ash-Shalât, no. 876; Ahmad 1/219; Ad-Darimi dalam ash-Shalât, no. 1325).
Dan Beliau SAW bersabda:
أَقْرَبُ مَا يَكُونُ العَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ ، فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
Keadaan seorang hamba yang lebih dekat kepada Rabbnya adalah tatkala ia bersujud. Maka berbanyaklah doa. (pada saat sujud). (HR Muslim dalam ash-Shalât, no. 482; An-Nasâ’i dalam at-Tathbîq, no. 1137; Abu Dawud dalam ash-Shalât, no. 875; Ahmad 2/421)
Juga memperbanyak doa di waktu-waktu utama seperti: akhir malam, sepertiga malam terakhir, waktu terakhir pada hari Jum’at, atau di akhir sholat.
Hendaknya manusia memohon dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT dan tidak lalai, tidak lalai dari berdoa, khususnya memohon keselamatan dari fitnah. Karena jika dia selamat dari berbagai fitnah, maka dia selamat dari setiap kejelekan. Jika dia selamat dari berbagai fitnah, selamatlah agamanya. Dan jika selamat agamanya, maka selamatlah akhir kesudahannya.
هَلْ مِنْ سَائِلٍ فَأُعْطِيَهُ هَلْ مِنْ دَاعٍ فَأَسْتَجِيبَ لَهُ هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرَ لَهُ
Apakah ada yang meminta, sehingga Aku akan memberinya? Apakah ada yang memohon sehingga Aku mengabulkannya? Apakah ada yang meminta ampun sehingga Aku akan mengampuninya? (HR Al-Bukhâri dalam ad-Da’âwat,no. 5962; Muslim dalam Shalâtul Musâfirîn wa Qashruhâ, no. 758; At-Tirmidzi dalam ash-Shalât, no. 446; Abu Dawud dalam ash-Shalât, no. 1315; Ibnu Majah dalam Iqâmatush Shalâh was Sunnatu fîhâ, no. 1366; Ahmad 2/433; Mâlik dalam an-Nidâ’ lis Shalât, no. 496; Ad-Dârimi dalam ash-Shalât, no. 1484).
Sejatinya Allah membuka pintu-Nya siang dan malam untuk orang-orang yang berdoa. Akan tetapi ini adalah tambahan; yaitu penambahan kesempatan yang Allah Azza wa Jalla berikan kepada para hamba-Nya, karena kasih sayang-Nya kepada mereka.
Seorang Muslim hendaknya memperbanyak doa kepada Allah di setiap waktu, terlebih lagi pada keadaan-keadaan dan waktu-waktu yang utama. Keadaan yang utama di mana dalam keadaan ini doa dikabulkan seperti ketika sujud, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
وَأَمَّا السُّجُودُ فَاجْتَهِدُوا فِي الدُّعَاءِ، فَقَمِنٌ أَنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ
Adapun sujud, maka bersungguh-sungguhlah dalam berdoa. Karena (ketika itu) lebih layak untuk dikabulkan untukmu. (HR. Muslim dalam ash-Shalâh, no. 479; An-Nasa’i dalam at-Tathbiq, no. 1120; Abu Dawud dalam ash-Shalât, no. 876; Ahmad 1/219; Ad-Darimi dalam ash-Shalât, no. 1325).
Dan Beliau SAW bersabda:
أَقْرَبُ مَا يَكُونُ العَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ ، فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
Keadaan seorang hamba yang lebih dekat kepada Rabbnya adalah tatkala ia bersujud. Maka berbanyaklah doa. (pada saat sujud). (HR Muslim dalam ash-Shalât, no. 482; An-Nasâ’i dalam at-Tathbîq, no. 1137; Abu Dawud dalam ash-Shalât, no. 875; Ahmad 2/421)
Juga memperbanyak doa di waktu-waktu utama seperti: akhir malam, sepertiga malam terakhir, waktu terakhir pada hari Jum’at, atau di akhir sholat.
Hendaknya manusia memohon dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT dan tidak lalai, tidak lalai dari berdoa, khususnya memohon keselamatan dari fitnah. Karena jika dia selamat dari berbagai fitnah, maka dia selamat dari setiap kejelekan. Jika dia selamat dari berbagai fitnah, selamatlah agamanya. Dan jika selamat agamanya, maka selamatlah akhir kesudahannya.
(mhy)