Shalawat Nariyah: Salah Satu Amalan Agar Mendapat Rezeki dengan Mudah

Minggu, 15 Agustus 2021 - 19:05 WIB
Bacaan shalawat Nariyah. Ilustrasi/Ist
Shalawat Nariyah disusun oleh Syaikh Nariyah. Tujuan beliau menyusun shalawat ini adalah sebagai bentuk pujian kepada Allah SWT. Salah satu keutamaan shalawat ini adalah dapat memperlancar rezeki bagi yang mengamalkannya.

Dan di antara banyaknya bacaan shalawat, shalawat nariyah menjadi salah yang cukup populer di Indonesia. Shalawat ini berisi lantunan doa dan zikir yang dipanjatkan untuk mengingat Allah secara terus-menerus.



Melafadzkan shalawat menjadi salam satu perinah Allah SWT sebagaimana termaktub dalam QS Al-Ahzab ayat 56. Allah SWT berfirman:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا



Artinya: Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya selalu bershalawat kepada Nabi Muhammad. Wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kalian kepadanya dan bersalamlah dengan sungguh-sungguh. ( QS Al-Ahzab : 56 )

Dalam ayat tersebut terdapat ketegasan untuk seorang hamba melakukan shalawat. Karena Allah dan para malaikat saja bershalawat kepada Nabi. Dan Allah juga menegaskan untuk orang-orang beriman agar bershalawat.

Narasi shalawat ada beberapa yang diajarkan dalam Islam. Salah satu yang umum adalah shalawat yang dibacakan di setiap waktu sholat. Ada juga shalawat Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim serta shalawat nariyah.



Berikut adalah bacaan shalawat nariyah,

اللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا تَامًّا عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِيْ تُنْحَلُ بِهَ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ

وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِيْمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ عَدَدَ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ

Allahumma shollì sholaatan kaamìlatan Wa sallìm salaaman taaman ‘ala sayyìdìnaa Muhammadìn Alladzì tanhallu bìhìl ‘uqadu, wa tanfarìju bìhìl kurabu.

Wa tuqdhaa bìhìl hawaa’ìju Wa tunaalu bìhìr raghaa’ìbu wa husnul khawaatìmì wa yustasqal ghomaamu bì wajhìhìl karììmì, wa ‘alaa aalìhì, wa shahbìhì ‘adada kullì ma’luumìn laka.

Artinya:

“Ya Allah, berikanlah shalawat yang sempurna dan salam yang sempurna kepada junjunganku Baginda Nabi Muhammad yang dengannya terlepas dari ikatan (kesusahan) dan dibebaskan dari kesulitan.”

“Dan dengannya juga ditunaikan hajat dan diperoleh segala keinginan dan kematian yang baik, serta memberi siraman (kebahagiaan) kepada orang yang sedih dengan wajahnya yang mulia, juga kepada keluarganya, para shahabatnya, dengan seluruh ilmu yang Engkau miliki.”

Melafadzkan shalawat tidak hanya menunjukkan rasa cinta kepada Nabi SAW. Tapi ia juga memiliki beberapa keutamaan yang tentunya sayang untuk tidak digapai.



Sejumlah ulama berpendapat bahwa shalawat nariyah memiliki beberapa keutamaan.

Pertama, dikabulkan keinginan. Jikalau memiliki hajat yang harus segera dipenuhi maka perlu ada ikhtiar untuk mencapainya. Tidak hanya ikhtiar tetapi juga berdoa dengan sepenuh hati agar Allah mendengar hajat hamba-Nya.

Salah satu cara agar doa tersebut memiliki nilai yang lebih baik sehingga lebih mudah untuk dikabulkan adalah dengan mengiringinya dengan shalawat.

Kedua, dipermudah rezekinya. Manusia memang sudah ditetapkan rezekinya. Meskipun begitu, tetap menjadi tugas manusia untuk berikhtiar meraih rezeki tersebut.

Salah satu rumus agar rezeki itu bisa dicapai dengan mudah adalah dengan bershalawat. Di setiap doa yang dilafadzkan juga harus diiringi dengan sholawat.

Ketiga, dipermudah urusannya. Siapa saja yang mengamalkan bacaan shalawat nariyah ini akan memiliki keutamaan yang sangat besar. Keutamaan tersebut adalah akan dipermudahkan jalannya dan dikabulkan hajat yang diinginkannya.
(mhy)
Follow
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat isya' dan shalat subuh.  Sekiranya mereka mengetahui pahala yang ada pada keduanya, pasti mereka akan mendatanginya meskipun dengan merangkak.

(HR. Sunan Ibnu Majah No. 789)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More