Jadikan Surga sebagai Cita-cita dan Tujuan Pernikahan
Senin, 16 Agustus 2021 - 08:20 WIB
Pernikahan suami istri bukan sekadar hidup bersama sampai tua. Tapi, ada yang lebih besar dari sekadar menua bersama, yakni menjadikan surga sebagai cita-cita dan tujuan suami Istri.
Allah Ta’ala berfirman ;
والذين آمنوا واتبعتهم ذريتهم بإيمان ألحقنا بهم ذريتهم وما ألتناهم من عملهم من شيء
” Dan orang-orang beriman, berserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan. Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga) dan kami tidak mengurangi sedikitpun pahala amal (kebajikan) mereka.” (QS. Ath Thur: 21).
Selain itu, Allah Ta'ala juga menceritakan di antara doa malaikat pemikul ‘Arsy, “Ya Rabb kami masukanlah mereka ke dalam surga ‘Dan yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang shalih diantara nenek moyang mereka, istri-istri dan anak keturunan mereka. Sungguh Engkau Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ghafir: 8)
Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “Allah Ta’ala akan mengumpulkan mereka berserta anak keturunannya agar menyejukkan pandangan mereka karena berkumpul pada satu kedudukan yang berdekatan.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam Surat at Thur, yang artinya :
“Dan orang-orang beriman, berserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan. Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga) dan kami tidak mengurangi sedikitpun pahala amal (kebajikan) mereka.”(QS. Ath Thur: 21).
Artinya, Allah Ta'ala akan menyamakan mereka pada satu kedudukan agar mereka (orang yg berkedudukan lebih tinggi) merasa tenang.
Bukan dengan mengurangi kedudukan mereka yang lebih tinggi, sehingga bisa setara dengan mereka yang rendah kedudukannya. Tapi Allah mengangkat derajat orang yang amalnya kurang, sehingga Allah menyamakan dengan pasangan yang derajat orang yang banyak amalnya. Sebagai bentuk karunia dan kenikmatan yang kami berikan.
Said bin Jubair mengatakan, “Tatkala seorang mukmin memasuki surga maka ia akan menanyakan tentang bapaknya, anak-anaknya dan saudara-saudaranya dimanakah mereka? Maka dikatakan kepadanya bahwa mereka semua tidak sampai pada derajatmu di surga. Maka orang mukmin tersebut menjawab ‘Sesungguhnya pahala amal kebaikanku ini untukku dan untuk mereka.
Wallahu ' Alam
Allah Ta’ala berfirman ;
والذين آمنوا واتبعتهم ذريتهم بإيمان ألحقنا بهم ذريتهم وما ألتناهم من عملهم من شيء
” Dan orang-orang beriman, berserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan. Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga) dan kami tidak mengurangi sedikitpun pahala amal (kebajikan) mereka.” (QS. Ath Thur: 21).
Selain itu, Allah Ta'ala juga menceritakan di antara doa malaikat pemikul ‘Arsy, “Ya Rabb kami masukanlah mereka ke dalam surga ‘Dan yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang shalih diantara nenek moyang mereka, istri-istri dan anak keturunan mereka. Sungguh Engkau Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Ghafir: 8)
Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “Allah Ta’ala akan mengumpulkan mereka berserta anak keturunannya agar menyejukkan pandangan mereka karena berkumpul pada satu kedudukan yang berdekatan.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam Surat at Thur, yang artinya :
“Dan orang-orang beriman, berserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan. Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga) dan kami tidak mengurangi sedikitpun pahala amal (kebajikan) mereka.”(QS. Ath Thur: 21).
Artinya, Allah Ta'ala akan menyamakan mereka pada satu kedudukan agar mereka (orang yg berkedudukan lebih tinggi) merasa tenang.
Bukan dengan mengurangi kedudukan mereka yang lebih tinggi, sehingga bisa setara dengan mereka yang rendah kedudukannya. Tapi Allah mengangkat derajat orang yang amalnya kurang, sehingga Allah menyamakan dengan pasangan yang derajat orang yang banyak amalnya. Sebagai bentuk karunia dan kenikmatan yang kami berikan.
Said bin Jubair mengatakan, “Tatkala seorang mukmin memasuki surga maka ia akan menanyakan tentang bapaknya, anak-anaknya dan saudara-saudaranya dimanakah mereka? Maka dikatakan kepadanya bahwa mereka semua tidak sampai pada derajatmu di surga. Maka orang mukmin tersebut menjawab ‘Sesungguhnya pahala amal kebaikanku ini untukku dan untuk mereka.
Wallahu ' Alam
(wid)