10 Keutamaan dan Keuntungan Menyambung Silaturrahim
Sabtu, 30 Mei 2020 - 06:05 WIB
Menyambung silaturrahim dengan kerabat adalah sunnah yang sangat ditekankan dalam syariat Islam. Inilah amalan yang dapat menjauhkan seseorang dari api neraka.
Dalam Kitab Tanbihul Ghafilin, Imam Abu Laits As-Samarqandi (wafat 373 H) menyebutkan ada 10 keutamaan menyambung silaturrahim . Beliau meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Ayyub radhiallahu 'anhu: "Seorang Badui menghadang Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dan memegang kendali untanya lalu berkata: "Ya Rasulullah, beritahukan kepadaku apa yang dapat mendekatkanku ke surga dan menjauhkan diriku dari api neraka?" Lalu Baginda Nabi menjawab: "Menyembah Allah Ta'ala dan tidak mempersekutukan-Nya dengan suatu apa pun dan mendirikan sembahyang, mengeluarkan zakat dan menghubungi kerabat."
Imam Abu Laits juga meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Abi Aufa RA berkata: "Pada suatu petang hari Arafah kami bersama baginda Nabi tiba-tiba beliau bersabda: "Jangan duduk bersama kami siapa yang memutuskan hubungan kekeluargaan, supaya bangun dari tengah-tengah kami. Maka tidak ada orang kecuali seseorang di belakang baginda Nabi sendiri, tidak lama ia kembali maka ditanya oleh Rasulullah . "Mengapakah engkau, sebab tidak ada orang yang bangun kecuali engkau?" Jawabnya: “Ya Rasulullah , ketika saya mendengar sabdamu itu, segera saya pergi ke rumah makcik ku yang memutuskan hubungan dengan aku, lalu dia bertanya: "Mengapa kau datang, ganjil sekali kedatanganmu ini?" Maka saya beritahukan apa yang saya dengar dari engkau, maka ia membaca istighfar untukku dan aku juga membaca istighfar untuknya."
Baginda Nabi bersabda: "Bagus, duduklah sekarang sebab rahmat tidak akan turun pada suatu kaum jika ada diantara mereka ada yang memutuskan hubungan kekeluargaan." (Baca Juga: Bahaya Virus Corona, Silaturahim Saat Lebaran Tak Harus Mudik)
Imam Abu Laits berkata: "Hadis ini sebagai dalil bahwa memutuskan hubungan kekeluargaan itu dosa besar sebab dapat menolak rahmat baginya dan orang-orang yang duduk bersamanya. Karena itu kewajiban setiap muslim harus bertaubat dari pemutusan terhadap kekeluargaan dan istighfar minta ampun kepada Allah Ta'ala. Kemudian segera menghubungi keluarga untuk meraih rahmat Allah dan menjauhkan diri dari api neraka."
Apabila seseorang dekat dengan kerabatnya maka hubungan kerabat itu berupa hidayah dan ziyarah. Jika tidak dapat membantu dengan harta, maka cukup dengan tenaga, jika jauh maka hubungi dengan surat menyurat dan jika dapat mendatangi maka itu lebih utama. Ketahuilah bahwa silaturrahim itu memiliki 10keutamaan (keuntungan), di antaranya:
1. Mendapat keridhoan Allah Ta'ala sebab Allah memerintahkan silaturrahim .
2. Menggembirakan mereka karena ada hadis yang mengatakan bahwa seutama-utama amal ialah menyenangkan orang mikmin.
3. Kegembiraan Malaikat karena para Malaikat senang dengan silaturrahim .
4. Mendapat pujian kaum muslimin.
5. Menjengkelkan Iblis laknatullah.
6. Memperpanjang umur.
7. Mendatangkan keberkahan terhadap rezekinya.
8. Menyenangkan orang-orang yang telah mati karena ayah maupun nenek senang jika anak cucunya bersilaturrahim.
9. Memupuk rasa cinta di kalangan kekeluargaan sehingga suka membantu bila memerlukan bantuan mereka.
10. Bertambahnya pahala jika ia mati. Ia akan selalu diingat apabila telah mati dan dan didoakan karena kebaikannya.(Baca Juga: Lebaran di Tengah Pandemi, Apakah Dianjurkan Berjabat Tangan?)
Dari sahabat Anas radhiallahu'anhu berkata: "Tiga golongan orang yang akan berada di bawah naungan Allah Ta'ala pada hari kiamat yaitu:
1. Orang yang menyambung hubungan kekeluargaan diberkati umurnya dan dilapangkan kuburnya dan rezekinya.
2. Perempuan yang ditinggal mati oleh suaminya dan ditinggali anak-anak yatim lalu dipeliharanya hingga mati.
3. Orang yang membuat makanan lalu mengundang anak-anak yatim dan orang-orang miskin.
Dalam Kitab Tanbihul Ghafilin, Imam Abu Laits As-Samarqandi (wafat 373 H) menyebutkan ada 10 keutamaan menyambung silaturrahim . Beliau meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Ayyub radhiallahu 'anhu: "Seorang Badui menghadang Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dan memegang kendali untanya lalu berkata: "Ya Rasulullah, beritahukan kepadaku apa yang dapat mendekatkanku ke surga dan menjauhkan diriku dari api neraka?" Lalu Baginda Nabi menjawab: "Menyembah Allah Ta'ala dan tidak mempersekutukan-Nya dengan suatu apa pun dan mendirikan sembahyang, mengeluarkan zakat dan menghubungi kerabat."
Imam Abu Laits juga meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Abi Aufa RA berkata: "Pada suatu petang hari Arafah kami bersama baginda Nabi tiba-tiba beliau bersabda: "Jangan duduk bersama kami siapa yang memutuskan hubungan kekeluargaan, supaya bangun dari tengah-tengah kami. Maka tidak ada orang kecuali seseorang di belakang baginda Nabi sendiri, tidak lama ia kembali maka ditanya oleh Rasulullah . "Mengapakah engkau, sebab tidak ada orang yang bangun kecuali engkau?" Jawabnya: “Ya Rasulullah , ketika saya mendengar sabdamu itu, segera saya pergi ke rumah makcik ku yang memutuskan hubungan dengan aku, lalu dia bertanya: "Mengapa kau datang, ganjil sekali kedatanganmu ini?" Maka saya beritahukan apa yang saya dengar dari engkau, maka ia membaca istighfar untukku dan aku juga membaca istighfar untuknya."
Baginda Nabi bersabda: "Bagus, duduklah sekarang sebab rahmat tidak akan turun pada suatu kaum jika ada diantara mereka ada yang memutuskan hubungan kekeluargaan." (Baca Juga: Bahaya Virus Corona, Silaturahim Saat Lebaran Tak Harus Mudik)
Imam Abu Laits berkata: "Hadis ini sebagai dalil bahwa memutuskan hubungan kekeluargaan itu dosa besar sebab dapat menolak rahmat baginya dan orang-orang yang duduk bersamanya. Karena itu kewajiban setiap muslim harus bertaubat dari pemutusan terhadap kekeluargaan dan istighfar minta ampun kepada Allah Ta'ala. Kemudian segera menghubungi keluarga untuk meraih rahmat Allah dan menjauhkan diri dari api neraka."
Apabila seseorang dekat dengan kerabatnya maka hubungan kerabat itu berupa hidayah dan ziyarah. Jika tidak dapat membantu dengan harta, maka cukup dengan tenaga, jika jauh maka hubungi dengan surat menyurat dan jika dapat mendatangi maka itu lebih utama. Ketahuilah bahwa silaturrahim itu memiliki 10keutamaan (keuntungan), di antaranya:
1. Mendapat keridhoan Allah Ta'ala sebab Allah memerintahkan silaturrahim .
2. Menggembirakan mereka karena ada hadis yang mengatakan bahwa seutama-utama amal ialah menyenangkan orang mikmin.
3. Kegembiraan Malaikat karena para Malaikat senang dengan silaturrahim .
4. Mendapat pujian kaum muslimin.
5. Menjengkelkan Iblis laknatullah.
6. Memperpanjang umur.
7. Mendatangkan keberkahan terhadap rezekinya.
8. Menyenangkan orang-orang yang telah mati karena ayah maupun nenek senang jika anak cucunya bersilaturrahim.
9. Memupuk rasa cinta di kalangan kekeluargaan sehingga suka membantu bila memerlukan bantuan mereka.
10. Bertambahnya pahala jika ia mati. Ia akan selalu diingat apabila telah mati dan dan didoakan karena kebaikannya.(Baca Juga: Lebaran di Tengah Pandemi, Apakah Dianjurkan Berjabat Tangan?)
Dari sahabat Anas radhiallahu'anhu berkata: "Tiga golongan orang yang akan berada di bawah naungan Allah Ta'ala pada hari kiamat yaitu:
1. Orang yang menyambung hubungan kekeluargaan diberkati umurnya dan dilapangkan kuburnya dan rezekinya.
2. Perempuan yang ditinggal mati oleh suaminya dan ditinggali anak-anak yatim lalu dipeliharanya hingga mati.
3. Orang yang membuat makanan lalu mengundang anak-anak yatim dan orang-orang miskin.