Belajar Bertaubat dari Sosok Sya'wanah al-Ubullah

Senin, 04 Oktober 2021 - 05:10 WIB
Kemudian Sya’wanah selalu menghabiskan malam-malamnya dengan salat dan bermunajat kepada Tuhannya, lalu menangis karena takut kepada Allah. Ia sering menangis sehingga membuat orang-orang merasa khawatir jika Sya’wanah mengalami kebutaan sebab terlalu sering menangis.

Banyak orang melecehkan sikapnya. Namun dengan tenang, ia menjawab, “Aku lebih senang jika harus buta di dunia karena terlalu sering menangis karena Allah Subhanahu wa ta'ala, daripada aku harus buta di akhirat nanti karena percikan api neraka. Barang siapa di antara kalian mampu menangis, maka menangislah. Tapi jika ia tidak bisa menangis, maka kasihilah orang yang selalu menangis karena dia mengetahui apa yang telah menimpa dirinya".

Doa-doa yang Dipanjatkan Sya'wanah

Itulah Sya’wanah, seorang pemohon abadi kepada Allah. Hal ini dibuktikan dengan doa-doa yang dipanjatkannya ketika beribadah. Inilah beberapa doa yang selalu dipanjatkannya:

“Ya Tuhanku, aku punya hati yang dipenuhi dengan kerinduan untuk bertemu dengan-Mu dan mengharapkan belas kasihanmu juga.Engkau Maha Pemurah bagi seseorang yang tidak mengharapkan,yang mengabaikan atau bagi mereka yang merindukan tetapi tidak kesampaian.

“Ya Tuhanku, bila waktu kematian telah mendekatiku dan tidak ada perbuatan yang mampu membuatku dekat dengan-Mu,aku mohon atas kemuliaanMu, ampuni dosa-dosaku sebagaimana aku mengetahui bahwa tidak ada yang lebih baik pengampunannya selain pengampunanMu.Bila Engkau men jatuhkan hukuman,seseorang tidak akan mendapatkan sesuatu selain keadilan.

“Ya Tuhanku, Engkau berikan berkah padaku dalam hidup ini,jadi aku mo hon jangan ambil rahmat-Mu dariku setelah aku mati dan menjaganya tetap dalam ke baikan.

“Ya Tuhanku, di seluruh rentang kehidupanku, terbentang segala nikmat yang telah Engkau berikan,kemudian mengapa aku akan berhenti berharap yang sama di akhirat nanti.

“Oh,penciptaku,meskipun kelebihan dosa-dosaku telah membuatku takut tetapi cintaku pada-Mu mampu menghiburku.”

“Aku mohon,Ya Tuhanku,putuskan permasalahanku dengan jalan yang layak penuh belas kasih-Mu Yang Mulia.



“Aku berharap, Ya Tuhanku, bahwa bila Engkau telah menghendaki aku terhinakan,aku tidak akan mendapatkan bimibingan.Bila Engkau menghendaki aku malu,mengapa Engkau menghindarkan aku dari kesalahan.Jadi,Ya Tuhanku,alasan yang membawa bombingan padaku dan dengan kemuliaan-Mu,beritahukan hal itu terus-menerus.

“Ya Tuhanku,aku bahkan tidak berpikir bahwa Engkau akan menyetujui ke inginanku,aku menghabiskan seluruh hidupku untuk mengabdi pada-Mu.

"Ya Tuhanku,aku tidak berkeinginan untuk berbuat dosa,lalu mengapa aku takut pada hukuman-Mu.Bila aku tidak mengenal keagungan-Mu,lalu mengapa aku berharap akan pahalaMu?"

Wallahu A'lam
(wid)
Halaman :
Follow
Hadits of The Day
Dari Aisyah Ummul Mukminin, bahwa ia berkata:  Sudah biasa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa beberapa hari, hingga kami mengira bahwa beliau akan berpuasa terus. Namun beliau juga biasa berbuka (tidak puasa) beberapa hari hingga kami mengira bahwa beliau akan tidak puasa terus. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyempurnakan puasanya sebulan penuh, kecuali Ramadhan.  Dan aku juga tidak pernah melihat beliau puasa sunnah dalam sebulan yang lebih banyak daripada puasanya ketika bulan Sya'ban.

(HR. Muslim No. 1956)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More