Umat Rasulullah Terpecah 73 Golongan, Begini Penjelasannya

Senin, 04 Oktober 2021 - 08:05 WIB
Syekh Ramadhan Al-Buthi menjelaskan makna Hadis Umat Rasulullah terpecah 73 golongan dalam satu kajiannya. Foto/dok channel Kaifama Media
Dalam satu kajiannya, Ulama besar asal Suriah Syekh Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi (1929-2013) menjelaskan makna Hadis "perpecahan umat Rasulullah jadi 73 golongan (firqah)".

Syekh Ramadhan Al-Buthi adalah sosok pemikir Islam yang moderat. Ulama Suriah ini merupakan salah satu rujukan ulama dan dihormati banyak ulama besar di dunia Islam. Berikut sabda Nabi terkait perpecahan umat beliau:

Dari Abi Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Yahudi terpecah menjadi 71 atau 72 golongan, Nasrani terpecah menjadi 71 atau 72 golongan. Dan umatku terpecah menjadi 73 golongan." (HR Abu Dawud, at-Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Al-Hakim)

Berikut penjelasan Syekh Ramadhan Al-Buthi terkait Hadis di atas:

"Nabi shallallahu 'alaihi wasallan bersabda: 'Orang-orang Yahudi terpecah'. Tolong perhatikan kata "Yahudi" menjadi 71 golongan. Dan orang-orang "Nasrani" terpecah menjadi 72 firqah (golongan).

Ketika di Hadis menyebut "orang-orang Nashara" dan "orang-orang Yahudi", maka konteks kalimat (hadis) tersebut menuntut penyebutan "dan orang-orang muslim terpecah". Hadis menyebut orang-orang Yahudi berdasarkan nama agama mereka, yaitu Yahudiiyah. Hadis yang menyebut orang-orang Nasrani berdasarkan nama agama mereka, yaitu Nasraniyyah.

Jika (berdasarkan itu semua), seharusnya Hadis di atas menyebut orang-orang Islam sesuai nama agama mereka yaitu Islam. Atau Hadis itu berbunyi "dan orang-orang muslim terpecah menjadi sekian golongan". Akan tetapi, ketika Hadis tersebut sampai kepada Islam, apa yang dikatakan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam? "Dan umatku akan terpecah. Ummati (umatku)".

Para ulama berkata, maksud "umatku" dalam Hadis tersebut adalah "Umat dakwah, bukan umat Istijaabah". Ketika kita berkata "umat Nabi Muhammad, apa maksud kalimat tersebut? (Maksudnya) ialah Umat Dakwah, yaitu setiap orang yang hidup bersamaan diutusnya Nabi Muhammad sampai Hari Kiamat. Entah seorang muslim, mukmin, atheis, Nasrani, Yahudi, pendosa, siapa saja masuk golongan umat Rasulullah, akan tetapi dari umat apa?

Itulah umat dakwah. (Yaitu) umat yang mana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diutus kepada mereka untuk berdakwah. Dan ada juga "umat Istijaabah" yaitu umat yang menerima dakwah yang dilakukan Rasulullah SAW dan mereka masuk kepada ajaran yang diserukan oleh beliau shallallahu 'alaihi wasallam.

Umat ini masuk pada kategoti "umat istijabah" dan umat Istijab merupakan bagian dari umat dakwah. Sabda Rasulullah: "Dan umatku akan terpecah". Yang dimaksud dengan "ummat tersebut" adalah umat apa? Jawabannya umat Dakwah.

Untuk diketahui, umat yang Rasulullah SAW diutus kepada mereka terdiri dari golongan yang banyak. Ada Budhis, Zoroastrianime, Mazdakisme dan lainnya agama-agama kuno dan agama-agama baru. Jika kita menghitungnya, saya yakin jumlahnya akan mencapai sebagaimana dikabarkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yaitu 73 golongan.

Tersisa umat Istijabah yang menerima dakwah Rasulullah SAW dan berkata: "Kami meyakini bahwa Engkau Rasulullah, kami meyakini apa yang datang bersamamu, kami meyakini bahwa Al-Qur'an adalah Kalam Allah dan kami mengucap "Laa Ilaha Illallah, Muhammad Rasulullah". Itulah mereka yang semua termasuk umat Istijabah, mereka semua masuk surga, insya Allah!

Kesalahan dalam memahami Hadis ini memberi ruang kepada golongan takfiri sebuah legitimasi yang mereka gunakan untuk sebuah permainan yang dibenci Allah. Coba perhatikan, mereka mengatakan Nabi bersabda: "Semua golongan Islam masuk neraka kecuali satu golongan". Dan mereka menafsirkan satu golongan (yang selamat) adalah golongan mereka.

Dan berapa banyak kalian melihat mereka dari golongan Takfiri di pertemuan, seminar, konferensi, mereka memperkenalkan diri mereka (ketika ditanya), "saya dari golongan yang selamat". Artinya, selain diriku adalah golongan yang kafir. Na'udzubillaah.

Darimana perilaku tersebut lahir? Ya (itu tadi) dari kesalahan memahami Hadis tersebut. Seandainya saja Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ingin berkata bahwa semua golongan di dalam Islam semuanya masuk neraka kecuali satu golongan, tentu Beliau akan bersabda: "Dan orang-orang Muslim akan terpecah". Akan tetapi beliau berpaling dari menggunakan kata-kata "orang-orang Muslim" dan berkata: "Dan umatku akan terpecah", yaitu umat yang aku diutus kepadanya. Dan perkataan ini benar.

Lalu, bagaimana kamu menyikapi Hadis-hadis yang yang oleh para ulama dianggap mencapai derajat "Mutawatir Maknawi". Dan semua hadis tersebut menyifati bahwa siapa saja yang mati dan tidak menyekutukan Allah. Dan dia beriman bahwa tidak Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan-Nya, maka Allah haramkan baginya masuk neraka.

Demikian penjelasan Syekh Ramadhan Al-Buthi terkait perpecahan umat Rasulullah. Beliau menegaskan bahwa Hadis tersebut bukan bermakna perpecahan umat Islam (umat muslim), melainkan umat yang Rasulullah diutus kepadanya. Dan insya Allah semua umat Rasulullah yang membenarkan beliau dan beriman dengan kalimat "La ilaha illallah, Muhammad Rasulullah" adalah umat yang selamat (masuk surga).

Wallahu A'lam



Berikut penjelasan Syekh Ramadhan Al-Buthi terkait "Hadis Umatku Terpecah 73 Golongan" Dilansir dari Channel Youtube "Kaifama Media":
(rhs)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Jika seseorang lupa lalu dia makan dan minum ketika sedang berpuasa, maka hendaklah dia meneruskan puasanya, karena hal itu berarti Allah telah memberinya makan dan minum.

(HR. Bukhari No. 1797)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More