Surat Yusuf Ayat 19-20: Nabi Yusuf Dijual dengan Harga Murah, Ini Sebabnya

Senin, 22 November 2021 - 08:38 WIB
1. Rencana buruk kelompok musafir ini adalah menjual Yusuf layaknya seorang budak.

2. Harga yang ditawarkannya harga termurah. Menurut Ibnu Abbas kisaran 20 dirham (1 dirham itu kisaran 50-70 ribu). Kenapa dijual murah bahkan tak berharga? Karena mereka sadar bahwa anak yang mereka temukan tidak jelas statusnya, khawatir akan membawa masalah karena dijual dengan murah. Jika memang budak yang kabur, maka ditakuti akan ditemukan oleh tuannya. Jika orang merdeka maka ditakuti tertuduh penculikan. Begitulah umumnya barang ilegal cenedrung dijual murah.

3. Motif kelompok musafir ini menjual Yusuf dengan murah juga disebutkan dalam ayat ini, "Dan mereka merasa tidak tertarik hatinya." Ketidaktertarikan mereka dikarenakan oleh tidak mengenal anak itu, disamping statusnya apakah budak atau orang merdeka.

4. Zaahidiin artiya orang-orang yang tidak tertarik pada sesuatu. Seakar dengan kata ini orang yang tidak tertarik dengan dunia disebut zaahid. Adapun sikap atau prilakuknya disebut zuhud. Seperti dalam hadits disebutkan, "Siapa yang bertambah ilmunya namun tidak bertambah zuhudnya terhadap dunia maka dia akan bertambah jauh dari rahmat Allah."

Sikap zuhud bukan berarti tidak tertarik atau membutuhkan dunia. Ketertarikan dan kebutuhan terhadap dunia hanya sebatas untuk memudahkan mereka beribadah dan mengabdi kepada Allah serta menjadi sarana untuk keselamatan akhirat. Dunia diraih bukan untuk tujuan tetapi sebagai sarana dan kendaraan untuk kebahagiaan akhirat.

Wallahu A'lam

UstazMukhlis Mukti Al-Mughni
(rhs)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Siapa yang meninggal, sedangkan ia masih memiliki hutang puasa, maka yang membayarnya adalah walinya.

(HR. Muslim No. 1935)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More