Gangguan Jin, dari Iseng sampai Marah karena Tersinggung
Rabu, 01 Desember 2021 - 11:37 WIB
Jin mengganggu manusia bukan tanpa sebab. Memang sih ada jin yang usil, sekadar iseng. Namun kebanyakan gangguan jin , lantaran makhluk ghaib ini kesal dengan ulah manusia. Misalnya, karena habitatnya diganggu.
Buku Ensiklopedia Ruqyah karya Iding Sanus menyebut penyebab terjadinya gangguan jin memang banyak, termasuk jin mengganggu karena disuruh dukun atau tukang sihir. "Ada juga karena jin warisan leluhur," ujarnya.
Hanya saja, ini kali kita bahas jin menganggu karena dua sebab: jin iseng dan jin yang marah karena habitatnya diganggu manusia.
Pertama, jin iseng. Menurut Iding Sinus, bangsa jin sering berkumpul pada tempat tertentu seperti pohon besar, rumah tua yang kosong, perempatan jalan, gua-gua, pantai dan lain sebagainya.
"Ketika ada orang yang lewat, jin itu timbul sifat iseng untuk mengganggunya," ujarnya.
"Biasanya," lanjut Iding, "Yang mudah diganggu adalah orang yang berjiwa lemah atau orang yang sedang diliputi perasaan galau, sedih, kecewa, tertekan berat."
Menurutnya, dalam kondisi ini biasanya pertahanan manusia itu amat lemah hingga di antara jin ada yang iseng mencoba memasuki tubuh orang yang bersangkutan.
"Oleh karena itu ketika melalui tempat jin berkumpul, kita dianjurkan untuk selalu waspada dan selalu membaca doa perlindungan diri seperti surat al-ikhlas, al-falag, an-nas atau ayat kursi," ujarnya.
Jin iseng ini sering mengganggu pikiran orang dengan perasaan was was, takut tidak menentu, paranoid, sakit kepala, pegal, sakit perut, dan lain sebagainya.
Kedua, jin yang merasa tempatnya terganggu. Iding Sinus menjelaskan, terkadang ada orang yang buang air kecil di tepi jalan atau di bawah pohon, meludah tanpa menyadari telah mengganggu tempat jin.
"Ada juga orang yang berjalan di tengah hutan dengan sembrono memotong atau menebang pohon secara serampangan ternyata telah mengganggu lingkungan bangsa jin," ujarnya.
Hal tersebut membuat jin yang merasa terganggu menjadi marah dan balas mengganggu orang tersebut. Jika orang tersebut berada dalam keadaan lemah, maka jin akan bisa masuk ke tubuhnya dengan mudah hingga orang itu kesurupan.
"Kadangkala jin itu hanya menempel di tubuh dan menimbulkan rasa sakit seperti pusing, mabuk, sakit pada perut, kaki atau kepala," jelasnya.
Islam telah mengajarkan adab sebagaimana yang telah disampaikan oleh Rasulullah SAW, melarang membuang air kecil atau air panas di lubang lubang dan beristinja dengan tulang binatang karena khawatir akan mengganggu tempat bangsa jin.
Dari Abdullah bin Sarjis bahwa Nabi SAW bersabda: “Janganlah salah seorang dari kalian kencing di lubang, apabila kalian tidur maka matikanlah lampu, karena tikus akan menarik sumbu dan hingga membakar penghuni rumah, ikatlah tempat-tempat minum kalian, tutuplah air minum dan pintu-pintu kalian di malam hari.”
Orang-orang bertanya kepada Qatadah: “Mengapa kencing di lubang dimakruhkan?”
Dia menjawab, “Karena tempat tersebut sebagai tempat tinggalnya jin.”
Iding Sinus mengutip Syaikh Abdullah Al Faqih mengatakan: "Sesungguhnya para pakar dan praktisi ruqyah syar'iyah mengatakan bahwa di antara sebab jin dapat menguasai manusia adalah karena manusia menyiram air panas dan mengenai jin, lalu mereka tersakiti karena itu lalu mereka mengganggu manusia."
"Tapi, seorang muslim yang senantiasa merutinkan doa perlindungan dengan dzikir pagi dan petang maka Allah akan melindunginya dari gangguan jin, baik saat dia masuk ke rumah atau keluar, atau saat masuk ke kamar mandi,” ujar Iding Sinus.
Buku Ensiklopedia Ruqyah karya Iding Sanus menyebut penyebab terjadinya gangguan jin memang banyak, termasuk jin mengganggu karena disuruh dukun atau tukang sihir. "Ada juga karena jin warisan leluhur," ujarnya.
Hanya saja, ini kali kita bahas jin menganggu karena dua sebab: jin iseng dan jin yang marah karena habitatnya diganggu manusia.
Pertama, jin iseng. Menurut Iding Sinus, bangsa jin sering berkumpul pada tempat tertentu seperti pohon besar, rumah tua yang kosong, perempatan jalan, gua-gua, pantai dan lain sebagainya.
"Ketika ada orang yang lewat, jin itu timbul sifat iseng untuk mengganggunya," ujarnya.
"Biasanya," lanjut Iding, "Yang mudah diganggu adalah orang yang berjiwa lemah atau orang yang sedang diliputi perasaan galau, sedih, kecewa, tertekan berat."
Menurutnya, dalam kondisi ini biasanya pertahanan manusia itu amat lemah hingga di antara jin ada yang iseng mencoba memasuki tubuh orang yang bersangkutan.
"Oleh karena itu ketika melalui tempat jin berkumpul, kita dianjurkan untuk selalu waspada dan selalu membaca doa perlindungan diri seperti surat al-ikhlas, al-falag, an-nas atau ayat kursi," ujarnya.
Jin iseng ini sering mengganggu pikiran orang dengan perasaan was was, takut tidak menentu, paranoid, sakit kepala, pegal, sakit perut, dan lain sebagainya.
Kedua, jin yang merasa tempatnya terganggu. Iding Sinus menjelaskan, terkadang ada orang yang buang air kecil di tepi jalan atau di bawah pohon, meludah tanpa menyadari telah mengganggu tempat jin.
"Ada juga orang yang berjalan di tengah hutan dengan sembrono memotong atau menebang pohon secara serampangan ternyata telah mengganggu lingkungan bangsa jin," ujarnya.
Hal tersebut membuat jin yang merasa terganggu menjadi marah dan balas mengganggu orang tersebut. Jika orang tersebut berada dalam keadaan lemah, maka jin akan bisa masuk ke tubuhnya dengan mudah hingga orang itu kesurupan.
"Kadangkala jin itu hanya menempel di tubuh dan menimbulkan rasa sakit seperti pusing, mabuk, sakit pada perut, kaki atau kepala," jelasnya.
Islam telah mengajarkan adab sebagaimana yang telah disampaikan oleh Rasulullah SAW, melarang membuang air kecil atau air panas di lubang lubang dan beristinja dengan tulang binatang karena khawatir akan mengganggu tempat bangsa jin.
Dari Abdullah bin Sarjis bahwa Nabi SAW bersabda: “Janganlah salah seorang dari kalian kencing di lubang, apabila kalian tidur maka matikanlah lampu, karena tikus akan menarik sumbu dan hingga membakar penghuni rumah, ikatlah tempat-tempat minum kalian, tutuplah air minum dan pintu-pintu kalian di malam hari.”
Orang-orang bertanya kepada Qatadah: “Mengapa kencing di lubang dimakruhkan?”
Dia menjawab, “Karena tempat tersebut sebagai tempat tinggalnya jin.”
Iding Sinus mengutip Syaikh Abdullah Al Faqih mengatakan: "Sesungguhnya para pakar dan praktisi ruqyah syar'iyah mengatakan bahwa di antara sebab jin dapat menguasai manusia adalah karena manusia menyiram air panas dan mengenai jin, lalu mereka tersakiti karena itu lalu mereka mengganggu manusia."
"Tapi, seorang muslim yang senantiasa merutinkan doa perlindungan dengan dzikir pagi dan petang maka Allah akan melindunginya dari gangguan jin, baik saat dia masuk ke rumah atau keluar, atau saat masuk ke kamar mandi,” ujar Iding Sinus.
(mhy)