Meraih Keberkahan Hidup di Waktu Pagi Hari
Senin, 06 Desember 2021 - 06:32 WIB
Dalam Islam disebutkan ada waktu-waktu yang penuh dengan limpahan keberkahan , salah satunya adalah di waktu pagi hari.
Kenapa di waktu pagi hari ini berlimpah keberkahan? Waktu pagi adalah waktu yang utama, dan pada waktu tersebut, kondisi manusia berada pada titik teratas, penuh dengan semangat untuk menjalankan aktivitasnya.
Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda, Dari Ibnu Umar ra bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT mencintai seorang mu'min yang bekerja dengan giat". (HR. Imam Tabrani)
“Seorang mukmin yang kaut lebih baik dan lebih dicntai oleh Allah dibandingkan mukmin yang lemah. Dan pada keduanya terdapat kebaikan. Senantiasa berusahalah untuk melakukan segala hal yang berguna bagimu, dan mohonlah pertolongan kepada Allah, dan janganlah engkau menjadi lemah.” (HR. Muslim).
Dalam buku '20 Amalan Pelancar Rezeki Dalam Berbisnis' yang ditulis oleh Abu Ibrahim dijelaskan, mengingat besarnya keberkahan pada waktu pagi , sebagai seorang muslim hendaknya kita membiasakan diri bangun pagi, tidak lagi tidur setelah shalat shubuh. Berikut beberapa kebiasaan yang harus dihindari di waktu pagi,
1. Tidur karena begadang di malam sebelumnya
2. Melalaikan shalat shunuh hingga matahari sudah meninggi
3. Kembali tidur setelah melaksanakan shalat shubuh.
Waktu Limpahan Berkah
Berikut waktu-waktu di mana Allah turunkan banyak keberkahan bagi manusia, yaitu:
1. Waktu sahur
Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.”(HR Bukhari dan Muslim)
Yang dimaksud barokah adalah turunnya dan tetapnya kebaikan dari Allah pada sesuatu. Barokah bisa mendatangkan kebaikan dan pahala, bahkan bisa mendatangkan manfaat dunia dan akhirat. Namun patut diketahui bahwa barokah itu datangnya dari Allah yang hanya diperoleh jika seorang hamba mentaati-Nya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bersabda,
”Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ’Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku penuhi. Dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni.” (HR Bukhari dan Muslim)
Shalat qiyaumul lail termasuk dalam sebuah keberkahan, seseorang ketika bulan Ramadhan rajin melakukannya namun ketika bulan Ramadhan usai maka tidak melakukannya lagi, bukan hanya shalat malam saja namun amalan-amalan lain yang dikerjakan pada bulan Ramadhan. Karena hal demikian bisa jadi berpotensi jika amalan seseorang tidak diterima.
Para ulama mengatakan, diantara tanda diterima kebaikan amal adalah kebaikan setelahnya.Jangan sampai amalan-amalan yang telah dilakukan hanya sia-sia bagai debu yang beterbangan.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Dan Kami akan perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami akan jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan.” (QS. Al-Furqan : 23)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Shalat malam itu 2 rakaat salam, 2 rakaat salam. Apabila kalian khawatir masuk subuh, hendaknya dia shalat satu rakaat sebagai witir dari shalat malam yang telah dia kerjakan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Zaman sekarang sulit melakukan shalat malam bisa jadi karena maksiat yang dilakukan, sehingga Allaah memalingknnya. Jika masih sulit maka istighfar karena maksiat menjadi penghalang shalat malam.
2. Waktu Subuh
Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Daud)
Begitupula dengan ucapan
Yang di dalamnya terdapat maksud keberkahan dan kebaikan.
Sebagian Ulama ada yg mengatakan, karena waktu subuh berkah sehingga tidur di waktu subuh hukumnya makruh. Apabila tidak tidur maka mendapat keberkahan yang sangat banyak, rezeki diturunkan waktu subuh. Sebaiknya jangan tidur setelah subuh karena waktu itu juga turunya rezeki dan berkah.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata,
“Tidur setelah subuh mencegah rezeki, karena waktu subuh adalah waktu mahluk mencari rezeki mereka dan waktu dibagikannya rezeki. Tidur setelah subuh suatu hal yang dilarang (makruh) kecuali ada penyebab atau keperluan.” (Zadul Ma’ad fi Hadyi Khairil ‘Ibaad 4/222)
Wallahu A'lam
Kenapa di waktu pagi hari ini berlimpah keberkahan? Waktu pagi adalah waktu yang utama, dan pada waktu tersebut, kondisi manusia berada pada titik teratas, penuh dengan semangat untuk menjalankan aktivitasnya.
Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda, Dari Ibnu Umar ra bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT mencintai seorang mu'min yang bekerja dengan giat". (HR. Imam Tabrani)
“Seorang mukmin yang kaut lebih baik dan lebih dicntai oleh Allah dibandingkan mukmin yang lemah. Dan pada keduanya terdapat kebaikan. Senantiasa berusahalah untuk melakukan segala hal yang berguna bagimu, dan mohonlah pertolongan kepada Allah, dan janganlah engkau menjadi lemah.” (HR. Muslim).
Dalam buku '20 Amalan Pelancar Rezeki Dalam Berbisnis' yang ditulis oleh Abu Ibrahim dijelaskan, mengingat besarnya keberkahan pada waktu pagi , sebagai seorang muslim hendaknya kita membiasakan diri bangun pagi, tidak lagi tidur setelah shalat shubuh. Berikut beberapa kebiasaan yang harus dihindari di waktu pagi,
1. Tidur karena begadang di malam sebelumnya
2. Melalaikan shalat shunuh hingga matahari sudah meninggi
3. Kembali tidur setelah melaksanakan shalat shubuh.
Waktu Limpahan Berkah
Berikut waktu-waktu di mana Allah turunkan banyak keberkahan bagi manusia, yaitu:
1. Waktu sahur
Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً
“Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.”(HR Bukhari dan Muslim)
Yang dimaksud barokah adalah turunnya dan tetapnya kebaikan dari Allah pada sesuatu. Barokah bisa mendatangkan kebaikan dan pahala, bahkan bisa mendatangkan manfaat dunia dan akhirat. Namun patut diketahui bahwa barokah itu datangnya dari Allah yang hanya diperoleh jika seorang hamba mentaati-Nya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bersabda,
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ وَمَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
”Rabb kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ’Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku penuhi. Dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni.” (HR Bukhari dan Muslim)
Shalat qiyaumul lail termasuk dalam sebuah keberkahan, seseorang ketika bulan Ramadhan rajin melakukannya namun ketika bulan Ramadhan usai maka tidak melakukannya lagi, bukan hanya shalat malam saja namun amalan-amalan lain yang dikerjakan pada bulan Ramadhan. Karena hal demikian bisa jadi berpotensi jika amalan seseorang tidak diterima.
Para ulama mengatakan, diantara tanda diterima kebaikan amal adalah kebaikan setelahnya.Jangan sampai amalan-amalan yang telah dilakukan hanya sia-sia bagai debu yang beterbangan.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَقَدِمْنَاۤ اِلٰى مَا عَمِلُوْا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنٰهُ هَبَآءً مَّنْثُوْرًا
“Dan Kami akan perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami akan jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan.” (QS. Al-Furqan : 23)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Shalat malam itu 2 rakaat salam, 2 rakaat salam. Apabila kalian khawatir masuk subuh, hendaknya dia shalat satu rakaat sebagai witir dari shalat malam yang telah dia kerjakan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Zaman sekarang sulit melakukan shalat malam bisa jadi karena maksiat yang dilakukan, sehingga Allaah memalingknnya. Jika masih sulit maka istighfar karena maksiat menjadi penghalang shalat malam.
2. Waktu Subuh
Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda,
اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا
“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Daud)
Begitupula dengan ucapan
بارك الله فيكم
Yang di dalamnya terdapat maksud keberkahan dan kebaikan.
Sebagian Ulama ada yg mengatakan, karena waktu subuh berkah sehingga tidur di waktu subuh hukumnya makruh. Apabila tidak tidur maka mendapat keberkahan yang sangat banyak, rezeki diturunkan waktu subuh. Sebaiknya jangan tidur setelah subuh karena waktu itu juga turunya rezeki dan berkah.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata,
وَنَوْمُ الصُّبْحَةِ يَمْنَعُ الرِّزْقَ؛ لِأَنَّ ذَلِكَ وَقْتٌ تَطْلُبُ فِيهِ الْخَلِيقَةُ أَرْزَاقَهَا، وَهُوَ وَقْتُ قِسْمَةِ الْأَرْزَاقِ، فَنَوْمُهُ حِرْمَانٌ إِلَّا لِعَارِضٍ أَوْ ضَرُورَةٍ،
“Tidur setelah subuh mencegah rezeki, karena waktu subuh adalah waktu mahluk mencari rezeki mereka dan waktu dibagikannya rezeki. Tidur setelah subuh suatu hal yang dilarang (makruh) kecuali ada penyebab atau keperluan.” (Zadul Ma’ad fi Hadyi Khairil ‘Ibaad 4/222)
Wallahu A'lam
(wid)