Kisah Nebukadnezar Bantai 70.000 Orang untuk Hentikan Didihan Darah Nabi Yahya
Rabu, 08 Desember 2021 - 05:15 WIB
Setelah keranjang itu diserahkan kepada ibunya, tiba-tiba wanita itu tenggelam ke dalam bumi hingga kakinya, lalu naik lagi ke atas pinggangnya, hingga ibunya itu berteriak-teriak tidak keruan.
Para pelayannya pun berteriak-teriak dan memukul-mukul wajah mereka sendiri.
Kemudian wanita itu tenggelam lagi hingga sampai ke atas pundaknya. Lalu ibunya memerintahkan pelayan laki-lakinya untuk mengambil pedang dan menebas leher putrinya sendiri agar ia tidak kehilangan semuanya.
Lalu pelayan itu pun melaksanakannya. Setelah itu tubuh wanita tersebut tertelan seluruhnya ke dalam bumi, hanya tinggal kepalanya saja.
Sementara itu, darah Yahya masih saja mengalir dan bergolak hingga kedatangan Nebukadnezar ke negeri itu, lalu ia membunuh 75.000 orang untuk meredam didihannya."
Said bin Abdul Aziz mengatakan, itu adalah darah dari semua Nabi Bani Israil yang pernah dibunuh, meskipun Nebukadnezar telah membunuh orang sebanyak itu untuk meredam didihannya, darah itu tetap saja masih mendidih.
Hingga akhirnya Yeremia berdiri di atasnya dan berkata, "Wahai darah, kamu telah menghilangkan begitu banyak nyawa Bani Israil, maka berhentilah kamu dengan seizin Allah.”
Lalu darah itu pun terdiam dan tidak lagi mendidih. Kemudian Nebukadnezar menghentikan pembunuhan. Setelah itu banyak sekali penduduk Damaskus yang melarikan ke Baitul Maqdis, lalu dikejar oleh Nebukadnezar.
Di Baitul Maqdis Nebukadnezar membunuhi lagi masyarakat di sana, hingga tidak terhitung jumlahnya. Lalu ia menawan sejumlah tawanan dan kemudian kembali lagi ke Damaskus.
Menurut Wikipedia, dalam masa pemerintahannya, Nebukadnezar sempat mengalami kegilaan dan hidup seperti hewan selama 7 tahun.
Pada tahun 562 SM, Nebukadnezar meninggal di Babilon pada tahun ke-43 pemerintahannya. Setelah terserang wabah nyamuk akhirnya Nebukadnezar meninggal, tahtanya diteruskan oleh putranya, Ewil-Merodakh.
Para pelayannya pun berteriak-teriak dan memukul-mukul wajah mereka sendiri.
Kemudian wanita itu tenggelam lagi hingga sampai ke atas pundaknya. Lalu ibunya memerintahkan pelayan laki-lakinya untuk mengambil pedang dan menebas leher putrinya sendiri agar ia tidak kehilangan semuanya.
Lalu pelayan itu pun melaksanakannya. Setelah itu tubuh wanita tersebut tertelan seluruhnya ke dalam bumi, hanya tinggal kepalanya saja.
Sementara itu, darah Yahya masih saja mengalir dan bergolak hingga kedatangan Nebukadnezar ke negeri itu, lalu ia membunuh 75.000 orang untuk meredam didihannya."
Said bin Abdul Aziz mengatakan, itu adalah darah dari semua Nabi Bani Israil yang pernah dibunuh, meskipun Nebukadnezar telah membunuh orang sebanyak itu untuk meredam didihannya, darah itu tetap saja masih mendidih.
Hingga akhirnya Yeremia berdiri di atasnya dan berkata, "Wahai darah, kamu telah menghilangkan begitu banyak nyawa Bani Israil, maka berhentilah kamu dengan seizin Allah.”
Lalu darah itu pun terdiam dan tidak lagi mendidih. Kemudian Nebukadnezar menghentikan pembunuhan. Setelah itu banyak sekali penduduk Damaskus yang melarikan ke Baitul Maqdis, lalu dikejar oleh Nebukadnezar.
Di Baitul Maqdis Nebukadnezar membunuhi lagi masyarakat di sana, hingga tidak terhitung jumlahnya. Lalu ia menawan sejumlah tawanan dan kemudian kembali lagi ke Damaskus.
Menurut Wikipedia, dalam masa pemerintahannya, Nebukadnezar sempat mengalami kegilaan dan hidup seperti hewan selama 7 tahun.
Pada tahun 562 SM, Nebukadnezar meninggal di Babilon pada tahun ke-43 pemerintahannya. Setelah terserang wabah nyamuk akhirnya Nebukadnezar meninggal, tahtanya diteruskan oleh putranya, Ewil-Merodakh.
(mhy)