3 Ciri Ahlus Sunnah wal Jamaah yang Patut Diketahui

Senin, 27 Desember 2021 - 22:01 WIB
Salah satu ciri ahlus sunnah wal jamaah dapat diketahui dari akidah mereka yang seimbang dalam penggunaan dalil Aqli dan dalil Naqli. Foto/dok laduni.id
Ada tiga ciri utama ajaran Ahlus Sunnah wal Jamaah atau dikenal dengan istilah Aswaja yang patut kita ketahui. Tanda mereka dapat dikenali dari prinsip dan akhlak yang terpuji.

Berikut tiga cirinya dijelaskan oleh Al-Habib Quraisy Baharun (pengasuh Ponpes As-Shidqu Kuingan) dalam satu kajiannya.

1. At-tawassuth atau Sikap Tengah-tengah

Artinya selalu bersikap pertengahan, tidak ekstrem kiri ataupun ekstrim kanan. Sebagaimana hal ini dijelaskan dalam firman Allah:

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطاً لِّتَكُونُواْ شُهَدَاء عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيداً



"Dan demikianlah kami jadikan kamu sekalian (umat Islam) umat pertengahan (adil dan pilihan) agar kamu menjadi saksi (ukuran penilaian) atas (sikap dan perbuatan) manusia umumnya dan supaya Allah menjadi saksi (ukuran penilaian) atas (sikap dan perbuatan) kamu sekalian. (QS Al-Baqarah: 143)

2. At-tawazun atau Seimbang Dalam Segala Hal

Terrnasuk dalam penggunaan dalil 'aqli (dalil yang bersumber dari akal pikiran rasional) dan dalil naqli (bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis). Berikut firman-Nya :

لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ

"Sunguh kami telah mengutus Rasul-rasul kami dengan membawa bukti kebenaran yang nyata dan telah kami turunkan bersama mereka al-Kitab dan neraca (penimbang keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. (QS Al-Hadid: 25)

3. Al-i'tidal atau Tegak Lurus

Dalam Al-Qur'an Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُونُواْ قَوَّامِينَ لِلّهِ شُهَدَاء بِالْقِسْطِ وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلاَّ تَعْدِلُواْ اعْدِلُواْ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman hendaklah kamu sekalian menjadi orang-orang yang tegak membela (kebenaran) karena Allah menjadi saksi (pengukur kebenaran) yang adil. Dan janganlah kebencian kamu pada suatu kaum menjadikan kamu berlaku tidak adil. Berbuat adillah karena keadilan itu lebih mendekatkan pada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, karena sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Maidah: 8)

Selain ketiga prinsip ini, golongan Ahlus Sunnah wal Jamaah juga mengamalkan sikap tasamuh atau toleransi. Yakni menghargai perbedaan serta menghormati orang yang memiliki prinsip hidup yang tidak sama. Namun, bukan berarti mengakui atau membenarkan keyakinan yang berbeda tersebut dalam meneguhkan apa yang diyakini.

Firman Allah:

فَقُولَا لَهُ قَوْلاً لَّيِّناً لَّعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى

"Maka berbicaralah kamu berdua (Nabi Musa dan Nabi Harun) kepadanya (Fir'aun) dengan kata-kata yang lemah lembut dan mudah-mudahan ia ingat dan takut. (QS. Thaha: 44)

Ayat ini berbicara tentang perintah Allah kepada Nabi Musa dan Nabi Harun agar berkata dan bersikap baik kepada Fir'aun. [Al-Hafizh Ibnu Katsir (701-774 H/1302-1373 M)]
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
وَهُوَ الَّذِىۡ مَرَجَ الۡبَحۡرَيۡنِ هٰذَا عَذۡبٌ فُرَاتٌ وَّهٰذَا مِلۡحٌ‌ اُجَاجٌ ۚ وَجَعَلَ بَيۡنَهُمَا بَرۡزَخًا وَّحِجۡرًا مَّحۡجُوۡرًا
Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir berdampingan, yang ini tawar dan segar dan yang lain sangat asin lagi pahit, dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang tidak tembus.

(QS. Al-Furqan Ayat 53)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More