Arab Pra-Islam: Hubal, Tuhan Impor yang Sangat Dipuja

Kamis, 30 Desember 2021 - 14:26 WIB
Sebuah prasasti dari tahun 132 M menyebut nama Shay' al-Qawm (Penjaga Rakyat) sebagai tuhan pemelihara orang-orang yang pergi jauh dari rumah.

Hanya saja, orientalis Ernest Renan berpendapat pada dasarnya orang Arab adalah kaum monoteis, dan agama mereka adalah agama tauhid.

Penilaian ini didasarkan pada analisisnya mengenai tuhan sesembahan kaum Semit. Renan menduga kaum Semit menyembah Tuhan Yang Esa.

Abdul Aziz mengatakan apa pun pendapat para ahli, pada masa menjelang kedatangan Islam (masa jahiliyah), pada akhirnya orang Arab digambarkan menganut beragam agama dan kepercayaan. Di antara mereka ada yang mengimani Allah dan ke-Esa-an-Nya.

Ada pula yang beriman kepada Allah, dan sekaligus menyembah berhala dengan keyakinan bahwa berhala-berhala itu mendekatkan mereka kepada Allah. Tetapi ada juga yang semata-mata menyembah berhala, menganggapnya sebagai pemberi manfaat sekaligus pembawa mudarat.

Di antara mereka ada yang memeluk agama Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Sebagian mereka tidak menentukan sikap, dan karena itu tidak mengimani apa pun. Ada juga yang mengingkari keberadaan tuhan. Sebagian lagi meyakini hukum tuhan hanya berlaku dalam kehidupan di dunia dan tak ada kehidupan apa pun lagi setelah mati, sehingga tak ada pengadilan (hisab), tak ada kebangkitan dan tak ada kitab (penetapan hukum baik atau buruk). Sebagian mereka beriman kepada roh-roh, atau menyembah benda langit terutama matahari, bulan dan bintang Zahra.

Namun demikian, penyembahan kepada berhala merupakan tradisi keagamaan yang paling tersebar luas di kalangan orang Arab pada masa jahiliah. Demikian tersebarnya sehingga setiap rumah memiliki berhala yang disembah oleh semua penghuninya.

(mhy)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abdullah, ia berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalain akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya, dan ia pun akan dimintai pertanggungjawabannya. Dan seorang budak juga pemimpin atas atas harta tuannya dan ia juga akan dimintai pertanggungjawabannya.  Sungguh setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya.

(HR. Bukhari No. 4789)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More