Kisah Diskusi Malaikat dengan Nabi Ibrahim Perihal Penghancuran Kaum Luth

Rabu, 05 Januari 2022 - 05:15 WIB
Dia berkata, “Apakah kalian akan menghancurkan sebuah kota di mana ada tiga ratus orang beriman?”

Mereka berkata, “Tidak.”

Dia berkata, “Kalau begitu, akankah kalian menghancurkan sebuah kota di mana ada dua ratus orang beriman?”

Mereka berkata, “Tidak.”

Dia berkata, “Kalau begitu, akankah kalian menghancurkan sebuah kota di mana ada seratus orang beriman?”

Mereka berkata, “Tidak.”

Dia berkata, “Kalau begitu, akankah kalian menghancurkan sebuah kota di mana ada empat puluh orang beriman?”

Mereka berkata, “Tidak.”

Dia berkata, “Kalau begitu, akankah kalian menghancurkan sebuah kota di mana ada empat belas orang beriman?”

Mereka berkata, “Tidak.”

Ibrahim telah menghitung bahwa ada empat belas orang beriman di Sodom, termasuk istri Luth, jadi dia meninggalkan perdebatan dan merasa diyakinkan.

Dalam riwayat lainnya Ibnu Abbas berkata, “Malaikat berkata kepada Ibrahim bahwa jika ada lima orang di kota (Sodom) yang sholat, dia akan membatalkan hukuman untuk mereka.”

Sementara itu, Qatadah bin an-Numan juga memiliki riwayat dalam versi lainnya. Berikut kisahnya:

Mengenai pernyataan, “Dia pun berdiskusi dengan (para rasul) Kami tentang kaum Luth,” telah sampai kepada kami bahwa dia (Ibrahim) berkata kepada mereka (para malaikat) pada hari itu, “Apakah menurut kalian ada lima puluh Muslim di antara orang-orang Sodom?”

Mereka berkata, “Jika ada lima puluh di antara mereka, kami tidak akan menghukum mereka.”

Dia berkata, “Dan empat puluh?”

Mereka berkata, “Tidak juga jika ada empat puluh.”

Dia berkata, “Dan tiga puluh?”

Mereka berkata, “Tidak juga jika ada tiga puluh.”

Sampai dia mencapai sepuluh, dan mereka berkata, “Dan bahkan jika ada sepuluh.”
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi.  Ada seorang sahabat bertanya: bagaimana maksud amanat disia-siakan?  Nabi menjawab: Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.

(HR. Bukhari No. 6015)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More